Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi menggelar Festival Gadih Minang Marandang di pelataran Jam Gadang, Sabtu. Event yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi dilakukan atas inisiasi Anggota DPRD setempat.

Kepala Disparpora Bukittinggi, Hendri, menjelaskan Festival Gadih Minang Marandang merupakan suatu upaya dalam melestarikan dan mewariskan masakan khas Minang kepada generasi muda.

Tujuannya bagaimana memperkenalkan cara memasak rendang kepada remaja putri di Kota Bukittinggi dan menanamkan rasa bangga pada generasi muda terhadap rendang sebagai kuliner daerah yang telah mendunia, sekaligus dapat mengembangkan ekonomi kreatif Kota Bukittinggi khususnya sektor kuliner.

"Kegiatan ini diikuti oleh 40 SMP dan SMA sederajat se Kota Bukittinggi. Untuk tingkat SMP dikirim dua tim per sekolah, sedangkan tingkat SMA, dikirim satu tim per sekolah," katanya.

Peserta dinilai oleh juri utama, dari akademisi, praktisi dan Ketua PWK, Juri tamu dari ketua Bundo Kanduang, Ketua DWP dan Kadisparpora, serta juri kehormatan Ibuk Fiona Erman Safar selaku Ketua TP PKK dan Dekranasda Bukittinggi.

Ketua TP PKK Bukittinggi sekaligus Ketua Dekranasda,  Fiona Erman Safar menyampaikan, marandang bukan sekedar proses meramu dan memasak makanan. Lebih dari itu, merandang merupakan proses penguatan ikatan cinta kasih dalam keluarga. 

Di sisi lain, Marandang punya nilai filosofis yang jadi pedoman dalam menjalani kehidupan, pembuatan rendang yang membutuhkan waktu lama memberikan makna bahwa setiap orang Minang harus sabar, bijaksana dan menghargai setiap proses.

"Kami apresiasi inisiasi dari Bapak Anggota DPRD Dedi Fatria ini, besar harapan kami generasi muda, dapat lebih memahami makna dari marandang ini. Sehingga di masa yang akan datang, para generasi muda, memiliki dasar, ilmu, untuk memproduksi makanan terlezat di dunia ini," ujarnya.

Anggota DPRD Bukittinggi, Dedi Fatria, menjelaskan dalam pokir ini telah direncanakan beberapa kegiatan yang konsisten dilakukan, seperti menggali nilai budaya Minangkabau. 

Beberapa tahun lalu, juga telah dilaksanakan festival permainan anak nagari, saat ini dilaksanakan kegiatan budaya ke arah kuliner.

"Ini mengingat kondisi hari ini generasi kita sudah banyak mengkonsumsi makanan impor, belanja dengan budaya online, untuk itu, kami menginisiasi ini, targetnya minimal para siswi ini setidaknya bisa mewakili teman temannya, di masa yang akan datang bisa memasak masakan tradisional Minangkabau," ujarnya.

Menurutnya, meskipun gerusan akibat kondisi teknologi saat ini, warga harus konsisten untuk selalu mempertahankan nilai nilai budaya agar selalu lestari di Sumatera Barat. 

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan untuk mewariskan dan melestarikan kekayaan budaya Minangkabau. 

"Ini juga menjadi salah satu upaya menarik wisatawan dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bukittinggi. Pembangunan pariwisata Kota Bukittinggi akan terus mengedepankan event yang mengangkat nilai tradisi dan kearifan lokal. Kedepan, Pemkot Bukittinggi akan gelar event pariwisata berbasis pelestarian tradisi," ungkap Wako.

Dari hasil penilaian, untuk tingkat SMA, Juara 1 diarih oleh SMK Paramita, Juara 2 SMK Gajah Tongga, Juara 3 SMA 1 Bukittinggi. Harapan 1, SMA 2 Bukittinggi, Harapan 2 diraih SMK 2 Bukittinggi dan Harapan 3, SMA 5 Bukittinggi serta performa terbaik dari MAN 2 Bukittinggi. 

Untuk tingkat SMP, Juara 1 diraih oleh MTsN 2 Bukittinggi, Juara 2 MTsN 1 Bukittinggi, Juara 3 SMP 7 Bukittinggi. Harapan 1, SMP 1 Bukittinggi, Harapan 2, SMP Al Islah Bukittinggi dan Harapan 3 SMP 6 Bukittinggi, serta performa terbaik diraih oleh SMP 5.(*)

Pewarta : Al Fatah
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024