Lubuk Sikaping (ANTARA) - Wali Nagari Aia Manggih, Abdi Yusran memberikan bantuan uang kepada salah seorang balita bernama Attaya Quinza Nurda (2,8) perempuan, warga Jorong Padang Sarai, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, akibat terkena penyakit jantung bocor sejak lahir.
"Hari ini kita pergi ke tempat salah seorang balita bernama Attaya Quinza Nurda di Jorong Padang Sarai, untuk melihat kembali kondisinya sekaligus memberikan bantuan berupa uang," kata Abdi di Lubuk Sikaping, Selasa.
Orang tua Attaya merupakan warga kurang mampu yang harus diberikan bantuan dan perhatian.
Ia menjelaskan saya akan memberikan perhatian khusus terhadap anak tersebut dan meminta kepada orang tua Attaya agar tidak sungkan-sungkan dalam melaporkan perkembangan kesehatan anak kepada saya bahkan kesulitan untuk berobat.
Tetap semangat, semoga Attaya lekas sembuh dari penyakitnya.
"Sebelumnya saya sudah koordinasi dengan pihak Dinas Sosial Kabupaten Pasaman terkait penyakit anak itu, hasilnya untuk bantuan berobat tidak ada karena kondisi COVID-19," ujarnya.
Sementara Nurma Susanti orang tua Attaya mengatakan saat ini kesulitan biaya transportasi pergi kontrol berobat Attaya ke Rumah Sakit Harapan Kita di Jakarta serta biaya penginapan sewa rumah.
Kepada pihak Rumah Sakit juga agar memberikan kepastian jadwal pemanggilan Attaya berobat sebab kalau tidak ada kepastian maka kami harus menunggu cukup lama di Jakarta dan itu harus membutuhkan biaya yang besar.
Ia mengungkapkan saya hanya ibu rumah tangga sedangkan suami bekerja sebagai pedagang keliling.
Attaya sempat melakukan operasi di Rumah Sakit, ia sempat koma selama satu bulan.
Kepada pemerintah agar bisa membantu Attaya dalam berobat dan kepada seluruh pihak terimakasih juga sebelumnya telah ikut membantu Attaya dalam berobat.
"Hari ini kita pergi ke tempat salah seorang balita bernama Attaya Quinza Nurda di Jorong Padang Sarai, untuk melihat kembali kondisinya sekaligus memberikan bantuan berupa uang," kata Abdi di Lubuk Sikaping, Selasa.
Orang tua Attaya merupakan warga kurang mampu yang harus diberikan bantuan dan perhatian.
Ia menjelaskan saya akan memberikan perhatian khusus terhadap anak tersebut dan meminta kepada orang tua Attaya agar tidak sungkan-sungkan dalam melaporkan perkembangan kesehatan anak kepada saya bahkan kesulitan untuk berobat.
Tetap semangat, semoga Attaya lekas sembuh dari penyakitnya.
"Sebelumnya saya sudah koordinasi dengan pihak Dinas Sosial Kabupaten Pasaman terkait penyakit anak itu, hasilnya untuk bantuan berobat tidak ada karena kondisi COVID-19," ujarnya.
Sementara Nurma Susanti orang tua Attaya mengatakan saat ini kesulitan biaya transportasi pergi kontrol berobat Attaya ke Rumah Sakit Harapan Kita di Jakarta serta biaya penginapan sewa rumah.
Kepada pihak Rumah Sakit juga agar memberikan kepastian jadwal pemanggilan Attaya berobat sebab kalau tidak ada kepastian maka kami harus menunggu cukup lama di Jakarta dan itu harus membutuhkan biaya yang besar.
Ia mengungkapkan saya hanya ibu rumah tangga sedangkan suami bekerja sebagai pedagang keliling.
Attaya sempat melakukan operasi di Rumah Sakit, ia sempat koma selama satu bulan.
Kepada pemerintah agar bisa membantu Attaya dalam berobat dan kepada seluruh pihak terimakasih juga sebelumnya telah ikut membantu Attaya dalam berobat.