Lubukbasung (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat produksi udang vaname di daerah itu sebanyak 374,40 ton pada triwulan pertama dari Januari sampai Maret 2023.
"Produksi udang vaname tersebut berasal dari puluhan petak tambak," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira didampingi Kepala Badan Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap Doni Afdison di Lubukbasung, Minggu.
Ia mengatakan, tambah udang itu berada sepanjang garis pantai di Gadang Ketek dan Banda Gadang di Nagari Tiku Selatan.
Setelah itu, Pasia Paneh, Muaro Putih, Ujuang Labuang dan lainnya di Nagari Tiku Lima Jorong.
"Budidaya udang vaname di Agam berkembang pesat sepanjang garis pantai Kecamatan Tanjungmutiara," katanya.
Ia mengakui, budidaya udang vaname tersebut mulai beroperasi di daerah itu pada 2020.
Untuk hasil produksi udang tersebut diekspor ke beberapa negara tetangga dan ada juga untuk pasar lokal.
"Harga udang vaname itu cukup tinggi dari Rp60 ribu sampai Rp100 ribu per kilogram," katanya.
Ia menambahkan, udang vaname berasal dari daerah subtropis yaitu di pantai barat Amerika hingga ke Peru.
Udang ini sudah banyak sekali dibudidayakan di Indonesia sebagai alternatif pilihan lain setelah udang windu yang mengalami penurunan produksi sejak adanya penurunan kualitas lingkungan.
"Udang ini menjadi salah satu komoditas laut Indonesia yang memiliki potensi besar dan cukup menjanjikan untuk terus dikembangkan," katanya.