Lubukbasung (ANTARA) - Warga di daerah Sigiran, Nagari Tanjungsani, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat resah akibat ular piton sepanjang lima sampai tujuh meter sering muncul di tepi Danau Maninjau.
Salah seorang tokoh masyarakat Sigiran, Zulkifli di Lubukbasung, Senin, mengatakan ular piton itu sering muncul dan ditemukan warga di daerah Tanjung Sigiran.
"Ular itu muncul semenjak satu bulan lalu dengan jumlah dua ekor dan ukuran berbeda," katanya.
Ia mengatakan, ular tersebut sering ditemukan warga saat mereka hendak ke Danau Maninjau untuk mencari ikan.
Kondisi itu meresahkan warga yang bermata pencarian sebagai nelayan, sehingga mereka ketakutan dimangsa ular tersebut.
Dengan kondisi itu, ia berharap pihak berwenang untuk menangkap ular itu, sehingga warga bisa melakukan aktivitas untuk menangkap ikan.
"Sebelumnya lokasi itu tidak pernah ditemukan ular dan satu bulan terakhir sering muncul. Ini harus disikapi agar tidak memangsa warga saat menangkap ikan di lokasi itu," katanya.
Sementara Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra menambahkan pihaknya akan menangani laporan warga tersebut secepat mungkin.
"Saya akan menurunkan tim untuk menangani laporan ini dan menangkap ular tersebut," katanya.
Setelah ditangkap, ular tersebut bakal dilepas liar ke habitatnya, sehigga bisa berkembang.***2***
Salah seorang tokoh masyarakat Sigiran, Zulkifli di Lubukbasung, Senin, mengatakan ular piton itu sering muncul dan ditemukan warga di daerah Tanjung Sigiran.
"Ular itu muncul semenjak satu bulan lalu dengan jumlah dua ekor dan ukuran berbeda," katanya.
Ia mengatakan, ular tersebut sering ditemukan warga saat mereka hendak ke Danau Maninjau untuk mencari ikan.
Kondisi itu meresahkan warga yang bermata pencarian sebagai nelayan, sehingga mereka ketakutan dimangsa ular tersebut.
Dengan kondisi itu, ia berharap pihak berwenang untuk menangkap ular itu, sehingga warga bisa melakukan aktivitas untuk menangkap ikan.
"Sebelumnya lokasi itu tidak pernah ditemukan ular dan satu bulan terakhir sering muncul. Ini harus disikapi agar tidak memangsa warga saat menangkap ikan di lokasi itu," katanya.
Sementara Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra menambahkan pihaknya akan menangani laporan warga tersebut secepat mungkin.
"Saya akan menurunkan tim untuk menangani laporan ini dan menangkap ular tersebut," katanya.
Setelah ditangkap, ular tersebut bakal dilepas liar ke habitatnya, sehigga bisa berkembang.***2***