Padang (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) selalu berupaya mewujudkan kemitraan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) berbasis Sawit.
Hal ini sesuai dengan pencapaian Visi BPDPKS Menjadi Badan Pengelola Dana yang Terpercaya dalam Pengembangan Sawit Berkelanjutan sebagai Komoditas Strategis Nasional untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia.
Melalui program promosi perkebunan kelapa sawit, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 juncto Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2018, BPDPKS bersinergi bersama UKMK berbasis Sawit untuk meningkatkan nilai tambah produk Kelapa Sawit yang merupakan komoditas strategis dan andalan bagi Perekonomian Nasional.
Universitas Andalas (Unand) Padang merupakan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) memiliki Visi menjadi universitas terkemuka dan bermartabat, Unand yang telah berpengalaman sebagai fasilitator, membina 31 UKMK Tenant Inkubasi melalui program Kementerian Koperasi dan UKM. Unand juga berhasil membina 350 UMKM di Sumatera Barat melalui program Kementrian sosial.
Tahun 2021 Unand meraih 5 Program Matching-Fund dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini melibatkan Unand dan mitra Dunia Usaha - Dunia Industri.
Dalam hal inovasi di bidang perkelapasawitan, Ahli Sawit Unand juga berhasil memperoleh penghargaan dalam Pekan Riset Sawit Indonesia tahun 2018. Tahun 2019 Ahli Perkelapasawitan Unand Kembali meraih Mahakarya Inovasi Sawit Nasional, dan berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Riset Tervaforit.
Dalam rangka pengembangan UKMK berbasis Sawit di Sumatera Barat, UNAND bekerjasama dengan BPDPKS, mempelopori kegiatan Inkubasi Bisnis Teknologi. Kegiatan yang sepenuhnya didanai oleh BPDPKS ini berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan Inovasi Unand, semua bagian sawit bisa dimanfaatkan menjadi produk Inovatif yang bernilai tinggi, mulai dari bahan arsitektur, industri kreatif, komponen otomotif, hingga energi terbarukan. Sawit Milik UKMK mitra Unand dikembangkan dalam model bisnis baru berbasis bahan dasar sawit yang Maju, Mandiri, dan Modern demi mendukung sektor sawit yang berdampak bagi pertumbuhan Perekonomian Nasional.
Berkaitan dengan itu, Universitas Andalas menyelenggarakan Webinar dan Kickoff kemitraan kemitraan inkubasi bisnis berbahan dasar sawit untuk peningkatan pendapatan UMKM sawit Pasaman Barat, Rabu (13/10/2021). Webinar itu dibuka Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual.
Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, menjelaskan saat ini kebun sawit mayoritas dikelola oleh perusahaan besar, BUMN, dan kebun rakyat. Industri sawit telah berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menjadi sektor ekonomi strategis yang wajib dijaga oleh semua pihak. Pemerintah terus menjaga kestabilan harga sawit sebagai tulang punggung ekonomi yang bisa diandalkan.
Airlangga menjelaskan pemerintah berkomitmen untuk terus meremajakan perkebunan sawit dengan program replanting. '"Pola kemitraan juga terus dijalankan. Semua yang berkaitan sawit dapat dikembangkan, sehingga bernilai ekonomis".
Direktur utama BPDPKS, diwakili Edi Wibowo sebagai Plt
direktur kemitraan BPDPKS menyatakan perkebunan sawit turut menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional. Jutaan warga Indonesia bekerja dan menggantungkan hidup pada perkebunan sawit. Edi menyampaikan bahwa Kemitraan pengembangan UKMK sawit Pasaman Barat ini sangat diperlukan, mengingat banyak produk turunan sawit yang dapat dikembangkan.
“Produk turunan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat”, ujarnya.
