Batusangkar (ANTARA) -
Peserta Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI atau Penas Tani mengunjungi Nagari Tabek, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar yang merupakan daerah asal teknologi padi salibu.
"Selamat datang di Nagari Tabek Kabupaten Tanah Datar, Nagari Tabek merupakan tempat asal mulanya padi salibu," kata Sekretariat Daerah Tanah Datar Iqbal Ramadi Payana di Batusangkar Senin.
Dia mengatakan, padi salibu merupakan sebuah inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian.
Padi salibu merupakan pemangkasan rumpun padi setelah panen, dengan sisa pemangkasan lima sentimeter dari permukaan tanah untuk menghasilkan tunas padi yang lebih banyak dari rumpun lamanya.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan teknologi padi salibu diantaranya, hemat tenaga kerja, hemat waktu, hemat biaya pengolahan lahan, dan meningkatkan Indek panen mencapai dua hingga tiga kali dalam setahun.
Sekda juga mengatakan, selain dikenal dengan kampung padi salibu, di Nagari Tabek juga terdapat cagar budaya yang berusia ratusan tahun.
Bangunan tersebut dikenal dengan Balairung Sari yang mana dahulunya menjadi tempat musyawarah bagi masyarakat Minangkabau. Bangunan yang memiliki 17 ruang tersebut di dirikan oleh arsitek Rumah Gadang Dt. Tantedjo Gurhano.
Dia mengajak, kepada peserta Penas Tani untuk mengunjungi destinasi wisata di Tanah Datar usai peninjauan objek padi salibu tersebut.
"Begitupun Istano basa Pagaruyung yang merupakan destinasi unggulan di Tanah Datar. Belum lengkap rasanya ke Sumatera Barat jika belum berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung," kata dia.
Sementara itu Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanah Datar Roni Wijaya Amin mengatakan, peserta Penas Tani ke-XVI yang datang ke Nagari Tabek terdiri dari Negara Asean diantara Malaysia, Filipina, Thailand, dan juga Jepang.
"Selain peserta dari Asean dan Jepang Nagari Tabek juga dikunjungi peserta dari sejumlah provinsi di Indonesia," kata dia.