Simpang Empat (ANTARA) - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat, Yusron mengunjungi dan memberikan bantuan kepada pengungsi di Simpang Timbo Abu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Kamis.
"Kedatangan kami langsung ke lokasi pengungsi Simpang Timbo Abu merupakan salah satu bentuk keprihatinan kami akan bencana yang melanda saudara-saudara kami di sini," kata dia di Talamau, Kamis.
Menurutnya apa yang dirasakan korban gempa juga ikut dirasakan jajarannya. Apalagi hingga saat ini warga masih mengungsi di tenda pengungsian karena rumah mereka mengalami kerusakan.
Selain ingin melihat langsung kondisi pengungsi, Kejati Sumbar juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada warga.
Bantuan yang diserahkan berupa beras 300 kilogram, kasur 60 buah, mie instan 120 dus, minyak goreng 40 liter, tikar 60 buah dan selimut 40 buah.
Kemudian sajadah 150 buah, mukena 100 buah, air mineral 30 dus, uang tunai untuk MCK Rp10 juta.
"Kita juga memberikan mainan anak-anak agar mereka gembira sebagai upaya menghilangkan trauma pasca gempa," katanya.
Ia menyebutkan bantuan yang diberikan merupakan berkas partisipasi semua Kepala Kejaksaan Negeri se-Sumbar dan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri yang ada.
"Meskipun bantuan ini tidak bisa memenuhi harapan warga tetapi bisa mengurangi sebab yang ada. Semoga tabah dan ikhlas dan ada hikmahnya," ujar Kajati.
Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi saat mendampingi rombongan Kajati Sumbar mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan yang diberikan.
"Terima kasih semoga ini menjadi amal bagi kita semua. Mudah-mudahan para pengungsi dapat memanfaatkan bantuan ini dengan baik," harapnya.
Sementara Kepala Kejaksaan Negeri Pasaman Barat, Ginanjar Cahya Permana mengatakan pihaknya juga memberikan ratusan mainan anak-anak.
Tujuannya, katanya bagaimana anak-anak korban gempa dapat ceria dan gembira lagi untuk menghilangkan trauma gempa.
"Keceriaan anak-anak berangsur-angsur harus kita pulihkan bersama-sama. Jangan mereka mengingat kembali bencana itu. Salah satunya dengan mainan untuk mengembalikan keceriaan mereka," ujarnya.
Dalam kunjungan itu sejumlah pejabat Kejati Sumbar ikut mendampingi beserta Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto, Kepala Kejaksaan Negeri Pasaman Barat Ginanjar Cahya Permana beserta jajaran.
Hingga Kamis (17/3) warga terdampak gempa sekitar 119 jiwa masih bertahan di tenda pengungsian karena rumah mereka rusak akibat gempa.
"Kedatangan kami langsung ke lokasi pengungsi Simpang Timbo Abu merupakan salah satu bentuk keprihatinan kami akan bencana yang melanda saudara-saudara kami di sini," kata dia di Talamau, Kamis.
Menurutnya apa yang dirasakan korban gempa juga ikut dirasakan jajarannya. Apalagi hingga saat ini warga masih mengungsi di tenda pengungsian karena rumah mereka mengalami kerusakan.
Selain ingin melihat langsung kondisi pengungsi, Kejati Sumbar juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada warga.
Bantuan yang diserahkan berupa beras 300 kilogram, kasur 60 buah, mie instan 120 dus, minyak goreng 40 liter, tikar 60 buah dan selimut 40 buah.
Kemudian sajadah 150 buah, mukena 100 buah, air mineral 30 dus, uang tunai untuk MCK Rp10 juta.
"Kita juga memberikan mainan anak-anak agar mereka gembira sebagai upaya menghilangkan trauma pasca gempa," katanya.
Ia menyebutkan bantuan yang diberikan merupakan berkas partisipasi semua Kepala Kejaksaan Negeri se-Sumbar dan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri yang ada.
"Meskipun bantuan ini tidak bisa memenuhi harapan warga tetapi bisa mengurangi sebab yang ada. Semoga tabah dan ikhlas dan ada hikmahnya," ujar Kajati.
Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi saat mendampingi rombongan Kajati Sumbar mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan yang diberikan.
"Terima kasih semoga ini menjadi amal bagi kita semua. Mudah-mudahan para pengungsi dapat memanfaatkan bantuan ini dengan baik," harapnya.
Sementara Kepala Kejaksaan Negeri Pasaman Barat, Ginanjar Cahya Permana mengatakan pihaknya juga memberikan ratusan mainan anak-anak.
Tujuannya, katanya bagaimana anak-anak korban gempa dapat ceria dan gembira lagi untuk menghilangkan trauma gempa.
"Keceriaan anak-anak berangsur-angsur harus kita pulihkan bersama-sama. Jangan mereka mengingat kembali bencana itu. Salah satunya dengan mainan untuk mengembalikan keceriaan mereka," ujarnya.
Dalam kunjungan itu sejumlah pejabat Kejati Sumbar ikut mendampingi beserta Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto, Kepala Kejaksaan Negeri Pasaman Barat Ginanjar Cahya Permana beserta jajaran.
Hingga Kamis (17/3) warga terdampak gempa sekitar 119 jiwa masih bertahan di tenda pengungsian karena rumah mereka rusak akibat gempa.