Batam (ANTARA) - Kebakaran yang terjadi di Ruang Fraksi Hanura, Gedung DPRD Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa diperkirakan akibat korsleting listrik.
"Diperkirakan karena ada arus pendek, korslet," kata Sekretaris DPRD Batam Aspawi.
Kebakaran menyebabkan ruangan Fraksi Hanura DPRD Batam hangus.
Ia mengatakan pihaknya sempat menyelamatkan sejumlah arsip dan komputer di ruangan tersebut.
"Kami belum dapat memperkirakan jumlah kerugian. Alhamdulilah tidak ada korban jiwa," kata dia.
Ia mengatakan api mulai terlihat sekitar pukul 11.00 WIB dan dapat dikendalikan oleh petugas Satpol PP dalam waktu sekitar 20 menit menggunakan hidran yang berada di sekitar gedung wakil rakyat.
"Seluruh teman satpol PP yang ada di pos-pos di DPRD langsung sigap menangani api. Kami mengapresiasi kerja kawan-kawan," kata dia.
Ia menjelaskan empat unit mobil pemadam kebakaran tiba hanya beberapa saat setelah api dapat dikendalikan petugas satpol PP.
"Tidak terlambat juga, karena jarak dari pos mereka relatif jauh," kata dia.
Sementara itu, saksi mata Habibie menyatakan awalnya seorang petugas di Fraksi Hanura berteriak "kebakaran". Dirinya yang berada di ruang wartawan di seberang ruang kejadian langsung berupaya menyelamatkan diri.
"Kami pun langsung ke luar, api waktu itu masih kecil," kata Habibie, perempuan yang berprofesi sebagai jurnalis itu.
Api terus membesar, hingga api hitam keluar dari lantai dua dan ruang Fraksi PKS yang terletak di sebelah Fraksi Hanura.
Syukurnya, kata dia, ruangan Fraksi PKS tidak terbakar, hanya terkepung asap hitam.
Ia bersama beberapa temannya turut membantu satpol PP untuk memadamkan api hingga dapat dikendalikan sebelum kebakaran meluas.
"Diperkirakan karena ada arus pendek, korslet," kata Sekretaris DPRD Batam Aspawi.
Kebakaran menyebabkan ruangan Fraksi Hanura DPRD Batam hangus.
Ia mengatakan pihaknya sempat menyelamatkan sejumlah arsip dan komputer di ruangan tersebut.
"Kami belum dapat memperkirakan jumlah kerugian. Alhamdulilah tidak ada korban jiwa," kata dia.
Ia mengatakan api mulai terlihat sekitar pukul 11.00 WIB dan dapat dikendalikan oleh petugas Satpol PP dalam waktu sekitar 20 menit menggunakan hidran yang berada di sekitar gedung wakil rakyat.
"Seluruh teman satpol PP yang ada di pos-pos di DPRD langsung sigap menangani api. Kami mengapresiasi kerja kawan-kawan," kata dia.
Ia menjelaskan empat unit mobil pemadam kebakaran tiba hanya beberapa saat setelah api dapat dikendalikan petugas satpol PP.
"Tidak terlambat juga, karena jarak dari pos mereka relatif jauh," kata dia.
Sementara itu, saksi mata Habibie menyatakan awalnya seorang petugas di Fraksi Hanura berteriak "kebakaran". Dirinya yang berada di ruang wartawan di seberang ruang kejadian langsung berupaya menyelamatkan diri.
"Kami pun langsung ke luar, api waktu itu masih kecil," kata Habibie, perempuan yang berprofesi sebagai jurnalis itu.
Api terus membesar, hingga api hitam keluar dari lantai dua dan ruang Fraksi PKS yang terletak di sebelah Fraksi Hanura.
Syukurnya, kata dia, ruangan Fraksi PKS tidak terbakar, hanya terkepung asap hitam.
Ia bersama beberapa temannya turut membantu satpol PP untuk memadamkan api hingga dapat dikendalikan sebelum kebakaran meluas.