Padang (ANTARA) - Lembaga Surau Intellectual for Conservation (SURI) menggelar pameran “Pemanfaatan Iluminasi Naskah Kuno Menjadi Motif Kain Minangkabau” di Perpustakaan Universitas Andalas (Unand) dalam kegiatan puncak rangkaian program Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) 2022 Kemdikbudristek.
Pameran yang terselenggara atas kerja sama FBK SURI dengan Matching Fund yang dikelola oleh Unand dibuka secara resmi pada Selasa (1/11) dengan pengguntingan pita oleh Kepala Perpustakaan Unand Yasir, didampingi oleh Direktur SURI Surya dan Pengusul Program Matching Fund Kemdikbudristek Pramono.
Dalam pembukaanya, Kepala Perpustakaan Unand merasa senang dan bangga dengan terselenggaranya pameran ini. Ia berharap agar kegiatan ini dapat menjadi media memperkenalkan motif-motif batik dari iluminasi naskah kuno Minangkabau, tidak hanya bagi mahasiswa tapi masyarakat secara luas.
“Saya merasa senang dan bangga dengan adanya kegiatan seperti ini. Semoga pameran ini dapat memperkenalkan motif batik dari iluminasi naskah kuno Minangkabau tidak hanya kepada mahasiswa, namun juga masyarakat luas, karena pameran dibuka untuk umum,” ungkapnya.
Pameran diadakan selama satu bulan dimulai dari tanggal 1 hingga berakhir pada 31 November nanti. Waktu kunjungan dimulai dari pukul 08.30 hingga 16:00 WIB selama hari kerja.
Pameran menampilkan berbagai item dari pemanfaatan ilmuniasi naskah kuno Minangkabau. Mulai dari batik produksi peserta lokakarya FBK SURI, jilbab, deta, sajadah, mukena, syal, hingga cap batik yang semuanya bermotif iluminasi naskah kuno Minangkabau. Selain itu, juga menampilkan beragam foto seperti naskah kuno beriluminasi, skriptorium, dan rekayasa iluminasi motif kain dari naskah kuno, hingga dokumentasi proses membatik.
Tidak hanya itu, pameran juga menampilkan secara khusus karya-karya hingga peralatan produksi batik dari Cating Buana Kreatif Padangpanjang dan Dewi Busana Batik Lunang. Keduanya merupakan rumah produksi batik yang pernah memproduksi motif dari iluminasi naskah kuno Minangkabau.
Julia (23) salah seorang peserta FBK yang batiknya banyak menarik minat pengunjung menyatakan kegembiraanya. Batik yang ia produksi selama mengikuti lokakarya yang diselenggarakan SURI sesuai dengan ekspetasinya.
“Pameran ini setidaknya menjadi ajang penilaian bagi kami sebagai pembatik sekaligus peserta lokakarya, apakah karya yang kami produksi dapat diterima pasar nantinya. Paling tidak kami tahu dimana kelemahan dan kelebihan karya kami,” katanya.
Ditemui usai pembukaan pameran, Surya Direktur SURI menyampaikan tujuan dari rangkaian kegiatan FBK. Ia menyatakan agar peserta dapat mengembangkan kreativitas dalam menghasilkan produk yang lebih menarik dan bernilai jual tinggi dari pemanfaatan iluminasi naskah kuno.
“Peserta diharapkan memiliki wawasan dan sensifitas yang tinggi terhadap khazanah budaya Minangkabau terutama manuskrip sebagai objek pengembangan hasil produk. Sehingga akan berdampak positif terhadap pengenalan ragam ilmuniasi manuskrip bagi masyarakat luas dari hasil produk yang dipromosikan,” ujarnya.**
Pameran yang terselenggara atas kerja sama FBK SURI dengan Matching Fund yang dikelola oleh Unand dibuka secara resmi pada Selasa (1/11) dengan pengguntingan pita oleh Kepala Perpustakaan Unand Yasir, didampingi oleh Direktur SURI Surya dan Pengusul Program Matching Fund Kemdikbudristek Pramono.
Dalam pembukaanya, Kepala Perpustakaan Unand merasa senang dan bangga dengan terselenggaranya pameran ini. Ia berharap agar kegiatan ini dapat menjadi media memperkenalkan motif-motif batik dari iluminasi naskah kuno Minangkabau, tidak hanya bagi mahasiswa tapi masyarakat secara luas.
“Saya merasa senang dan bangga dengan adanya kegiatan seperti ini. Semoga pameran ini dapat memperkenalkan motif batik dari iluminasi naskah kuno Minangkabau tidak hanya kepada mahasiswa, namun juga masyarakat luas, karena pameran dibuka untuk umum,” ungkapnya.
Pameran diadakan selama satu bulan dimulai dari tanggal 1 hingga berakhir pada 31 November nanti. Waktu kunjungan dimulai dari pukul 08.30 hingga 16:00 WIB selama hari kerja.
Pameran menampilkan berbagai item dari pemanfaatan ilmuniasi naskah kuno Minangkabau. Mulai dari batik produksi peserta lokakarya FBK SURI, jilbab, deta, sajadah, mukena, syal, hingga cap batik yang semuanya bermotif iluminasi naskah kuno Minangkabau. Selain itu, juga menampilkan beragam foto seperti naskah kuno beriluminasi, skriptorium, dan rekayasa iluminasi motif kain dari naskah kuno, hingga dokumentasi proses membatik.
Tidak hanya itu, pameran juga menampilkan secara khusus karya-karya hingga peralatan produksi batik dari Cating Buana Kreatif Padangpanjang dan Dewi Busana Batik Lunang. Keduanya merupakan rumah produksi batik yang pernah memproduksi motif dari iluminasi naskah kuno Minangkabau.
Julia (23) salah seorang peserta FBK yang batiknya banyak menarik minat pengunjung menyatakan kegembiraanya. Batik yang ia produksi selama mengikuti lokakarya yang diselenggarakan SURI sesuai dengan ekspetasinya.
“Pameran ini setidaknya menjadi ajang penilaian bagi kami sebagai pembatik sekaligus peserta lokakarya, apakah karya yang kami produksi dapat diterima pasar nantinya. Paling tidak kami tahu dimana kelemahan dan kelebihan karya kami,” katanya.
Ditemui usai pembukaan pameran, Surya Direktur SURI menyampaikan tujuan dari rangkaian kegiatan FBK. Ia menyatakan agar peserta dapat mengembangkan kreativitas dalam menghasilkan produk yang lebih menarik dan bernilai jual tinggi dari pemanfaatan iluminasi naskah kuno.
“Peserta diharapkan memiliki wawasan dan sensifitas yang tinggi terhadap khazanah budaya Minangkabau terutama manuskrip sebagai objek pengembangan hasil produk. Sehingga akan berdampak positif terhadap pengenalan ragam ilmuniasi manuskrip bagi masyarakat luas dari hasil produk yang dipromosikan,” ujarnya.**