Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat melibatkan puluhan mahasiswa asing dari beberapa negara untuk menanam 1.000 pohon aren di bantaran Sungai Batanghari, Kabupaten Dharmasraya.
"Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk tindak lanjut Unand menuju world class university (universitas kelas dunia)," kata Kepala Departemen Agroekoteknologi Kampus III Universitas Andalas Edwin di Padang, Senin.
Ia mengatakan penanaman 1.000 pohon aren oleh 33 mahasiswa asing dari Vietnam, Kamboja, Timor Leste, dan Madagaskar tersebut juga melibatkan dosen Fakultas Pertanian Unand.
Ia menjelaskan salah satu tujuan penanaman pohon tersebut untuk mengantisipasi banjir akibat luapan Sungai Batanghari. Berdasarkan hasil kajian ilmiah, pohon aren memiliki kemampuan menangkal banjir di bagian hulu.
"Akarnya bisa saling mengikat satu sama lain sehingga tanah menjadi lebih stabil dan tidak mudah tergerus atau larut ke aliran sungai," katanya.
Edwin mengatakan terobosan pihaknya mengajak mahasiswa dari empat negara tersebut menanam pohon aren di bantaran Sungai Batanghari sebagai bagian dari konservasi sungai.
Apalagi, kata dia, ekosistem sungai terpanjang di Pulau Sumatera itu mulai rusak akibat aktivitas, antara lain pertambangan dan penerbangan pohon.
Sekretaris Daerah Kabupaten Dharmasraya Adlisman mengapresiasi langkah pelestarian konservasi Sungai Batanghari yang dilakukan mahasiswa asing beserta Unand dengan menanam 1.000 pohon aren.
"Kita berharap kegiatan ini menjadi salah satu cara untuk mempromosikan Kabupaten Dharmasraya ke dunia luar, dan tentunya menjaga kelestarian lingkungan," ujarnya.
Salah seorang mahasiswa asing asal Kien Giang University, Kang Sreynuch, mengaku senang bisa ikut terlibat dalam kegiatan konservasi penanaman 1.000 pohon aren tersebut.
"Saya sangat bersemangat datang ke sini, saya mendapatkan banyak pengalaman dan teman-teman baru," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unand libatkan mahasiswa asing tanam 1.000 pohon di Sungai Batanghari
"Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk tindak lanjut Unand menuju world class university (universitas kelas dunia)," kata Kepala Departemen Agroekoteknologi Kampus III Universitas Andalas Edwin di Padang, Senin.
Ia mengatakan penanaman 1.000 pohon aren oleh 33 mahasiswa asing dari Vietnam, Kamboja, Timor Leste, dan Madagaskar tersebut juga melibatkan dosen Fakultas Pertanian Unand.
Ia menjelaskan salah satu tujuan penanaman pohon tersebut untuk mengantisipasi banjir akibat luapan Sungai Batanghari. Berdasarkan hasil kajian ilmiah, pohon aren memiliki kemampuan menangkal banjir di bagian hulu.
"Akarnya bisa saling mengikat satu sama lain sehingga tanah menjadi lebih stabil dan tidak mudah tergerus atau larut ke aliran sungai," katanya.
Edwin mengatakan terobosan pihaknya mengajak mahasiswa dari empat negara tersebut menanam pohon aren di bantaran Sungai Batanghari sebagai bagian dari konservasi sungai.
Apalagi, kata dia, ekosistem sungai terpanjang di Pulau Sumatera itu mulai rusak akibat aktivitas, antara lain pertambangan dan penerbangan pohon.
Sekretaris Daerah Kabupaten Dharmasraya Adlisman mengapresiasi langkah pelestarian konservasi Sungai Batanghari yang dilakukan mahasiswa asing beserta Unand dengan menanam 1.000 pohon aren.
"Kita berharap kegiatan ini menjadi salah satu cara untuk mempromosikan Kabupaten Dharmasraya ke dunia luar, dan tentunya menjaga kelestarian lingkungan," ujarnya.
Salah seorang mahasiswa asing asal Kien Giang University, Kang Sreynuch, mengaku senang bisa ikut terlibat dalam kegiatan konservasi penanaman 1.000 pohon aren tersebut.
"Saya sangat bersemangat datang ke sini, saya mendapatkan banyak pengalaman dan teman-teman baru," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unand libatkan mahasiswa asing tanam 1.000 pohon di Sungai Batanghari