Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, mengatakan keberadaan Rumah Tahfiz di daerah itu telah membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan iman dan ketaqwaan para generasi penerus dalam membangun akhlak yang mulia.
"Para hafidz dan hafidzah akan menjadi anak yang tidak hanya berilmu pengetahuan di bidang teknologi, tapi juga memiliki keimanan dan ketakwaan yang tangguh," katanya saat menghadiri wisuda tahfiz di rumah Tahfiz Syekh Abdurrachman, di Kampung Asam Kumbang, Nagari Puluik Puluik Selatan, Kecamatan Bayang Utara, Minggu (26/2).
Hadir juga anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Darizal Basir.
Wisuda Akbar ke-7 yang diikuti oleh 136 santriwan dan santriwati dengan hafalan 1 hingga 25 juz itu, juga dihadiri Kakan Kemenag Pessel, Abrar Munanda, Dewan Syariah Daarul Quran Pusat, KH Ahmad Kosasih, serta pengasuh rumah Tahfiz Syekh Abdurrachman, Agustin Tanjung, dan tamu undangan lainnya.
Bupati mendorong masyarakat berlomba-lomba demi kebaikan, serta mendirikan Rumah Tahfiz dan pondok Al Quran.
Ia menambahkan pelbagai perguruan tinggi ternama dalam menerima mahasiswa baru saat ini memberikan peluang yang besar bagi para Hafidz dan Hafidzah untuk masuk tanpa tes.
"Jika semua nagari memiliki anak-anak yang Hafidz Qur'an, akan menjadi garansi bagi Pessel terhadap generasinya untuk dapat diterima di perguruan tinggi melalui jalur khusus," ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Rusma Yul Anwar memberikan penghargaan kepada satu orang yang hafal 20 juz dalam bentuk 1 unit laptop atas nama Adhiya Ahmad Zaki, serta bantuan uang pembinaan kepada Rumah Tahfiz Syekh Abdurrachman sebesar Rp 5 juta.
Sementara anggota Komisi I DPR RI, Darizal Basir, berharap keberadaan Rumah Tahfiz Syekh Abdurrachman di Kampung Asam Kumbang dapat membentuk generasi yang islamiah dan penghafal Alquran di daerah itu.
Ia mengaku sangat terharu serta bangga dengan para hafidz dan hafidzah tersebut karena mereka telah mampu menyimpan ayat Al Quran di dalam otak dan sanubarinya bahkan sampai 25 juz.
"Saya merasa iri karena mereka mampu menyimpan Al-Quran di dalam otak dan sanubarinya. Bahkan pada Wisuda Akbar ke-7 ini ada yang hafidz hingga 25 juz," katanya.
Ia mengakui apa yang dicapai saat ini merupakan salah satu peluang yang tidak ia miliki di masa-masa kecil dulu.
"Dari itu saya berharap kesempatan ini jangan disia-siakan karena akan menjadi penerang dan penyelamat di akhirat nanti," ujarnya.
Sebagai Bupati Pessel pada 1995-2005, ia sengaja mendirikan pusat pembelajaran agama melalui Yayasan Gebu Pessel di Islamic Center Sago.
"Islamic Center itu sengaja saya dirikan pada masa kepemimpinan saya sebagai Bupati Pessel pada 1995-2005 lalu itu untuk menciptakan Hafidz dan Hafidzah, namun harapan itu tidak tercapai," katanya.
"Berdasarkan hal itu maka saya mengajak masyarakat untuk menjadikan Rumah Tahfiz ini sebagai pilihan bagi anak-anaknya untuk belajar dan mendalami ilmu Al-Quran. Sedangkan kepada pemerintah daerah saya juga berharap keberadaan Islamic Center sebagai mana tujuannya itu bisa untuk dilanjutkan," ujarnya.
Hal itu dia harapkan karena hafal Al-Qur'an akan membuka peluang bagi generasi Pessel kedepan untuk bisa diterima di berbagai perguruan tinggi ternama tanpa harus melalui tes.
"Sebab sekarang sudah banyak perguruan tinggi populer dan ternama di Indonesia maupun luar negeri yang menerima mahasiswa tanpa tes bagi yang hafidz Qur'an," ujarnya.
Karena rasa haru itu, Darizal Basir secara spontan mewakafkan 1 sepeda motor jenis Mio kepada Putri Rahma Ani, siswa kelas 7 di MTSN Salido, Kecamatan IV Jurai, karena hafalan 25 juz.
Selain itu Darizal juga memberikan bantuan uang pembinaan kepada para Hafidz dan Hafidzah yang ikut diwisuda saat itu, yang penyerahannya dilakukan secara langsung kepada pengasuh rumah Tahfiz Syekh Abdurrachman, Agustin Tanjung.
