Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III Sumbar sedang mengusulkan revitalisasi Terminal Tipe A Jati kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) guna meningkatkan pelayanan kepada pengguna bus.
"Kalau dapat terminal tersebut senyaman terminal pelabuhan udara," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Pariaman, Afwandi di Pariaman, Senin.
Ia mengatakan revitalisasi tersebut dilakukan karena melihat kondisi terminal yang masih kekurangan dari segi sarana dan prasarana sehingga membuat masyarakat terlihat masih enggan datang ke sana untuk naik bus.
Oleh karena itu dengan revitalisasi tersebut dapat mempercantik wajah terminal itu sehingga masyarakat lebih tertarik datang ke terminal ketika menggunakan transportasi darat dari pada menunggu di tepi jalan.
Hal itu, lanjutnya dapat meningkatkan perekonomian pedagang yang berjualan di pasar serta di terminal tersebut.
Ia mengatakan jalur pengusulan revitalisasi tersebut yaitu Pemkot Pariaman yang mengusulkan ke BPTD, lalu balai tersebut yang menyampaikan ke Kemenhub.
"Desainnya dari BPTD Wilayah III Sumbar, karena terminal di Pariaman tipe A sehingga kewenangannya Kemenhub. Jadi Pemkot hanya bisa mendorong untuk direvitalisasi karena semenjak pemindahan kewenangan dari Pemkot belum dilakukan revitalisasi," ujarnya.
Ia memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk revitalisasi pasar tersebut bisa Rp15 miliar sampai dengan Rp30 miliar.
"Namun berapa besar pastinya tergantung dari desain yang dibuat BPTD," ujar dia.
Ia mengatakan dengan direvitalisasi terminal tersebut maka dapat mendukung rencana Pemkot Pariaman untuk mengaktifkan kembali pasar produksi yang berada dekat dengan lokasi.
Dengan revitalisasi tersebut maka akan berdampak pada sektor industri dan pariwisata Kota Pariaman sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Kami mengharapkan kementerian dapat merevitalisasi terminal tersebut melalui dana perubahan tahun ini," tambahnya.
"Kalau dapat terminal tersebut senyaman terminal pelabuhan udara," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Pariaman, Afwandi di Pariaman, Senin.
Ia mengatakan revitalisasi tersebut dilakukan karena melihat kondisi terminal yang masih kekurangan dari segi sarana dan prasarana sehingga membuat masyarakat terlihat masih enggan datang ke sana untuk naik bus.
Oleh karena itu dengan revitalisasi tersebut dapat mempercantik wajah terminal itu sehingga masyarakat lebih tertarik datang ke terminal ketika menggunakan transportasi darat dari pada menunggu di tepi jalan.
Hal itu, lanjutnya dapat meningkatkan perekonomian pedagang yang berjualan di pasar serta di terminal tersebut.
Ia mengatakan jalur pengusulan revitalisasi tersebut yaitu Pemkot Pariaman yang mengusulkan ke BPTD, lalu balai tersebut yang menyampaikan ke Kemenhub.
"Desainnya dari BPTD Wilayah III Sumbar, karena terminal di Pariaman tipe A sehingga kewenangannya Kemenhub. Jadi Pemkot hanya bisa mendorong untuk direvitalisasi karena semenjak pemindahan kewenangan dari Pemkot belum dilakukan revitalisasi," ujarnya.
Ia memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk revitalisasi pasar tersebut bisa Rp15 miliar sampai dengan Rp30 miliar.
"Namun berapa besar pastinya tergantung dari desain yang dibuat BPTD," ujar dia.
Ia mengatakan dengan direvitalisasi terminal tersebut maka dapat mendukung rencana Pemkot Pariaman untuk mengaktifkan kembali pasar produksi yang berada dekat dengan lokasi.
Dengan revitalisasi tersebut maka akan berdampak pada sektor industri dan pariwisata Kota Pariaman sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Kami mengharapkan kementerian dapat merevitalisasi terminal tersebut melalui dana perubahan tahun ini," tambahnya.