Padang Aro (ANTARA) - Salah satu BUMN yang bergerak di bidang perkebunan teh PT Mitra Kerinci menyediakan sarana berwisata sekaligus edukasi tentang teh kepada wisatawan yang dikemas dalam "tea walk".
Direktur Mitra Kerinci Arief Maulana Yamin di Padang Aro, Minggu, mengatakan pihaknya memprakarsai Festival Teh dan Kopi Sarantau Sasurambi yang digelar pada 30 dan 31 Juli 2022.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam festival itu adalah memperkenalkan sarana berwisata yang dikemas dalam "tea walk", yakni menjelajahi perkebunan teh sepanjang 2,8 kilometer.
Dalam "tea walk" tersebut, katanya masyarakat akan diedukasi tentang teh termasuk varietasnya, flora dan fauna yang berada di sekitar perkebunan teh, hama dan penyakit yang menyerang teh.
Untuk mengetahui flora dan fauna yang ada di TNKS, katanya masyarakat cukup memindai bardcode yang telah disediakan di rute "tea walk".
"Ini sarana yang pas untuk berpariwisata dan mengundang wisatawan baik lokal maupun turis," katanya.
Ke depannya, imbuhnya pihaknya akan mengembangkan agrowisata di area perkebunannya yang berada di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat ini.
"Di perkebunan kami setidaknya ada lima air terjun yang nanti akan kami kembangkan sebagai agrowisata," katanya.
Kelima air terjun yang berada dalam kawasan perkebunan teh Mitra Kerinci salah satunya adalah air terjun Tangsi Ampek.
Selain agrowisata, katanya pihaknya juga akan mengembangkan agro industri yang akan berdampingan dengan peternakan dan agro husbandry.
Untuk mewujudkan itu, pihaknya juga minta dukungan dari pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi.
Perkebunan teh Mitra Kerinci yang memiliki luas sekitar 2000 hektare berada di daerah penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat.
Perkebunan teh yang masuk dalam kategori tertua ini memiliki panorama dengan latar Gunung Kerinci. (*)
Direktur Mitra Kerinci Arief Maulana Yamin di Padang Aro, Minggu, mengatakan pihaknya memprakarsai Festival Teh dan Kopi Sarantau Sasurambi yang digelar pada 30 dan 31 Juli 2022.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam festival itu adalah memperkenalkan sarana berwisata yang dikemas dalam "tea walk", yakni menjelajahi perkebunan teh sepanjang 2,8 kilometer.
Dalam "tea walk" tersebut, katanya masyarakat akan diedukasi tentang teh termasuk varietasnya, flora dan fauna yang berada di sekitar perkebunan teh, hama dan penyakit yang menyerang teh.
Untuk mengetahui flora dan fauna yang ada di TNKS, katanya masyarakat cukup memindai bardcode yang telah disediakan di rute "tea walk".
"Ini sarana yang pas untuk berpariwisata dan mengundang wisatawan baik lokal maupun turis," katanya.
Ke depannya, imbuhnya pihaknya akan mengembangkan agrowisata di area perkebunannya yang berada di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat ini.
"Di perkebunan kami setidaknya ada lima air terjun yang nanti akan kami kembangkan sebagai agrowisata," katanya.
Kelima air terjun yang berada dalam kawasan perkebunan teh Mitra Kerinci salah satunya adalah air terjun Tangsi Ampek.
Selain agrowisata, katanya pihaknya juga akan mengembangkan agro industri yang akan berdampingan dengan peternakan dan agro husbandry.
Untuk mewujudkan itu, pihaknya juga minta dukungan dari pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi.
Perkebunan teh Mitra Kerinci yang memiliki luas sekitar 2000 hektare berada di daerah penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat.
Perkebunan teh yang masuk dalam kategori tertua ini memiliki panorama dengan latar Gunung Kerinci. (*)