Simpang Empat (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menggencarkan gerakan jaga ketahanan pangan dengan menggerakkan lintas sektor yang ada di daerah itu.
 
"Menjaga ketahanan pangan tidak bisa hanya satu sektor saja tetapi melibatkan banyak sektor," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat Ekadiana Oktavia di Simpang Empat, Kamis.
 
Menurutnya dalam upaya meningkatkan produksi pangan ini maka lintas sektor terkait tentu sangat berperan. 
 
Misalnya peningkatan produksi padi ada pada Dinas Tanaman Pangan Holtikultura, peningkatan produksi ikan ada pada Dinas Perikanan. Begitu juga tanaman holtikultura harus ditingkatkan.
 
Dinas Ketahanan Pangan juga melakukan berbagai upaya dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar sadar pangan terus meningkat. 
 
Kemudian juga mengajak masyarakat agar memanfaatkan lahan pekarangan rumah dan lahan tidak produktif dengan menanam beragam tanaman seperti cabe, bawang dan terung. 
 
"Kemudian juga dapat memelihara ternak dan ikan. Dengan itu maka kebutuhan pangan masyarakat akan terpenuhi," sebutnya. 
 
Menurutnya upaya memanfaatkan lahan pekarangan rumah itu tentu banyak sekali manfaatnya karena kebutuhan sehari-hari masyarakat tidak perlu lagi membelinya ke pasar. 
 
"Masyarakat juga bisa menanam dalam polibag dan meletakkannya di halaman rumah," ujarnya. 
 
Ia menjelaskan saat ini indeks ketahanan pangan di Pasaman Barat masih baik atau tinggi mencapai 80,82 berada di atas provinsi yang 79,45 pada 2022.
 
"Indeks itu dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional. Dengan angka 80,82 itu artinya Pasaman Barat status tahan pangan. Kita harus mempertahankannya," sebutnya.
 
Ia menambahkan saat ini indeks ketahanan pangan Pasaman Barat berada pada urutan 115 dari 416 kabupaten/ kota se-Indonesia. 
 
"Mudah-mudahan ketahanan pangan di Pasaman Barat semakin meningkat dan masyarakat semakin sejahtera," harapnya. ***1***
 

Pewarta : Altas Maulana
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024