Bukittinggi (ANTARA) - Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi mengatakan digitalisasi dunia pendidikan merupakan kebutuhan vital saat ini dalam menghadapi persaingan global yang semakin sengit.

"Digitalisasi di dunia pendidikan merupakan kebutuhan vital saat ini dan Bimtek ini merupakan salah satu upaya serius untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sumatera Barat, khususnya Sekolah Mengah Kejuruan (SMK)," kata dia saat membuka Bimtek Teknis Bahan Ajar Digitalisasi Bagi Guru SMK Kota Payakumbuh di Bukittinggi, Kamis.

Dalam Bimtek itu 450 guru mendapatkan materi dari sejumlah narasumber berkompeten dibidang pengembangan pendidikan dan digitalisasi metode pembelajaran, yakni Prawira Salim, Antonius Kisworo Pinilih dan  Maria Pratmadyaning Widyati.

Dirinya mengapresiasi Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar yang bekerja sama dengan sejumlah yayasan pendidikan dan telah mendatangkan narasumber serta instruktur yang kompeten.

“Ini bukan bimtek main-main,” tegasnya.

Dalam bimtek dengan nama lain Creative Learning in Digital Age ini diikuti oleh total 450 guru serta kepala/wakil kepala sekolah SMK se-Kota Payakumbuh, sejumlah materi telah disiapkan.

Para peserta akan dibekali pengetahuan tentang pembelajaran di era digital, literasi digital, paradigma dunia digital, dan seterusnya.

Dirinya berharap dengan adanya Bimtek ini, tenaga pengajar SMK bisa membangun paradigma baru bahwa SMK sebagai sekolah kejuruan bukanlah sekolah pinggiran.

“Semangat berwirausaha dan kemandirian yang diusung oleh SMK, akan makin berkembang jika ditopang oleh kemahiran digital guru dan siswa serta lulusan SMK,” lanjutnya.

Ia tak ingin lagi lulusan SMK ‘hanya’ bekerja di perusahaan-perusahaan sebagai bawahan, namun mampu melahirkan inovasi dan kegiatan ekonomi kreatif berbasis digital.

Bimtek yang dilaksanakan dengan dukungan dana pokok pikiran Ketua DPRD Sumbar Supardi ini terdiri atas beberapa gelombang.

Masing-masing gelombang diikuti oleh 50 guru dan kepala/wakil kepala sekolah SMK se-Kota Payakumbuh. Terkait hal tersebut, Supardi menyatakan bahwa Bimtek yang diikuti guru SMK se-Kota Payakumbuh ini merupakan pilot projet.

“Jika setelah evaluasi hasilnya positif, kita akan kembangkan ke kota-kota lain di Sumbar,” jelasnya.

Ia menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu langkah demi menuju Payakumbuh sebagai Kota Digital. Payakumbuh sebagai salah satu kota paling terdigitalisasi di Sumbar, akan didorong lebih jauh.

“Tahun depan, akan kita adakan juga Bimtek untuk Pemkot,” katanya lagi.

Salah seorang instruktur Antonius Kisworo Pinilih mengatakan betapa pentingnya pengetahuan digital bagi guru-guru SMK, khususnya untuk daerah seperti Sumbar.

Menurutnya, dalam situasi saat semuanya hal saling terkoneksi dan lulusan SMK tidak harus keluar dari Sumbar untuk bekerja di perusahaan-perusahaan di provinsi lain.

“Di era digital ini, anak-anak muda bisa bekerja lebih optimal membangun daerahnya, tidak perlu lagi keluar daerah untuk mencari kerja. Semua sudah dimudahkan oleh sistem yang terdigitalisasi” kata dia.Salah satu peserta Bimtek dari SMK 1 Payakumbuh Yani mengatakan kegiatan ini memang penting bagi dia dan rekan-rekan sejawatnya.

“Bimtek ini memang kami butuhkan, ya, karena sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang sudah jalan di SMK dana narsumber juga oke," kata dia.

Menurutnya, kemampuan digital guru-guru seperti merancang media pembelajaran digital akan membuat siswa SMK, khususnya di Payakumbuh, menjadi lulusan yang bisa berusaha secara mandiri


Pewarta : Mario Sofia Nasution
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024