Lubukbasung (ANTARA) - Pengurus Masjid Agung Nurul Falah Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengadakan pelatihan jurnalistik bagi 16 orang remaja literasi Islam (Relis) pada Jumat (1/4), untuk menyalurkan minat dan bakat mereka dalam menulis.
Pengagas kegiatan, Mursyidi di Lubukbasung, Jumat, mengatakan peserta berasal dari siswa SMA, SMK dan MA yang ada di sekitar Masjid Agung Nurul Falah Lubukbasung.
"Kegiatan yang digelar di Perpustakaan Daerah Agam ini berlangsung selama satu hari penuh," katanya.
Ia mengatakan, narasumber pelatihan itu yakni, Heppy Kusnandar dari wartawan Khazanah, Alwisral Imam Zaidallah dari Dinas Perpustakaan Arsip Agam dan lainnya.
Kegiatan itu dalam rangka untuk menyalurkan minat dan bakat mereka dalam menulis.
Sementara Ketua Pengurus Masjid Agung Nurul Falah Lubukbasung, Jetson menambakan kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama antara Pemda Agam dengan pengurus masjid, Dinas Perpustakaan Arsip dan PWI.
"Peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut," katanya.
Ia menambahkan, peserta ini terus dimonitor setiap tiga bulan dalam melihat kemampuannya dan bagi yang melahirkan karya tulis, akan diberikan reword atau penghargaan.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada peserta untuk terus mengasah ilmu yang didapat dan pihak sekolah memberikan tugas .
"Peserta ini akan kita jadikan pioner dan bisa menjadi promotor di sekolahnya," katanya.
Pengagas kegiatan, Mursyidi di Lubukbasung, Jumat, mengatakan peserta berasal dari siswa SMA, SMK dan MA yang ada di sekitar Masjid Agung Nurul Falah Lubukbasung.
"Kegiatan yang digelar di Perpustakaan Daerah Agam ini berlangsung selama satu hari penuh," katanya.
Ia mengatakan, narasumber pelatihan itu yakni, Heppy Kusnandar dari wartawan Khazanah, Alwisral Imam Zaidallah dari Dinas Perpustakaan Arsip Agam dan lainnya.
Kegiatan itu dalam rangka untuk menyalurkan minat dan bakat mereka dalam menulis.
Sementara Ketua Pengurus Masjid Agung Nurul Falah Lubukbasung, Jetson menambakan kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama antara Pemda Agam dengan pengurus masjid, Dinas Perpustakaan Arsip dan PWI.
"Peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut," katanya.
Ia menambahkan, peserta ini terus dimonitor setiap tiga bulan dalam melihat kemampuannya dan bagi yang melahirkan karya tulis, akan diberikan reword atau penghargaan.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada peserta untuk terus mengasah ilmu yang didapat dan pihak sekolah memberikan tugas .
"Peserta ini akan kita jadikan pioner dan bisa menjadi promotor di sekolahnya," katanya.