Padang (ANTARA) -
Universitas Andalas (Unand) Padang melakukan verifikasi lapangan calon penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan mengunjungi langsung rumah orang tua mahasiswa calon penerima KIP Kuliah.
"Apabila nanti memang diterima sebagai penerima KIP Kuliah Unand diharapkan mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan beasiswa yang diberikan oleh negara dengan target tamat tepat waktu selama delapan semester," kata Rektor Unand Prof Yuliandri di Padang, Rabu.
Rektor berpesan kepada mahasiswa agar belajar dengan rajin dan dapat meraih prestasi nasional dan internasional serta meningkatkan kapasitas diri dan menyelesaikan perkuliahan dengan nilai terbaik,
"Dengan demikian setelah lulus dapat bekerja maupun menciptakan lapangan pekerjaan yang tentunya akan dapat meningkatkan dan merubah perekonomian keluarga menjadi lebih baik dari saat ini," kata dia
Pada 2022 Universitas Andalas telah menerima sebanyak 1.371 orang mahasiswa dari jalur masuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Dari 1.371 orang tersebut terdapat 516 orang mahasiswa yang mengajukan diri sebagai calon penerima KIP Kuliah Unand 2022.
"Penerimaan mahasiswa baru melalui program KIP Kuliah ini mempertegas posisi Unand sebagai perguruan tinggi negeri yang inklusif dan berpihak kepada masyarakat ekonomi bawah, miskin maupun rentan miskin," kata dia
Ia memastikan Unand berkomitmen untuk menjadi kampus yang inklusif dan menjadi sasaran utama pendidikan tinggi bagi masyarakat di Indonesia.
Sementara Wakil Rektor III Unand Dr Insannul Kamil menyampaikan mahasiswa yang telah ditetapkan sebagai penerima KIP Kuliah nantinya akan dibebaskan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) setiap semesternya serta mendapat biaya hidup sebesar Rp950.000 setiap bulan.
Uang tersebut langsung masuk ke rekening mahasiswa penerima selama empat tahun bagi mahasiswa S1 dan tiga tahun bagi mahasiswa D3 serta dapat diperpanjang selama maksimum dua tahun bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah S1 yang melanjutkan ke program profesi seperti kedokteran, kedokteran gigi, kebidanan, keperawatan dan apoteker.
Ia melihat antusias masyarakat ekonomi bawah untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi semakin besar dengan gencarnya pemerintah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045 salah satunya melalui program KIP Kuliah Merdeka.
"Dengan program KIP Kuliah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan SDM unggul dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang yang lebih baik, berdaya saing dan bermanfaat sebagai salah satu pilar Indonesia Emas 2045," kata dia.