Padang, (ANTARA) - Universitas Bung Hatta (UBH) Kota Padang Sumatera Barat mempromosikan objek wisata air terjun Lubuk Nyarai ke Jepang melalui program pemberdayaan kampus.
Ketua Tim Pemberdayaan Prof Diana Kartika di Padang, Sabtu mengatakan sebanyak 17 mahasiswa dan dosen program studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta mengadakan pemberdayaan di Kawasan Objek Wisata Air Terjun Lubuk Nyarai Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman
Ia mengatakan air terjun Nyarai merupakan salah satu destinasi wisata alam yang tidak hanya dikenal oleh wisatawan nasional tapi juga wisatawan manca negara.
Menurut dia pesona alam dan keindahan air terjunnya sangat memikat ditambah air terjun ini menjadi salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Padang Pariaman.
“Kami ingin meningkatkan kapasitas pengelola air terjun dengan serangkaian kegiatan pelatihan Bahasa Jepang dan digital marketing. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Pemberdayaan Guide Digital Wisata Alam terhadap kelompok masyarakat daerah Wisata Air Terjun Lubuk Nyarai yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Sastra Jepang Universitas Bung Hatta," kata dia.
Ia mengatakan target kegiatan ini untuk mempromosikan keunikan wisata Air Terjun Lubuk Nyarai melalui media sosial.
Kemudian pengelola yang terjun memandu wisatawan berbahasa Jepang yang standard dan sederhana.
"Ini diharapkan dapat menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat serta penerapan area wisata berbasis CHSE (cleanliness, health, safety, environment sustainability) dapat terus dijaga terlebih kondisi pandemic COVID-19 ini," kata dia
Ia mengatakan untuk tahap awal pihaknya telah memasang papan informasi petunjuk arah yang berisi kalimat motivasi berbahasa Jepang di beberapa titik selama jalur menuju lokasi air terjun serta meninjau posko, toilet hingga keadaan air terjun.
Sementara Ketua Program studi Sastra Jepang Oslan Amril menambahkan, kegiatan pemberdayaan ini sebagai bentuk aplikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan mahasiswa.
“Di samping itu ini juga implementasi dari program merdeka belajar kampus merdeka," kata dia.
Mahasiswa harus dilatih agar aktif bermasyarakat dan kuliah tidak hanya di ruang kelas saja, kegiatan pengabdian kepada masyarakat di alam terbuka ini pun dapat mengajarkan banyak hal.
Ia menjelaskan kurikulum Sastra Jepang Universitas Bung Hatta telah dirancang sedemikian rupa agar melahirkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja atau membangun usaha secara mandiri.
Untuk sektor kepariwisataan mahasiswa telah dibekali dengan mata kuliah terkait itu bahkan Universitas Bung Hatta menjadi lokasi Ujian Kemampuan Bahasa Jepang untuk wilayah Sumatera Bagian Tengah.
“Tentunya dengan pemberdayaan ini dapat menarik perhatian wisatawan lebih luas dan untuk menarik minat masyarakat sekitar lokasi air terjun dan wisatawan yang berkunjung untuk mengenai kelebihan belajar dan berkarir dengan bahasa Jepang,” kata dia.
Ketua Tim Pemberdayaan Prof Diana Kartika di Padang, Sabtu mengatakan sebanyak 17 mahasiswa dan dosen program studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta mengadakan pemberdayaan di Kawasan Objek Wisata Air Terjun Lubuk Nyarai Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman
Ia mengatakan air terjun Nyarai merupakan salah satu destinasi wisata alam yang tidak hanya dikenal oleh wisatawan nasional tapi juga wisatawan manca negara.
Menurut dia pesona alam dan keindahan air terjunnya sangat memikat ditambah air terjun ini menjadi salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Padang Pariaman.
“Kami ingin meningkatkan kapasitas pengelola air terjun dengan serangkaian kegiatan pelatihan Bahasa Jepang dan digital marketing. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Pemberdayaan Guide Digital Wisata Alam terhadap kelompok masyarakat daerah Wisata Air Terjun Lubuk Nyarai yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Sastra Jepang Universitas Bung Hatta," kata dia.
Ia mengatakan target kegiatan ini untuk mempromosikan keunikan wisata Air Terjun Lubuk Nyarai melalui media sosial.
Kemudian pengelola yang terjun memandu wisatawan berbahasa Jepang yang standard dan sederhana.
"Ini diharapkan dapat menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat serta penerapan area wisata berbasis CHSE (cleanliness, health, safety, environment sustainability) dapat terus dijaga terlebih kondisi pandemic COVID-19 ini," kata dia
Ia mengatakan untuk tahap awal pihaknya telah memasang papan informasi petunjuk arah yang berisi kalimat motivasi berbahasa Jepang di beberapa titik selama jalur menuju lokasi air terjun serta meninjau posko, toilet hingga keadaan air terjun.
Sementara Ketua Program studi Sastra Jepang Oslan Amril menambahkan, kegiatan pemberdayaan ini sebagai bentuk aplikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan mahasiswa.
“Di samping itu ini juga implementasi dari program merdeka belajar kampus merdeka," kata dia.
Mahasiswa harus dilatih agar aktif bermasyarakat dan kuliah tidak hanya di ruang kelas saja, kegiatan pengabdian kepada masyarakat di alam terbuka ini pun dapat mengajarkan banyak hal.
Ia menjelaskan kurikulum Sastra Jepang Universitas Bung Hatta telah dirancang sedemikian rupa agar melahirkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja atau membangun usaha secara mandiri.
Untuk sektor kepariwisataan mahasiswa telah dibekali dengan mata kuliah terkait itu bahkan Universitas Bung Hatta menjadi lokasi Ujian Kemampuan Bahasa Jepang untuk wilayah Sumatera Bagian Tengah.
“Tentunya dengan pemberdayaan ini dapat menarik perhatian wisatawan lebih luas dan untuk menarik minat masyarakat sekitar lokasi air terjun dan wisatawan yang berkunjung untuk mengenai kelebihan belajar dan berkarir dengan bahasa Jepang,” kata dia.