Lubukbasung (ANTARA) - Satu ekor beruk atau macaca nemesterina meresahkan warga dan siswa SMK Plus Perbankan Bugenvil Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, akibat satwa liar itu masuk ke dalam asrama, kamar mandi, lingkungan sekolah dan memakan ayam warga sekitar semenjak satu bulan terakhir.
Pembina OSIS SMK Plus Perbankan Bugenvil Lubukbasung, Ismi Fajar Mulianda di Lubukbasung, Kamis, mengatakan beruk itu masuk ke dalam asrama putri, kamar mandi, lingkungan sekolah dan mengejar salah seorang siswa atas nama Elvita Junita saat hendak pergi Shalat Subuh.
"Elvita Junita langsung menghindar dari beruk itu sembari menuju lokasi teman yang lainnya," katanya.
Ia mengatakan, beruk itu muncul ke lingkungan sekolah setiap sore, malam dan pagi semenjak satu bulan terakhir.
Namun pada siang hari, tambahnya beruk itu bersembunyi ke lokasi lain dan keluar sekitar pukul 17.00 WIB.
"Seluruh siswa resah dengan keberadaan beruk tersebut, sehingga saya melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar melalui Resor Agam," katanya.
Salah seorang warga Parik Rantang Mudiak, Zetrial (55) menambahkan beruk itu telah memangsa sekitar 20 ekor ayam milik warga sekitar SMK Plus Perbankan Bugenvil.
"Ayam itu dimangsa saat berada dalam kandang dan sedang di halaman rumah," katanya.
Akibat meresahkan warga, pihaknya mencoba memberikan racun ke dalam pisang untuk menangkap beruk itu beberapa kali dan tidak kunjung dapat.
Setelah itu, menembak dengan senapan angin dan beruk itu mati satu ekor sekitar satu bulan lalu dengan jenis kelamin betina.
"Sebelumnya beruk itu dua ekor dan sudah mati satu ekor. Satu satu beruk yang masih berkeliaran dengan tinggi 70 meter dan usia sekitar empat tahun," katanya.
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra menambahkan pihaknya menurunkan tim ke lokasi SMK Plus Perbankan Bugenvil setelah mendapatkan laporan dari pihak sekolah.
Berdasarkan identifikasi lapangan untuk mengetahui pegerakkan dan keterangan dari warga, KSDA Agam memasang satu kandang jebak di sekitar sekolah.
"Kandang jebak itu kita pasang untuk menangkap beruk dan apabila tertangkap akan dilepasliar ke habitatnya di hutan cagar alam," katanya.
Kandang itu diberi umpan berupa pisang dan nangka. Kandang itu akan dipantau setiap harinya. ***2***
Pembina OSIS SMK Plus Perbankan Bugenvil Lubukbasung, Ismi Fajar Mulianda di Lubukbasung, Kamis, mengatakan beruk itu masuk ke dalam asrama putri, kamar mandi, lingkungan sekolah dan mengejar salah seorang siswa atas nama Elvita Junita saat hendak pergi Shalat Subuh.
"Elvita Junita langsung menghindar dari beruk itu sembari menuju lokasi teman yang lainnya," katanya.
Ia mengatakan, beruk itu muncul ke lingkungan sekolah setiap sore, malam dan pagi semenjak satu bulan terakhir.
Namun pada siang hari, tambahnya beruk itu bersembunyi ke lokasi lain dan keluar sekitar pukul 17.00 WIB.
"Seluruh siswa resah dengan keberadaan beruk tersebut, sehingga saya melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar melalui Resor Agam," katanya.
Salah seorang warga Parik Rantang Mudiak, Zetrial (55) menambahkan beruk itu telah memangsa sekitar 20 ekor ayam milik warga sekitar SMK Plus Perbankan Bugenvil.
"Ayam itu dimangsa saat berada dalam kandang dan sedang di halaman rumah," katanya.
Akibat meresahkan warga, pihaknya mencoba memberikan racun ke dalam pisang untuk menangkap beruk itu beberapa kali dan tidak kunjung dapat.
Setelah itu, menembak dengan senapan angin dan beruk itu mati satu ekor sekitar satu bulan lalu dengan jenis kelamin betina.
"Sebelumnya beruk itu dua ekor dan sudah mati satu ekor. Satu satu beruk yang masih berkeliaran dengan tinggi 70 meter dan usia sekitar empat tahun," katanya.
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra menambahkan pihaknya menurunkan tim ke lokasi SMK Plus Perbankan Bugenvil setelah mendapatkan laporan dari pihak sekolah.
Berdasarkan identifikasi lapangan untuk mengetahui pegerakkan dan keterangan dari warga, KSDA Agam memasang satu kandang jebak di sekitar sekolah.
"Kandang jebak itu kita pasang untuk menangkap beruk dan apabila tertangkap akan dilepasliar ke habitatnya di hutan cagar alam," katanya.
Kandang itu diberi umpan berupa pisang dan nangka. Kandang itu akan dipantau setiap harinya. ***2***