Simpang Empat (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat berkolaborasi dengan organisasi Tanoto Foundation melakukan pelatihan terkait sistem manajemen data dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di daerah itu yang masih diangka 35,5 persen.
Wakil Bupati Risnawanto selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting (TPPS) Pasaman Barat di Simpang Empat, Rabu, mengatakan pelatihan itu diberikan kepada organisasi perangkat daerah dan pihak terkait lainnya di daerah itu
Ia menyampaikan target percepatan penurunan angka stunting di tahun 2024 mendatang adalah 14 persen.
Ia berharap kolaborasi yang dilakukan Pemkab Pasaman Barat dengan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta dapat menyukseskan penurunan angka stunting di Pasaman Barat sesuai target.
"Kita telah bekerja sama dengan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta sekitar tiga tahun dalam rangka percepatan penurunan angka stunting," katanya.
Dia menegaskan bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan saja, namun juga termasuk masalah ekonomi, sosial, budaya, serta pola asuh masyarakat yang kurang tepat.
Pemkab Pasaman Barat terus melakukan kolaborasi bersama perusahan kelapa sawit yang ada.
Kolaborasi guna mempercepat penanggulangan kemiskinan, penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem itu dilakukan dengan sejumlah perusahaan yang ada di Pasaman Barat untuk mencapai target di angka 6,65 persen, angka prevalensi stunting menjadi 14,00 persen dan penghapusan kemiskinan ekstrem menjadi 0,00 persen pada tahun 2024.
Oleh karena itu, katanya, perlu adanya kerja sama antara pemerintah daerah dengan perusahaan, terutama di daerah perusahaan tersebut beroperasional.
Stunting dan kemiskinan ekstrem menjadi target pemerintah pusat yang harus diturunkan.
"Kami langsung ke perusahaan tersebut dalam rangka menyampaikan dan mensosialisasikan apa itu stunting dan kemiskinan ekstrem. Karena banyak sekali perusahaan-perusahaan yang belum tahu apa itu stunting dan kemiskinan ekstrem terutama perusahaan perkebunan swasta di Pasaman Barat," ujarnya.
Diharapkan corporate social responsibility (CSR) perusahaan mereka terfokus pada penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di tahun 2024.
Ia mencontohkan di Kecamatan Kinali berdasarkan hasil pendataan terdapat 12 perusahaan swasta dan 85 anak masuk dalam data stunting di kecamatan tersebut.
Perwakilan Tanoto Foundation Fransisca Rina Wulandari mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kerjasama percepatan penurunan angka stunting di Pasaman Barat.
Ia berharap agar Pasaman Barat bisa mencapai persentase penurunan angka stunting yang telah ditargetkan yaitu 14 persen.
"Kegiatan hari ini adalah sebagai bentuk tindak lanjut dari kami terkait dengan fokus kami yaitu untuk membantu penurunan angka stunting di Pasaman Barat," katanya. ***3***