Cibinong, (Antara) - Pergelaran wayang golek dipilih menjadi sarana menyosialisasikan program pendewasaan usia perkawinan (PUP) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Bogor Nurianti di Cibinong, Kamis menjelaskan, sosialisasi itu digagas bersama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana (BP3APKKB) Provinsi Jabar.
Sosialisasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Cibinong itu diikuti oleh ratusan pelajar melalui pergelaran wayang golek bertajuk "Pojok Si Cepot".
Menurut Nurianti, usia perkawinan yang ideal adalah 20 tahun untuk wanita, sedangkan bagi pria 25.
Ia mengatakan di Kabupaten Bogor untuk pria, data sementara menunjukkan angka pernikahan rata-rata pada usia 17,9 tahun.
Dikemukakannya bahwa angka pernikahan itu di Kabupaten Bogor sudah mengkhawatirkan, sehingga yang menjadi tugas BPPKB untuk mengurangi laju pernikahan muda.
"Melalui sosialisasi ini mungkin kita dapat menekan jumlah penduduk Kabupaten Bogor," katanya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Cibinong Zaenal Abidin mengaku cukup senang sosialisasi itu dilakukan di sekolah yang dipimpinnya.
"Karena para remaja memiliki potensi, dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan," katanya.
Dengan hadirnya para ahli, kata dia, pihaknya mendapatkan informasi yang bermanfaat.
"Semoga ke depannya kita bisa dilibatkan dalam kegiatan program PUP lainnya," katanya.
Dalam pergelaran itu tokoh wayang golek "Cepot" memberikan pesan-pesan dan anjuran agar generasi muda tidak terjerumus ke dalam lubang kelam seks bebas, narkoba, dan pergaulan bebas yang disampaikan dengan baik. (*/jno)
Wayang Golek Sarana Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan
Wayang Golek. (Antara)