Batusangkar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy mengatakan Kabupaten Tanah Datar salah satu daerah produksi padi dan beras paling tinggi di provinsi itu.
"Produksi padi maupun tingkat produksi per hektare di Tanah Datar paling tinggi di Sumatera Barat, ketika produksi padi Tanah Datar turun akan berpengaruh ke Sumatera Barat," kata Wakil Gubernur Audy Joinaldy saat panen padi kelompok tani sawah pauah di Tanah Datar, Sabtu.
Ia berharap untuk produksi padi di kalangan petani lebih tinggi lagi harus didukung air yang cukup juga, pupuk, dan benih yang baik.
Peningkatan produksi dan efisensi produksi padi harus dilakukan di tengah semakin terbatasnya lahan pertanian karena alih fungsi lahan.
"Lahan pertanian terbatas akibat alih fungsi lahan. Artinya harus terjadi peningkatan produksi, efisiensi produksi, yang masuknya harus seminimal mungkin, misalnya pestisida, herbisida, dan pupuk tetapi hasilnya bisa maksimal," katanya.
Salah satu cara memaksimalkan hasil padinya adalah dengan program mekanisasi. Karena terkadang kalau dengan manual banyak yang terbuang.
"Diharapkan dengan pemakaian mesin lebih optimal dan diharapkan mampu meningkatkan produksi padi," katanya.
Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Nusyirwan, mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung panen dengan mekanisasi.
Karena permasalahan yang dihadapi saat ini adalah sulitnya tenaga kerja dan tingginya upah pada tahap panen dan pasca panen sehingga masa jarak dari panen ke tanam memakan waktu yang lama.
Melalui peralatan panen semoga bisa menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kekurangan tenaga kerja dan efisiensi waktu sehingga lahan yang ada dapat produktif dalam mendukung peningkatan produksi.
"Untuk meningkatkan pendapatan petani kita harus menekan biaya produksi di mana biaya pengolahan tanah dan panen merupakan biaya paling tinggi untuk usaha tani padi sawah, salah satu solusinya dengan memanfaatkan alat dan mesin pertanian," katanya.(*)
"Produksi padi maupun tingkat produksi per hektare di Tanah Datar paling tinggi di Sumatera Barat, ketika produksi padi Tanah Datar turun akan berpengaruh ke Sumatera Barat," kata Wakil Gubernur Audy Joinaldy saat panen padi kelompok tani sawah pauah di Tanah Datar, Sabtu.
Ia berharap untuk produksi padi di kalangan petani lebih tinggi lagi harus didukung air yang cukup juga, pupuk, dan benih yang baik.
Peningkatan produksi dan efisensi produksi padi harus dilakukan di tengah semakin terbatasnya lahan pertanian karena alih fungsi lahan.
"Lahan pertanian terbatas akibat alih fungsi lahan. Artinya harus terjadi peningkatan produksi, efisiensi produksi, yang masuknya harus seminimal mungkin, misalnya pestisida, herbisida, dan pupuk tetapi hasilnya bisa maksimal," katanya.
Salah satu cara memaksimalkan hasil padinya adalah dengan program mekanisasi. Karena terkadang kalau dengan manual banyak yang terbuang.
"Diharapkan dengan pemakaian mesin lebih optimal dan diharapkan mampu meningkatkan produksi padi," katanya.
Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Nusyirwan, mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung panen dengan mekanisasi.
Karena permasalahan yang dihadapi saat ini adalah sulitnya tenaga kerja dan tingginya upah pada tahap panen dan pasca panen sehingga masa jarak dari panen ke tanam memakan waktu yang lama.
Melalui peralatan panen semoga bisa menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kekurangan tenaga kerja dan efisiensi waktu sehingga lahan yang ada dapat produktif dalam mendukung peningkatan produksi.
"Untuk meningkatkan pendapatan petani kita harus menekan biaya produksi di mana biaya pengolahan tanah dan panen merupakan biaya paling tinggi untuk usaha tani padi sawah, salah satu solusinya dengan memanfaatkan alat dan mesin pertanian," katanya.(*)