Bukittinggi (ANTARA) - PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Jam Gadang Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2022 dan mengungkap raihan laba mencapai Rp1,4 miliar.
RUPS dipimpin langsung Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar dan dihadiri para pemegang saham yang diselenggarakan di Bukittinggi, Kamis.
"Pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp48,3 miliar atau 116,61 persen dari rencana bisnis yang dianggarkan sebesar Rp 43,2 miliar, sedangkan perolehan laba sebelum pajak dan zakat didapat 1,4 miliar atau 103,3 persen dari target yang direncanakan," kata Komisaris BPRS Jam Gadang, Uskavinov.
RUPS tahun 2022 ini juga membahas tutup buku tahunan yang mana untuk tahun ini merupakan RUPS kedua setelah BPR Jam Gadang dikonversi menjadi BPR Syariah Jam Gadang.
"Total aset yang telah tercapai oleh PT. BPRS Jam Gadang (Perseroda) untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 70.9 miliar, angka itu naik Rp 20 juta dibanding tahun 2021 lalu sebesar Rp 50,6 miliar, Alhamdulillah," katanya.
Direktur Utama PT. BPR Syariah Jam Gadang, Feri Irawan mengatakan saat ini BPR Syariah Jam Gadang terus berkembang setelah diluncurkannya program Tabungan Utsman kerjasama dengan Pemkot Bukittinggi.
“Selama 2022, terdapat 1.956 debitur Tabungan Utsman dari 3.138 pemohon, sejak diluncurkan pada 23 Maret 2022 total pembiayaan untuk Tabungan Utsman di tahun 2022 mencapai Rp 14,5 miliar dengan nol rupiah kredit yang macet," katanya.
Menurutnya, Tabungan Utsman menjadi percontohan di daerah lain karena dapat menyelamatkan dan mengembangkan UMKM dengan pembiayaan syariah.
"Para pelaku UMKM dapat menggunakan pembiayaan maksimal Rp10 juta dengan margin nol rupiah,” katanya.
Ia menyebutkan untuk 2023, Pemkot Bukittinggi telah menyiapkan subsidi untuk Tabungan Utsman sebesar Rp 2,5 miliar serta akan menambah subsidi Rp500 juta pada perubahan mendatang untuk dapat membantu sekitar 3.000 nasabah.
Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS), Gusrizal Gazahar menyampaikan selama 2022 pihaknya telah melakukan pengawasan terhadap BPRS untuk memastikan terpenuhinya prinsip kepatuhan Syari'ah.
"Syariah Compliance, dalam operasional BPRS, DPS secara intens dan berkesinambungan berkomitmen untuk senantiasa memberikan saran dan nasihat kepada manajemen agar senantiasa mematuhi prinsip dan nilai syariah serta tata Kelola perusahaan yang baik dalam mengelola usaha," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar sebagai pemegang saham pengendali menyampaikan perkembangan BPRS Jam Gadang semakin baik, mulai dari pembiayaan di sektor ekonomi, sektor UMKM.
"Pertumbuhan ada di tabungan masyarakat juga peningkatan kesejahteraan bagi seluruh pegawai serta meningkatkan kegiatan untuk kepercayaan terhadap brand BPR Syariah Jam Gadang di tingkat kota Bukittinggi dan Sumatra Barat," katanya.
Ia mengatakan pertumbuhan aset, laba dan pembiayaan BPRS Jam Gadang, melebihi BPR yang lain di Sumatra Barat.
"Ini luar biasa dan harus dipertahankan serta ditingkatkan, kami bangga memiliki BPRS Jam Gadang, tahun depan kami usulkan untuk kesejahteraan pegawai BPRS Jam Gadang dinaikkan,” katanya.
RUPS dipimpin langsung Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar dan dihadiri para pemegang saham yang diselenggarakan di Bukittinggi, Kamis.
"Pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp48,3 miliar atau 116,61 persen dari rencana bisnis yang dianggarkan sebesar Rp 43,2 miliar, sedangkan perolehan laba sebelum pajak dan zakat didapat 1,4 miliar atau 103,3 persen dari target yang direncanakan," kata Komisaris BPRS Jam Gadang, Uskavinov.
RUPS tahun 2022 ini juga membahas tutup buku tahunan yang mana untuk tahun ini merupakan RUPS kedua setelah BPR Jam Gadang dikonversi menjadi BPR Syariah Jam Gadang.
"Total aset yang telah tercapai oleh PT. BPRS Jam Gadang (Perseroda) untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 70.9 miliar, angka itu naik Rp 20 juta dibanding tahun 2021 lalu sebesar Rp 50,6 miliar, Alhamdulillah," katanya.
Direktur Utama PT. BPR Syariah Jam Gadang, Feri Irawan mengatakan saat ini BPR Syariah Jam Gadang terus berkembang setelah diluncurkannya program Tabungan Utsman kerjasama dengan Pemkot Bukittinggi.
“Selama 2022, terdapat 1.956 debitur Tabungan Utsman dari 3.138 pemohon, sejak diluncurkan pada 23 Maret 2022 total pembiayaan untuk Tabungan Utsman di tahun 2022 mencapai Rp 14,5 miliar dengan nol rupiah kredit yang macet," katanya.
Menurutnya, Tabungan Utsman menjadi percontohan di daerah lain karena dapat menyelamatkan dan mengembangkan UMKM dengan pembiayaan syariah.
"Para pelaku UMKM dapat menggunakan pembiayaan maksimal Rp10 juta dengan margin nol rupiah,” katanya.
Ia menyebutkan untuk 2023, Pemkot Bukittinggi telah menyiapkan subsidi untuk Tabungan Utsman sebesar Rp 2,5 miliar serta akan menambah subsidi Rp500 juta pada perubahan mendatang untuk dapat membantu sekitar 3.000 nasabah.
Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS), Gusrizal Gazahar menyampaikan selama 2022 pihaknya telah melakukan pengawasan terhadap BPRS untuk memastikan terpenuhinya prinsip kepatuhan Syari'ah.
"Syariah Compliance, dalam operasional BPRS, DPS secara intens dan berkesinambungan berkomitmen untuk senantiasa memberikan saran dan nasihat kepada manajemen agar senantiasa mematuhi prinsip dan nilai syariah serta tata Kelola perusahaan yang baik dalam mengelola usaha," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar sebagai pemegang saham pengendali menyampaikan perkembangan BPRS Jam Gadang semakin baik, mulai dari pembiayaan di sektor ekonomi, sektor UMKM.
"Pertumbuhan ada di tabungan masyarakat juga peningkatan kesejahteraan bagi seluruh pegawai serta meningkatkan kegiatan untuk kepercayaan terhadap brand BPR Syariah Jam Gadang di tingkat kota Bukittinggi dan Sumatra Barat," katanya.
Ia mengatakan pertumbuhan aset, laba dan pembiayaan BPRS Jam Gadang, melebihi BPR yang lain di Sumatra Barat.
"Ini luar biasa dan harus dipertahankan serta ditingkatkan, kami bangga memiliki BPRS Jam Gadang, tahun depan kami usulkan untuk kesejahteraan pegawai BPRS Jam Gadang dinaikkan,” katanya.