Payakumbuh (ANTARA) -
Sejumlah penyair dari luar negeri ikut memeriahkan kegiatan Payakumbuh Poetry Festival (PPF) Se-Asia Tenggara tahun 2023 yang digelar di Agam Jua Cafe and Art dan telah resmi dimulai Rabu (4/10) hingga Jumat (6/10).
 
Panitia Kegiatan PPF Se-Asia Tenggara Robby di Payakumbuh, Kamis mengatakan jumlah seniman atau penyair dari luar negeri yang hadir dan menjadi pembicara sebanyak 3 orang dan dalam negeri sebanyak 10 penyair.
 
"Selain kegiatan lomba puisi, pertunjukan puisi modern dan tradisional, dialog, wisata sastra, rantak puisi juga akan dilaksanakan kunjungan ke sekolah-sekolah oleh pembicara yang hadir," katanya.
 
Ia mengatakan PPF tahun ke tahun terus mengadakan pengembangan program, terbaru menghadirkan program buku pilihan PPF tahun 2023 dan wisata sastra yakni mengunjungi lokasi berkaitan dengan sastra termasuk kunjungi wisata adat dan potensi alam.
 
Seniman atau pembicara yang hadir dalam PPF tahun 2023 ini, diantaranya Tulayan (Filipina), Rosanne Nurfarida (Thailand) serta Ng Yi-Sheng (Singapura) sementara seniman Nasional diantaranya Adri Sandra, Irmansyah, Iyut Fitra (Sumbar), Isi Sulistyo (Mataram), Isas sadewo (Medan), Jaka Jono (Jawa) dan dari Denpasar, Lampung.
 
Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif, Dewi Ria mengatakan PPF Se-Asia Tenggara tahun 2023 merupakan usulan ketua DPRD Sumatera Barat yang diharapkan menjadi wadah saling tukar informasi dan berbagi pengalaman, serta menambah kecintaan terhadap seni dan sastra.
 
"Semoga apa yang kita harapkan dengan adanya kegiatan ini dapat tercapai serta kegiatan sukses terlaksana," katanya.
 
Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan bahwa pelaksanaan kali ini merupakan tahun kedua PPF yang dibantu pemerintah dan ditargetkan pada tahun selanjutnya bisa digelar mandiri.
 
"InsyaAllah tahun depan dapat dilaksanakan secara mandiri. Saya yakin bisa dan bisa dilaksanakan dengan kegiatan yang lebih besar," ujarnya.
 
Ia mengatakan hingga saat ini Payakumbuh masih menjadi kota dengan pusat seniman sebab banyak budayawan dan seniman besar hadir dan mengukir sejarah di Payakumbuh.
 

Pewarta : Akmal Saputra
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024