Sarilamak (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat menggelar kegiatan hapus tato untuk 15 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Selasa (1/8).
Kepala Lapas Kelas III Suliki Kamesworo di Sarilamak, Selasa mengatakan bahwa kegiatan hapus tato kali ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan.
"Saat ini kita menggelar dalam rangka memperingati Hari Lahir Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia ke-78 di Tahun 2023 sekaligus memeriahkan kemerdekaan Indonesia ke-78 Tahun," katanya.
Ia mengatakan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan di Lapas Kelas III Suliki agar para warga binaan dapat hijrah dari dalam hati maupun secara fisik.
“Hapus tato juga bagian dari program pembinaan yang ada di lapas suliki, membantu proses perubahan warga binaan kearah yang lebih baik lagi," ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa kali ini hapus tato diikuti sebanyak 15 orang WBP yang berkeinginan untuk berubah sehingga stigma negatif tidak melekat pada dirinya ketika sudah bebas.
"Tahun ini kita mengusung Tema 'Hijrah Bareng, Merdeka dari masa kelam'. Kegiatan ini sebagai komitmen lapas suliki mendukung penuh para warga binaan untuk berhijrah lebih baik lagi," kata dia.
Ia mengatakan bahwa hapus tato yang dilaksanakan tersebut menggunakan metode teknik laser yang mempermudah proses terangkatnya tinta di dalam kulit.
"Sebelum mengikuti hapus tato, warga binaan ini akan di cek kesehatan terlebih dahulu mulai dari cek tensi dan cek darah," ujarnya.
Jika nantinya telah sesuai syarat, sebelum pengerjaan warga binaan harus membersihkan terlebih dahulu bagian tato yang akan dihapus.
"Selanjutnya diberi anastesi agar ketika proses laser hapus tato, sehingga tidak terasa sakit. Tato yang dihapus tidak langsung hilang melainkan harus dilakukan 2-3 kali," kata dia.
Kepala Lapas Kelas III Suliki Kamesworo di Sarilamak, Selasa mengatakan bahwa kegiatan hapus tato kali ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan.
"Saat ini kita menggelar dalam rangka memperingati Hari Lahir Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia ke-78 di Tahun 2023 sekaligus memeriahkan kemerdekaan Indonesia ke-78 Tahun," katanya.
Ia mengatakan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan di Lapas Kelas III Suliki agar para warga binaan dapat hijrah dari dalam hati maupun secara fisik.
“Hapus tato juga bagian dari program pembinaan yang ada di lapas suliki, membantu proses perubahan warga binaan kearah yang lebih baik lagi," ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa kali ini hapus tato diikuti sebanyak 15 orang WBP yang berkeinginan untuk berubah sehingga stigma negatif tidak melekat pada dirinya ketika sudah bebas.
"Tahun ini kita mengusung Tema 'Hijrah Bareng, Merdeka dari masa kelam'. Kegiatan ini sebagai komitmen lapas suliki mendukung penuh para warga binaan untuk berhijrah lebih baik lagi," kata dia.
Ia mengatakan bahwa hapus tato yang dilaksanakan tersebut menggunakan metode teknik laser yang mempermudah proses terangkatnya tinta di dalam kulit.
"Sebelum mengikuti hapus tato, warga binaan ini akan di cek kesehatan terlebih dahulu mulai dari cek tensi dan cek darah," ujarnya.
Jika nantinya telah sesuai syarat, sebelum pengerjaan warga binaan harus membersihkan terlebih dahulu bagian tato yang akan dihapus.
"Selanjutnya diberi anastesi agar ketika proses laser hapus tato, sehingga tidak terasa sakit. Tato yang dihapus tidak langsung hilang melainkan harus dilakukan 2-3 kali," kata dia.