Padang (ANTARA) - Semen Padang Hospital (SPH) membuka poliklinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV/AIDS guna melayani pemeriksaan dan konsultasi seputar HIV/AIDS.


Kepala Poli  VCT Semen Padang Hospital dr Abdul Rahman di Padang, Senin, mengatakan layanan ini  dapat menjadi edukasi untuk masalah infeksi HIV di Indonesia, selain memberikan pengobatan. 
 

Menurutnya keberadaan Poli VCT  penting,  tidak hanya kuratif, tetapi lebih ke preventif sehingga pasien atau kelompok yang berisiko bisa berkonsultasi tentang pencegahan infeksi HIV, penularan kepada pasangan dari pasangan yang HIV, keluarga, dan orang lain. 


Ia menjelaskan  pelayanan VCT di SPH masih dalam tahap awal, sehingga khanya dapat memberikan pelayanan konseling dan pemeriksaan tes HIV dan  belum bisa memberikan layanan pengobatan HIV. 


"Layanan konseling HIV ini dapat berupa dukungan psikologis, informasi dan pengetahuan  mengenai HIV, mencegah penularan HIV dg cara perubahan perilaku, serta pengobatan HIV," kata dia.


Ke depannya ia dan nakes di SPH akan berupaya segera membuka layanan pengobatan HIV pada VCT di SPH setelah mengikuti pelatihan dan memenuhi persyaratan.


Ia memaparkan Poliklinik VCT atau counselling and Testing merupakan  layanan konseling HIV dan pemeriksaan HIVsecara sukarela.


"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Padang untuk mendukung layanan VCT di SPH guna mengurangi angka kejadian HIV AIDS dan mengurangi angka kematian pada pasien yang terinfeksi melalui konseling dan edukasi, ujarnya.


Ia menjelaskan HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.  


Untuk kasus HIV di Sumatera Barat  pada  2019  tercatat yaitu 474 kasus dan 2020 dari Januari-September  sebanyak  234 kasus.


HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti darah, penggunaan jarum suntik secara bebas, penggunaan napza, ASI (Air Susu Ibu yang terinfeksi HIV), semen cairan mani dan cairan vagina. 


HIV juga dapat ditularkan dari seorang ibu ke anaknya selama kehamilan dan persalinan. Orang tidak dapat terinfeksi melalui kontak sehari-hari seperti mencium, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi, makanan, atau air.


 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024