Lubukbasung (ANTARA) -
Sebanyak tiga ekor ternak jenis anjing milik warga Jorong Palupuh, Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat diduga dimangsa harimau sumatera saat berada di pondok sawah, Selasa (13/12) pagi, sehingga warga ketakutan untuk pergi ke kebun dan kesawah.
Wali Jorong Palupuh, Beni Saputra di Lubukbasung, Selasa, mengatakan tiga ekor anjing itu milik Sundari dan ternak itu berada di pondok sawahnya.
"Sundari mengetahui anjing itu dimangsa harimau saat hendak ke pondok pada Selasa (13/12) sekitar pukul 07.00 WIB," katanya.
Ia mengatakan kejadian itu telah dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.
Kejadian itu merupakan yang kedua kalinya, karena sebelumnya harimau tersebut juga muncul pada Senin (5/12).
BKSDA Sumbar, tambahnya, telah menurunkan tim untuk menangani kemunculan harimau dengan cara memasang camera trap, pengusiran dan lainnya.
Setelah dinyatakan aman dan tidak muncul, Tim BKSDA Sumbar selesai melakukan penanganan konflik tersebut.
"Harimau kembali muncul dan masyarakat ketakutan untuk pergi ke kebun maupun ke sawah," katanya..
Tempat terpisah, Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengatakan Tim Wildlife Resque Unit (WRU) akan meluncur kembali ke lokasi.
Tim bakal melakukan perondaan, penggiringan menggunakan meriam, pemasangan camera trap, dipetakan jejaknya dan lainnya.
"Kita juga menyosialisasikan ke warga agar tidak ke kebun pada malam hari, dan jangan pergi sendiri. Mesti harus bahu membahu dengan seluruh elemen dalam penanganan konflik itu," kayanya.
Sebelumnya BKSDA Sumbar juga menurunkan Tim WRU bersama tim dari Pusat Rehabilasi Harimau Sumatera Dharnasraya (PRHSD-YAD) dalam menindaklanjuti laporan kemunculan satwa itu.
Tim melaksanakan verifikasi dengan menemukan tanda-tanda keberadaan satwa di lapangan berupa jejak, cakaran dan sisa hewan yang dimakan.
Berdasarkan hasil verifikasi, tambahnya, diketahui lokasi kejadian berada tidak jauh dari kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang berdekatan dengan pemukiman warga.
Untuk identifikasi lebih lanjut telah dipasang beberapa unit camera trap dan dari hasil pemasangan camera trap terpantau satu indvidu harimau sumatera berusia dewasa.
Mengingat lokasi pemukiman warga yang berdekatan dengan kawasan hutan, maka tim bersama dengan masyarakat selanjutnya melakukan penghalauan dengan menggunakan bunyi-bunyian.
"Penghalauan kita lakukan dengan menggunakan bunyi-bunyian," katanya.