Painan, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat akan mengucurkan dana untuk mengembangkan Pulau Simangki Ketek dan Simangki Gadang menjadi zona ekslusif berkualitas premium dengan investasi mencapai Rp20 miliar.
Bupati setempat Rusma Yul Anwar di Painan, Selasa, mengatakan pengembangan destinasi premium ini sebagai upaya mempercepat akselerasi sektor kepariwisataan daerah yang kelak ditargetkan sebagai sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi daerah, pengganti sektor primer.
"Karena sektor primer secara alamiah pasti akan mengalami penurunan pertumbuhan, seiring penyusutan lahan akibat desakan pembangunan dan kebutuhan perumahan," ujar dia.
Pembiayaan pembangunan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2022-2023. Untuk tahun ini pemerintah pusat mengalokasikan sebesar Rp5,6 miliar dan Rp16,5 miliar pada 2023.
Bupati melanjutkan Pulau Simangki nantinya bakal menjadi kawasan wisata premium yang memang lebih menyasar segmen pasar menengah ke atas dan wisatawan mancanegara, dengan suguhan panorama bahari nan eksotik.
Objek wisata ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas ikonik yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari kekayaan alam Pesisir Selatan.
Fasilitasnya akan dilengkapi dengan coutage, area snorkeling, jembatan apung antara Simangki Ketek dan Simangki Gadang.
"Jumlah kunjungannya juga terbatas. Paling banyak untuk sekitar 30-50 wisatawan saja," terang Bupati.
Bupati optimistis Pulau Simangki dengan segala daya tariknya dapat jadi magnet baru sektor pariwisata di kawasan Pantai Barat Sumatera, khususnya Pesisir Selatan, karena layak dijadikan tempat beristirahat memanjakan diri bersama alam.
Kejernihan Teluk Painan dan didukung pasir yang putih merupakan terapi tersendiri bagi wisatawan setelah lelah dan sibuk dengan rutinitas ibu kota. Hanya perlu 20 menit naik speed boat dari pelabuhan Panasahan Painan.
Pengembangan Simangki sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Ripparda) Pesisir Selatan yang telah diakomodir dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional.
"Kami membagi kawasan bahari menjadi dua kawasan, yakni kawasan Mandeh dan Kawasan Carocok. Nah, Simangki masuk dalam kawasan Carocok," terang bupati.
Sektor pariwisata masuk dalam misi ke IV di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain pembangunan dan pengembangan destinasi, pengelolaan sektor pariwisata juga fokus pada peningkatan kualitas sumber daya pengelola, sehingga pengelolaan lebih profesional.
Ke depan, pemerintah kabupaten berencana membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai pengelola. "Rencananya begitu. Kami di pemerintah bertugas sebagai regulator," ujarnya.
Pulau Simangki Gadang seluas 1.6 Hektare dan Simangki Ketek seluas 0.6 Hektare adalah dua pulau kecil di gugusan pulau Teluk Painan. (*)
Bupati setempat Rusma Yul Anwar di Painan, Selasa, mengatakan pengembangan destinasi premium ini sebagai upaya mempercepat akselerasi sektor kepariwisataan daerah yang kelak ditargetkan sebagai sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi daerah, pengganti sektor primer.
"Karena sektor primer secara alamiah pasti akan mengalami penurunan pertumbuhan, seiring penyusutan lahan akibat desakan pembangunan dan kebutuhan perumahan," ujar dia.
Pembiayaan pembangunan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2022-2023. Untuk tahun ini pemerintah pusat mengalokasikan sebesar Rp5,6 miliar dan Rp16,5 miliar pada 2023.
Bupati melanjutkan Pulau Simangki nantinya bakal menjadi kawasan wisata premium yang memang lebih menyasar segmen pasar menengah ke atas dan wisatawan mancanegara, dengan suguhan panorama bahari nan eksotik.
Objek wisata ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas ikonik yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari kekayaan alam Pesisir Selatan.
Fasilitasnya akan dilengkapi dengan coutage, area snorkeling, jembatan apung antara Simangki Ketek dan Simangki Gadang.
"Jumlah kunjungannya juga terbatas. Paling banyak untuk sekitar 30-50 wisatawan saja," terang Bupati.
Bupati optimistis Pulau Simangki dengan segala daya tariknya dapat jadi magnet baru sektor pariwisata di kawasan Pantai Barat Sumatera, khususnya Pesisir Selatan, karena layak dijadikan tempat beristirahat memanjakan diri bersama alam.
Kejernihan Teluk Painan dan didukung pasir yang putih merupakan terapi tersendiri bagi wisatawan setelah lelah dan sibuk dengan rutinitas ibu kota. Hanya perlu 20 menit naik speed boat dari pelabuhan Panasahan Painan.
Pengembangan Simangki sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Ripparda) Pesisir Selatan yang telah diakomodir dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional.
"Kami membagi kawasan bahari menjadi dua kawasan, yakni kawasan Mandeh dan Kawasan Carocok. Nah, Simangki masuk dalam kawasan Carocok," terang bupati.
Sektor pariwisata masuk dalam misi ke IV di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain pembangunan dan pengembangan destinasi, pengelolaan sektor pariwisata juga fokus pada peningkatan kualitas sumber daya pengelola, sehingga pengelolaan lebih profesional.
Ke depan, pemerintah kabupaten berencana membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai pengelola. "Rencananya begitu. Kami di pemerintah bertugas sebagai regulator," ujarnya.
Pulau Simangki Gadang seluas 1.6 Hektare dan Simangki Ketek seluas 0.6 Hektare adalah dua pulau kecil di gugusan pulau Teluk Painan. (*)