Ketua DPP Apkasindo, Gulat Manurung menyampaikan bahwa petani sawit sangat berjasa dalam mengembangkan Sawit di Indonesia. Dari tahun ke tahun, tingkat pendidikan petani sawit juga mengalami kemajuan. Pada awla pengembangan sawit di Indonesia, mayoritas petani sawit hanya tamat SD. Seiring dengan pertumbuhan pendapatan dari perkebunan sawit rakyat, rata rata tingkat Pendidikan petani sawit saat ini adalah tamatan SMA
Sementara itu, 35 UKMK sawit peserta Inkubasi mengharapkan BPDPKS Bersama Unand melanjutkan program ini hingga 5 tahun kedepan, agar produk sawit inovatif yang dihasilkan memiliki daya saing dan legalitas menembus pasar domestic maupun mancanegara.
Diharapkan keberhasilan produk turunan sawit inovatif ini menjadi pendongkrak pendapatan sawit rakyat dan model pengembangan UKMK lainnya di Indonesia.
Sementara Ketua Pelaksana, Muhammad Makky, menyampaikan 35 UKMK Sawit pasaman berat menjadi peserta kegiatan ini. Kegiatan dilakukan dalam bentuk Saosialisasi produk inovatif sawit Webinar dan kick off
Inkubasi bisnis produk sawit, workshop penguatan entrepreneurship Workshop capacity building, Webinar implementasi dan inovasi produk sawit.
Lalu Workshop product design and development, danWorkshop digitalisasi bisnis, Demonstration Plot (Demplot) UKMK Pasaman Barat sebagai UKMK Sawit Unggulan Nasional, Launching dan pameran virtual produk unggulan Sawitpreneur berbasis UKMK Sawit; da10.
Kemudian Terwujudnya One Village One Product (OVOP) di Pasaman Barat.
Sementara Rektor Unand, Yuliandri, menyampaikan Unand sudah menghasilkan banyak Inovasi sawit. Kemitraan Inkubasi Bisnis Teknologi Sawit dengan UKMK Pasaman Barat merupakan jembatan penghubung transfer teknologi dari Unand kepada masyarakat.
"Perguruan tinggi memiliki kewajiban dalam membangun perekomian masyarakat," ujarnya.
Hal ini sesuai dengan pencapaian Visi BPDPKS Menjadi Badan Pengelola Dana yang Terpercaya dalam Pengembangan Sawit Berkelanjutan sebagai Komoditas Strategis Nasional untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia.
Melalui program promosi perkebunan kelapa sawit, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 juncto Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2018, BPDPKS bersinergi bersama UKMK berbasis Sawit untuk meningkatkan nilai tambah produk Kelapa Sawit yang merupakan komoditas strategis dan andalan bagi Perekonomian Nasional.
Universitas Andalas (Unand) Padang merupakan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) memiliki Visi menjadi universitas terkemuka dan bermartabat, Unand yang telah berpengalaman sebagai fasilitator, membina 31 UKMK Tenant Inkubasi melalui program Kementerian Koperasi dan UKM. Unand juga berhasil membina 350 UMKM di Sumatera Barat melalui program Kementrian sosial.
Tahun 2021 Unand meraih 5 Program Matching-Fund dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini melibatkan Unand dan mitra Dunia Usaha - Dunia Industri.
Dalam hal inovasi di bidang perkelapasawitan, Ahli Sawit Unand juga berhasil memperoleh penghargaan dalam Pekan Riset Sawit Indonesia tahun 2018. Tahun 2019 Ahli Perkelapasawitan Unand Kembali meraih Mahakarya Inovasi Sawit Nasional, dan berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Riset Tervaforit.
Dalam rangka pengembangan UKMK berbasis Sawit di Sumatera Barat, UNAND bekerjasama dengan BPDPKS, mempelopori kegiatan Inkubasi Bisnis Teknologi. Kegiatan yang sepenuhnya didanai oleh BPDPKS ini berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan Inovasi Unand, semua bagian sawit bisa dimanfaatkan menjadi produk Inovatif yang bernilai tinggi, mulai dari bahan arsitektur, industri kreatif, komponen otomotif, hingga energi terbarukan. Sawit Milik UKMK mitra Unand dikembangkan dalam model bisnis baru berbasis bahan dasar sawit yang Maju, Mandiri, dan Modern demi mendukung sektor sawit yang berdampak bagi pertumbuhan Perekonomian Nasional.
