Lubukbasung (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Agam, berhasil menangkap beruk liar atau macaca nemesterina yang meresahkan warga dan siswa SMK Plus Perbankan Bugenvil Lubukbasung, Kamis (26/3) sekitar pukul 19.30 WIB.


"Beruk liar itu berhasil masuk ke kandang jebak yang kita pasang Kamis (25/3) sore. Beruk itu masuk ke dalam kandang sekitar dua jam setelah dipasang," kata Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Kamis.


Ia mengatakan, beruk itu akan dievakuasi ke Kantor Resor Konservasi Sumber Daya Alam Agam.


Saat evakuasi, tambahnya beruk itu sangat agresif sehingga tim Resor Konservasi Sumber Daya Alam Agam dan warga sekitar kesulitan.


Setelah itu, beruk yang meresahkan warga semenjak satu bulan terakhir akan dilepasliar ke habitatnya di hutan cagar alam.


"Lepasliar itu bakal kita lakukan dalam waktu dekat apabila kondisi kesehatan membaik," katanya.


Sebelumnya, Resor Konservasi Sumber Daya Alam Agam mendapatkan informasi terkait konflik satwa liar dengan manusia dari pihak SMK Plus Perbankan Bugenvil Lubukbasung.
Baca juga: Beruk resahkan warga-siswa SMK Plus Perbankan Bugenvil Agam

Mendapat informasi itu, pihaknya menurunkan tim untuk identifikasi lapangan dan memasang kandang jebak.


Pembina OSIS SMK Plus Perbankan Bugenvil Lubukbasung, Ismi Fajar Mulianda menambahkan dengan telah tetangkap beruk itu maka siswa sudah aman.


"Sebelum masuk kandang perangkap, beruk itu masuk ke kawasan sekolah," katanya.


Ia menambahkan, beruk itu masuk ke dalam asrama putri, kamar mandi, lingkungan sekolah dan mengejar salah seorang siswa atas nama Elvita Junita saat hendak pergi Shalat Subuh.


"Elvita Junita langsung menghindar dari beruk itu sembari menuju lokasi teman yang lainnya," katanya.


Ia mengatakan, beruk itu muncul ke lingkungan sekolah setiap sore, malam dan pagi semenjak satu bulan terakhir.


Namun pada siang hari, tambahnya, beruk itu bersembunyi ke lokasi lain dan keluar sekitar pukul 17.00 WIB.


"Seluruh siswa resah dengan keberadaan beruk tersebut, sehingga saya melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar melalui Resor Agam," katanya. ***2***



 

Pewarta : Yusrizal
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024