Simpang Empat (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat telah mendirikan 31 unit rumah hunian sementara bagi korban terdampak gempa di Kecamatan Talamau hingga Senin (14/3).


 "Hingga saat ini sudah siap 31 unit. Rumah itu telah ditempati oleh warga penerima manfaat," kata Penanggung Jawab Tim Operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) PMI Pasaman Barat, Dedy Ihram di Simpang Empat, Senin. 


 Ia mengatakan pihaknya terus melakukan pendekatan ke semua pihak agar target awal pembangunan hunian sementara sebanyak 200 unit dapat tercapai.


 Hunian sementara itu dibuat untuk kategori masyarakat terdampak dengan kondisi bangunan rumah milik mereka rusak berat di tiga wilayah kejorongan di Nagari Kajai Kecamatan Talamau. 


 Menurutnya data tersebut diperoleh dari tindakan assesment oleh para relawan di titik lokasi permukiman masyarakat terdampak dengan akurasi data yang terukur dan sudah sesuai prosedur tetap penanganan bencana yang diberlakukan pihak PMI. 


 "Kami berharap target awal bisa direalisasikan secepatnya agar kebutuhan dasar masyarakat bisa segera dipenuhi dan PMI bisa mencabut status tanggap darurat untuk kemudian dilanjutkan dengan tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi oleh pihak terkait," harapnya. 


 Ia menjelaskan hingga Minggu (13/3) PMI Pasaman Barat telah berhasil menghimpun donasi pembangunan hunian sementara sebesar Rp111.450.000. 


 "Dari perhitungan PMI jumlah dana tersebut sudah bisa dialokasikan untuk membangun 90 unit hunian bagi korban terdampak bencana gempa Pasaman Barat," sebutnya. 


 Sementara Ketua PMI Pasaman Barat, Risnawanto mengapresiasi dan mengucapkan ribuan terima kasih kepada para donatur yang telah rela menyumbangkan rezekinya bagi masyarakat korban bencana di daerah itu.


 "Semoga apa-apa yang sudah kita perbuat ini akan dicatatkan menjadi amal baik," ujarnya. 


 Pendataan dampak gempa yang terjadi terus dilakukan oleh Pemkab Pasaman Barat. Dari data terakhir sebanyak 13 orang meninggal dunia. 


Pemukiman mengalami kerusakan 2.999 unit, rusaknya fasilitas pendidikan 75 unit, fasilitas kesehatan rusak sebanyak 15 unit, fasilitas ibadah 40 unit, infrastruktur 26 unit dan rusaknya fasilitas pemerintah 42 unit. ***3***



 

Pewarta : Altas Maulana
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024