Berkaitan dengan itu, Universitas Andalas menyelenggarakan Webinar dan Kickoff kemitraan kemitraan inkubasi bisnis berbahan dasar sawit untuk peningkatan pendapatan UMKM sawit Pasaman Barat, Rabu (13/10/2021). Webinar itu dibuka Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual.
Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, menjelaskan saat ini kebun sawit mayoritas dikelola oleh perusahaan besar, BUMN, dan kebun rakyat. Industri sawit telah berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menjadi sektor ekonomi strategis yang wajib dijaga oleh semua pihak. Pemerintah terus menjaga kestabilan harga sawit sebagai tulang punggung ekonomi yang bisa diandalkan.
Airlangga menjelaskan pemerintah berkomitmen untuk terus meremajakan perkebunan sawit dengan program replanting. '"Pola kemitraan juga terus dijalankan. Semua yang berkaitan sawit dapat dikembangkan, sehingga bernilai ekonomis".
Direktur utama BPDPKS, diwakili Edi Wibowo sebagai Plt
direktur kemitraan BPDPKS menyatakan perkebunan sawit turut menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional. Jutaan warga Indonesia bekerja dan menggantungkan hidup pada perkebunan sawit. Edi menyampaikan bahwa Kemitraan pengembangan UKMK sawit Pasaman Barat ini sangat diperlukan, mengingat banyak produk turunan sawit yang dapat dikembangkan.
“Produk turunan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat”, ujarnya.
Ketua DPP Apkasindo, Gulat Manurung menyampaikan bahwa petani sawit sangat berjasa dalam mengembangkan Sawit di Indonesia. Dari tahun ke tahun, tingkat pendidikan petani sawit juga mengalami kemajuan. Pada awla pengembangan sawit di Indonesia, mayoritas petani sawit hanya tamat SD. Seiring dengan pertumbuhan pendapatan dari perkebunan sawit rakyat, rata rata tingkat Pendidikan petani sawit saat ini adalah tamatan SMA
Sementara itu, 35 UKMK sawit peserta Inkubasi mengharapkan BPDPKS Bersama Unand melanjutkan program ini hingga 5 tahun kedepan, agar produk sawit inovatif yang dihasilkan memiliki daya saing dan legalitas menembus pasar domestic maupun mancanegara.
Diharapkan keberhasilan produk turunan sawit inovatif ini menjadi pendongkrak pendapatan sawit rakyat dan model pengembangan UKMK lainnya di Indonesia.
Sementara Ketua Pelaksana, Muhammad Makky, menyampaikan 35 UKMK Sawit pasaman berat menjadi peserta kegiatan ini. Kegiatan dilakukan dalam bentuk Saosialisasi produk inovatif sawit Webinar dan kick off
Inkubasi bisnis produk sawit, workshop penguatan entrepreneurship Workshop capacity building, Webinar implementasi dan inovasi produk sawit.
Lalu Workshop product design and development, danWorkshop digitalisasi bisnis, Demonstration Plot (Demplot) UKMK Pasaman Barat sebagai UKMK Sawit Unggulan Nasional, Launching dan pameran virtual produk unggulan Sawitpreneur berbasis UKMK Sawit; da10.
Kemudian Terwujudnya One Village One Product (OVOP) di Pasaman Barat.
Sementara Rektor Unand, Yuliandri, menyampaikan Unand sudah menghasilkan banyak Inovasi sawit. Kemitraan Inkubasi Bisnis Teknologi Sawit dengan UKMK Pasaman Barat merupakan jembatan penghubung transfer teknologi dari Unand kepada masyarakat.
"Perguruan tinggi memiliki kewajiban dalam membangun perekomian masyarakat," ujarnya.