Lubukbasung (ANTARA) -
Dosen Pulang Kampung (DosPulKam) dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan bimbingan teknis untuk melatih Kelompok Wanita Tani (KWT) Kabupaten Agam, Sumatra Barat membuat selesai jeruk dan sauce tomat dalam menambah pendapatan anggotanya.
Ketua DosPulKam IPB Dr Lili Dahliani di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan bimbingan teknis dengan tema hilirisasi hasil tanaman pekarangan dan kewirausahaan diadakan bagi KWT yang ada di Kecamatan Sungaipua, Kabupaten Agam.
"Program pengabdian masyarakat di Kecamatan Sungaipua kita adakan selama dua hari pada 23-24 November 2023," kata putri asal Sumbar itu.
Ia mengatakan, Bimtek diadakan dua kelompok. Hari pertama pada Kamis (23/11), dengan peserta KWT Bougenville Nagari atau Desa Adat Sariak dan hari kedua pada Jumat (24/11), KWT Ambun Suri Nagari Padang Laweh dan Nagari Batu Palano.
Bimtek kali ini mengangkat hilirisasi produk pertanian tomat menjadi sause tomat dan produk buah jeruk menjadi selai jeruk dengan nara sumber Dra Rukmini Ramli sebagai tenaga pengajar SMK Negeri 3 Jurusan Tata Boga di Kota Bogor dan SMK Negeri 1 Ampek Angkek yang telah mengabdikan dirinya selama 35 tahun menjadi tenaga pengajar.
"Konstribusi yang dilakukan oleh IPB merupakan hal yang sangat menarik. IPB mencoba menerapkan kompetensi yang dimiliki oleh dosennya untuk dimanfaatkan ilmunya bagi masyarakat, khusus masyarakat kampung atau tempat darimana dosen itu berasal," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan pengabdian masyarakat itu berdasarkan surat keputusan Rektor IPB dan surat tugas Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim No.39786/IT3.D11/PM.00.01/M/B/2023 dengan memuat sebuah program terobosan bernama Dosen Pulang Kampung (DosPulKam).
Bimtek itu terselenggara atas kerja sama dengan salah seorang Anggota Komisi I Bidang Pemerintahan dan Hukum DPRD Agam Zulhendrif Datuk Bandaro Labiah.
Anggota Komisi I Bidang Pemerintahan dan Hukum DPRD Agam Zulhendrif Datuk Bandaro Labiah berharap acara ini dapat dilakukan secara kontiniu dan berkelanjutan. Tiga pilar yang selalu menjadi penggerak dalam kemajuan masyarakat saat ini yaitu universitas, pemerintah dan masyarakat.
"Ketiga pilar itu mampu bersinergi membentuk kekuatan baru dalam membangun perekonomian masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, antusiasme anggota KWT sangat terlihat selama bimtek membuat acara semakin semarak dan ditambah dengan bimtek juga membuat ekoenzim atau hasil fermentasi limbah organik dapur menjadi bahan yang mempunyai bahnyak manfaat untuk alam dan manusia.
Dimana bahan yang digunakan adalah sampah kulit jeruk yang dipakai untuk bahan pembuatan selai jeruk.
Ecoenzyme itu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair yang digunakan untuk pestisida organik oleh anggota KWT.
"Bimtek kali ini benar benar paket lengkap. Pengolahan bahan pangan yang berguna untuk menambah nilai dan meningkatkan perekonomian, juga memberikan ilmu pengolahan sampah organik menjadi bahan yang berguna untuk pertanian sehat demi kehidupan yang berkelanjutan," katanya.