Lubukbasung, (ANTARA) - Permintaan bibit ikan nila di Kabupaten Agam, Sumatera Barat neningkat semenjak Ramadhan 1442 Hijriyah atau pertengahan April 2021, sehingga pembudidaya kewalahan memenuhi permintaan petani itu.

Pemilik Kelompok Budidaya Ikan Nila Super Kecamatan Lubukbasung, Nurmal di Lubukbasung, Minggu, mengatakan pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan dari petani pembesaran ikan di Agam, Pasaman dan daerah lainnya.

"Seluruh bibit ikan berbagai ukuran sudah ada yang pesan, sehingga tidak ada persediaan bibit," katanya.

Ia mengatakan, persediaan bibit ikan miliknya hanya 500 ribu per satu kali panen atau satu kali 15 hari. Sementara permintaan bibit melebihi dari 500 ribi ekor.

Bibit ikan 500 ribu ekor itu berasal dari 600 ekor induk yang rutin dipijahkan di 23 kolam.

Sedangkan 400 ekor induk lainnya sedang diistirahatkan untuk sementara waktu.

"Bibit ikan yang telah di sortir dengan ukuran lima meli meter audah ada yang memesan dan langsung dibawanya," katanya.

Untuk harga bibit, tambahnya, sesuai dengan ukuran. Ukuran lima meli meter dengan harga Rp25 per ekor, ukuran kurang dari dua inci dengan harga Rp300 per ekor dan lainnya.

Ia mengakui, permintaan bibit ikan itu meningkat semenjak Ramadhan 1442 Hijriyah atau pertengahan April 2021.

Permintaan itu meningkat untuk mengisi bibit ikan di keramba jaring apung Danau Maninjau, budidaya ikan air tenang dan lainnya.

Sementara pembudidaya ikan lainnya, Jumadi berharap pemerintah setempat untuk membantu pengadaan induk ikan nila bersertifikat, agar kualitas dan jumlah anak lebih banyak.

"Kita berharap bantuan induk ikan itu setiap dua kali per tahun, agar permintaan akan terpenuhi," katanya. (*)

 

Pewarta : Ari Yusrizal
Editor : Mario Sofia Nasution
Copyright © ANTARA 2024