Padang, (ANTARA) - Ketua umum Dewan Dakwah Adian Husaini mengemukakan pemuda harus menjadi benteng menjaga keutuhan NKRI karena masa depan negara ini ada di tangan para pemuda.
"Peran pemuda dan mahasiswa penting, sebab mereka adalah pemimpin masa depan. Mahasiswa hari ini adalah cermin pemimpin di masa depan, "kata dia melalui siaran pers yang diterima di Padang, Jumat.
Ia menyampaikan hal itu pada Diskusi bersama Pemuda Dewan Da’wah Provinsi Sumatera Barat, di Gedung Islamic Centre Al Quds diikuti pemuda dan mahasiswa di Kota Padang.
Oleh sebab itu ia mengingatkan mahasiswa harus memahami sejarah negara ini, sehingga tertanam semangat persatuan dan kesatuan, sebagaimana spirit persatuan Indonesia yang digaungkan para tokoh bangsa Indonesia terdahulu, seperti Mohammad Natsir melalui Mosi Integralnya yang mempersatukan Indonesia dalam bingkai NKRI.
“Mahasiswa juga perlu menyadari bekal menjadi pemimpin tidak hanya didapatkan melalui pendidikan formal saja, para tokoh-tokoh besar di negeri ini mendapatkan didikan dari alim ulama yang kemudian memperkuat karakter kepemimpinannya," ujarnya.
Ia memaparkan Soekarno dikenal dengan nasionalisme dan spirit menentang imperialisme yang tumbuh sejak remaja lewat gemblengan dan diskusi-diskusinya dengan Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto.
"Mohammad Natsir berguru pada A Hassan yang kemudian menempanya hingga menjadi tokoh nasional yang tidak sekuler bahkan mengukir sejarah melalui Mosi Integral yang menyadarkan semua pejuang untuk berada dalam satu spirit yang sama, yaitu anti penjajahan dan bersatu dalam bingkai NKRI," ujarnya.
"Oleh karena itu,untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat sebagai bekal menjadi pemimpin di tengah masyarakat, mulailah dengan niat yang benar dan adab yang benar," lanjutnya lagi.
Ia menyampaikan pemimpin formal sudah saatnya diukur keberhasilan kepemimpina tidak hanya dengan pembangunan infrastruktur jalan dan bangunan, namun bagaimana dapat meningkatkan indeks ketakwaan masyarakat yang dipimpin.
Sementara itu, Pimpinan Dewan Da’wah Sumbar Anisral yang didampingi Wakil Ketua Afdhal dan Sekretaris Mazwar Mas’ud menyampaikan generasi akan berganti, pemimpin masa depan harus tumbuh dari pemuda yang berakhlak mulia.
“Indonesia butuh pemuda berakhlak mulia untuk membangun bangsa, apalagi perjuangan tanpa pamrih para pejuang kemerdekaan, lalu menanamkan dalam dirinya rasa tanggungjawab untuk menjaga keutuhan negaranya dari gangguan yang ada," katanya.
Ia berpesan kepada pemuda selagi masih muda agar mengukir sebanyak-banyaknya prestasi.
Diskusi yang dipandu oleh Ketua Pemuda Dewan Da’wah Sumbar Jimmi Syah Putra Ginting tersebut berlangsung hangat dengan tanya jawab peserta dengan narasumber. (*)
"Peran pemuda dan mahasiswa penting, sebab mereka adalah pemimpin masa depan. Mahasiswa hari ini adalah cermin pemimpin di masa depan, "kata dia melalui siaran pers yang diterima di Padang, Jumat.
Ia menyampaikan hal itu pada Diskusi bersama Pemuda Dewan Da’wah Provinsi Sumatera Barat, di Gedung Islamic Centre Al Quds diikuti pemuda dan mahasiswa di Kota Padang.
Oleh sebab itu ia mengingatkan mahasiswa harus memahami sejarah negara ini, sehingga tertanam semangat persatuan dan kesatuan, sebagaimana spirit persatuan Indonesia yang digaungkan para tokoh bangsa Indonesia terdahulu, seperti Mohammad Natsir melalui Mosi Integralnya yang mempersatukan Indonesia dalam bingkai NKRI.
“Mahasiswa juga perlu menyadari bekal menjadi pemimpin tidak hanya didapatkan melalui pendidikan formal saja, para tokoh-tokoh besar di negeri ini mendapatkan didikan dari alim ulama yang kemudian memperkuat karakter kepemimpinannya," ujarnya.
Ia memaparkan Soekarno dikenal dengan nasionalisme dan spirit menentang imperialisme yang tumbuh sejak remaja lewat gemblengan dan diskusi-diskusinya dengan Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto.
"Mohammad Natsir berguru pada A Hassan yang kemudian menempanya hingga menjadi tokoh nasional yang tidak sekuler bahkan mengukir sejarah melalui Mosi Integral yang menyadarkan semua pejuang untuk berada dalam satu spirit yang sama, yaitu anti penjajahan dan bersatu dalam bingkai NKRI," ujarnya.
"Oleh karena itu,untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat sebagai bekal menjadi pemimpin di tengah masyarakat, mulailah dengan niat yang benar dan adab yang benar," lanjutnya lagi.
Ia menyampaikan pemimpin formal sudah saatnya diukur keberhasilan kepemimpina tidak hanya dengan pembangunan infrastruktur jalan dan bangunan, namun bagaimana dapat meningkatkan indeks ketakwaan masyarakat yang dipimpin.
Sementara itu, Pimpinan Dewan Da’wah Sumbar Anisral yang didampingi Wakil Ketua Afdhal dan Sekretaris Mazwar Mas’ud menyampaikan generasi akan berganti, pemimpin masa depan harus tumbuh dari pemuda yang berakhlak mulia.
“Indonesia butuh pemuda berakhlak mulia untuk membangun bangsa, apalagi perjuangan tanpa pamrih para pejuang kemerdekaan, lalu menanamkan dalam dirinya rasa tanggungjawab untuk menjaga keutuhan negaranya dari gangguan yang ada," katanya.
Ia berpesan kepada pemuda selagi masih muda agar mengukir sebanyak-banyaknya prestasi.
Diskusi yang dipandu oleh Ketua Pemuda Dewan Da’wah Sumbar Jimmi Syah Putra Ginting tersebut berlangsung hangat dengan tanya jawab peserta dengan narasumber. (*)