Pulau Punjung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) mengalokasikan dana sebanyak Rp990 juta untuk mendukung operasional Masjid Agung Dharmasraya selama 2023.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Dharmasraya, Sairbaini Chan, di Pulau Punjung, Seni, mengatakan dana tersebut digunakan untuk membayar honor Imam, muazin, petugas kebersihan, dan biaya listrik.
"Dana tersebut kita alokasian dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 ini," katnaya.
Ia merinci dari dana yang dialokasikan digunakan untuk membayar honor dua orang imam selama 10 bulan sebanyak Rp120 juta, honor dua muazin selama 10 bulan sebanyak Rp100 juta.
Kemudian honor empat orang penjaga malam sebanyak Rp86 juta, honor 15 petugas kebersihan dengan total Rp324 juta, dan biaya listrik sebanyak Rp360 selama satu tahun.
"Paling banyak iya dikebersihan, karena memang kebersihan Masjid menjadi perhatian khusus kita sebagai mana pesan pak menteri saat peresmian dulu, jangan sampai masjid tersebut sampai kotor apalagi sampai tidak diurus apa" katanya.
Ia mengatakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di Masjid Agung Dharmasraya yaitu Sholat lima waktu, ceramah agama, dan pembagian takjil kepada masyarakat secara gratis. Biaya untuk kegiatan bagi-bagi takjil diambil dari infaq jamaah.
Ia menyebutkan Pemkab Dharmasraya terus mengupayakan melengkapi sarana dan prasarana lainnya yang ada di masjid agung, seperti gedung pertemuan dan ruang penginapan yang ada dilantai dua.
"Gedung dan kamarnya itu sudah siap, cuman kelengkapannya seperti kasur, kursi, dan lainnya yang belum ada. Kalau ini dapat dimanfaatkan tentunya akan menjadi pemasukan untuk Masjid Agung, sehingga nanti untuk operasional tidak lagi terlalu bergantung ke APBD," ungkap dia.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya pemeliharaan Masjid Agung Dharmasraya agar pemanfaatannya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Harapan kami dengan selesainya pembangunan ini, pertama adalah soal pemeliharaannya, karena bagaimanapun pemeliharaan itu tidak mudah, lebih sulit dari proses pembangunannya," katanya di Pulau Punjung, Jumat (6/1/2023).
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya pemeliharaan Masjid Agung terutama yang berkaitan dengan kebersihan, seperti kamar mandi dan tempat wudhu, dan lainnya. Jangan sampai kotor apalagi sampai tidak diurus.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Dharmasraya, Sairbaini Chan, di Pulau Punjung, Seni, mengatakan dana tersebut digunakan untuk membayar honor Imam, muazin, petugas kebersihan, dan biaya listrik.
"Dana tersebut kita alokasian dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 ini," katnaya.
Ia merinci dari dana yang dialokasikan digunakan untuk membayar honor dua orang imam selama 10 bulan sebanyak Rp120 juta, honor dua muazin selama 10 bulan sebanyak Rp100 juta.
Kemudian honor empat orang penjaga malam sebanyak Rp86 juta, honor 15 petugas kebersihan dengan total Rp324 juta, dan biaya listrik sebanyak Rp360 selama satu tahun.
"Paling banyak iya dikebersihan, karena memang kebersihan Masjid menjadi perhatian khusus kita sebagai mana pesan pak menteri saat peresmian dulu, jangan sampai masjid tersebut sampai kotor apalagi sampai tidak diurus apa" katanya.
Ia mengatakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di Masjid Agung Dharmasraya yaitu Sholat lima waktu, ceramah agama, dan pembagian takjil kepada masyarakat secara gratis. Biaya untuk kegiatan bagi-bagi takjil diambil dari infaq jamaah.
Ia menyebutkan Pemkab Dharmasraya terus mengupayakan melengkapi sarana dan prasarana lainnya yang ada di masjid agung, seperti gedung pertemuan dan ruang penginapan yang ada dilantai dua.
"Gedung dan kamarnya itu sudah siap, cuman kelengkapannya seperti kasur, kursi, dan lainnya yang belum ada. Kalau ini dapat dimanfaatkan tentunya akan menjadi pemasukan untuk Masjid Agung, sehingga nanti untuk operasional tidak lagi terlalu bergantung ke APBD," ungkap dia.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya pemeliharaan Masjid Agung Dharmasraya agar pemanfaatannya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Harapan kami dengan selesainya pembangunan ini, pertama adalah soal pemeliharaannya, karena bagaimanapun pemeliharaan itu tidak mudah, lebih sulit dari proses pembangunannya," katanya di Pulau Punjung, Jumat (6/1/2023).
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya pemeliharaan Masjid Agung terutama yang berkaitan dengan kebersihan, seperti kamar mandi dan tempat wudhu, dan lainnya. Jangan sampai kotor apalagi sampai tidak diurus.