Lubukbasung, (ANTARA) - Wakil Bupati Agam, Sumatera Barat Irwan Fikri mengajak semua pihak mulai dari orang tua, tokoh masyarakat, tokoh adat dan pemuda dalam mencegah maksiat dan penyalahgunaan narkotika, karena kasus itu sudah sangat mengkhawatirkan.
"Kasus itu sangat mengkhawatirkan, sehingga diperlukan upaya pencegahan berlapis dan berbagai kegiatan positif kepemudaan di nagari," katanya di Lubukbasung, Kamis.
Ia mengatakan, ancaman terbesar generasi muda persoalan pornografi dan penyalahgunaan narkotika.
Hampir seluruh daerah di Indonesia sudah dimasuki narkotika itu dan bahkan sampai tingkat jorong.
“Beberapa waktu lalu saya melakukan pertemuan dengan BNN, didapat fakta bahwa tidak ada satu daerah yang terbabas dari narkoba,” katanya.
Ia menambahkan, peredaran narkoba di Indonesia tidak pandang bulu. Seluruh unsur lapisan masyarakat dapat direcoki barang terlarang tersebut tanpa mengenal jabatan, usia, kaya ataupun miskin.
Dengan kondisi itu, penyalahgunaan narkotika menjadi beban berat semua unsur masyarakat. Pasalnya, tidak mudah untuk menghilangkan peredarannya.
“Namun kita tidak boleh pesimis. Beban berat ini harus dipikul para pemuda,” tuturnya.
Untuk itu, ia mengajak generasi muda untuk melakukan kegiatan yang positif, sehingga generasi penerus akan terhindar dari perilaku maksiat dan kecanduan narkoba.
Kegiatan yang positif itu bisa berupa kesenian tradisional, olahraga dan lainnya setiap saat.
"Apabila generasi muda kita aktif melakukan kegiatan itu, maka mereka bisa terhindar dari perbuatan tersebut," katanya.
"Kasus itu sangat mengkhawatirkan, sehingga diperlukan upaya pencegahan berlapis dan berbagai kegiatan positif kepemudaan di nagari," katanya di Lubukbasung, Kamis.
Ia mengatakan, ancaman terbesar generasi muda persoalan pornografi dan penyalahgunaan narkotika.
Hampir seluruh daerah di Indonesia sudah dimasuki narkotika itu dan bahkan sampai tingkat jorong.
“Beberapa waktu lalu saya melakukan pertemuan dengan BNN, didapat fakta bahwa tidak ada satu daerah yang terbabas dari narkoba,” katanya.
Ia menambahkan, peredaran narkoba di Indonesia tidak pandang bulu. Seluruh unsur lapisan masyarakat dapat direcoki barang terlarang tersebut tanpa mengenal jabatan, usia, kaya ataupun miskin.
Dengan kondisi itu, penyalahgunaan narkotika menjadi beban berat semua unsur masyarakat. Pasalnya, tidak mudah untuk menghilangkan peredarannya.
“Namun kita tidak boleh pesimis. Beban berat ini harus dipikul para pemuda,” tuturnya.
Untuk itu, ia mengajak generasi muda untuk melakukan kegiatan yang positif, sehingga generasi penerus akan terhindar dari perilaku maksiat dan kecanduan narkoba.
Kegiatan yang positif itu bisa berupa kesenian tradisional, olahraga dan lainnya setiap saat.
"Apabila generasi muda kita aktif melakukan kegiatan itu, maka mereka bisa terhindar dari perbuatan tersebut," katanya.