"Para hafidz dan hafidzah akan menjadi anak yang tidak hanya berilmu pengetahuan di bidang teknologi, tapi juga memiliki keimanan dan ketakwaan yang tangguh," katanya saat menghadiri wisuda tahfiz di rumah Tahfiz Syekh Abdurrachman, di Kampung Asam Kumbang, Nagari Puluik Puluik Selatan, Kecamatan Bayang Utara, Minggu (26/2).
Hadir juga anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Darizal Basir.
Wisuda Akbar ke-7 yang diikuti oleh 136 santriwan dan santriwati dengan hafalan 1 hingga 25 juz itu, juga dihadiri Kakan Kemenag Pessel, Abrar Munanda, Dewan Syariah Daarul Quran Pusat, KH Ahmad Kosasih, serta pengasuh rumah Tahfiz Syekh Abdurrachman, Agustin Tanjung, dan tamu undangan lainnya.
Bupati mendorong masyarakat berlomba-lomba demi kebaikan, serta mendirikan Rumah Tahfiz dan pondok Al Quran.
Ia menambahkan pelbagai perguruan tinggi ternama dalam menerima mahasiswa baru saat ini memberikan peluang yang besar bagi para Hafidz dan Hafidzah untuk masuk tanpa tes.
"Jika semua nagari memiliki anak-anak yang Hafidz Qur'an, akan menjadi garansi bagi Pessel terhadap generasinya untuk dapat diterima di perguruan tinggi melalui jalur khusus," ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Rusma Yul Anwar memberikan penghargaan kepada satu orang yang hafal 20 juz dalam bentuk 1 unit laptop atas nama Adhiya Ahmad Zaki, serta bantuan uang pembinaan kepada Rumah Tahfiz Syekh Abdurrachman sebesar Rp 5 juta.
Sementara anggota Komisi I DPR RI, Darizal Basir, berharap keberadaan Rumah Tahfiz Syekh Abdurrachman di Kampung Asam Kumbang dapat membentuk generasi yang islamiah dan penghafal Alquran di daerah itu.
Ia mengaku sangat terharu serta bangga dengan para hafidz dan hafidzah tersebut karena mereka telah mampu menyimpan ayat Al Quran di dalam otak dan sanubarinya bahkan sampai 25 juz.
"Saya merasa iri karena mereka mampu menyimpan Al-Quran di dalam otak dan sanubarinya. Bahkan pada Wisuda Akbar ke-7 ini ada yang hafidz hingga 25 juz," katanya.
Ia mengakui apa yang dicapai saat ini merupakan salah satu peluang yang tidak ia miliki di masa-masa kecil dulu.
"Dari itu saya berharap kesempatan ini jangan disia-siakan karena akan menjadi penerang dan penyelamat di akhirat nanti," ujarnya.
Sebagai Bupati Pessel pada 1995-2005, ia sengaja mendirikan pusat pembelajaran agama melalui Yayasan Gebu Pessel di Islamic Center Sago.
"Islamic Center itu sengaja saya dirikan pada masa kepemimpinan saya sebagai Bupati Pessel pada 1995-2005 lalu itu untuk menciptakan Hafidz dan Hafidzah, namun harapan itu tidak tercapai," katanya.
"Berdasarkan hal itu maka saya mengajak masyarakat untuk menjadikan Rumah Tahfiz ini sebagai pilihan bagi anak-anaknya untuk belajar dan mendalami ilmu Al-Quran. Sedangkan kepada pemerintah daerah saya juga berharap keberadaan Islamic Center sebagai mana tujuannya itu bisa untuk dilanjutkan," ujarnya.
Hal itu dia harapkan karena hafal Al-Qur'an akan membuka peluang bagi generasi Pessel kedepan untuk bisa diterima di berbagai perguruan tinggi ternama tanpa harus melalui tes.
"Sebab sekarang sudah banyak perguruan tinggi populer dan ternama di Indonesia maupun luar negeri yang menerima mahasiswa tanpa tes bagi yang hafidz Qur'an," ujarnya.
Karena rasa haru itu, Darizal Basir secara spontan mewakafkan 1 sepeda motor jenis Mio kepada Putri Rahma Ani, siswa kelas 7 di MTSN Salido, Kecamatan IV Jurai, karena hafalan 25 juz.
Selain itu Darizal juga memberikan bantuan uang pembinaan kepada para Hafidz dan Hafidzah yang ikut diwisuda saat itu, yang penyerahannya dilakukan secara langsung kepada pengasuh rumah Tahfiz Syekh Abdurrachman, Agustin Tanjung.