Sarilamak, (ANTARA) - Seekor macan dahan yang memangsa lima ekor kambing warga di Jorong sikabu-kabu, Nagari Tanjuang Haro Sikabu-kabu Padang Panjang, Kecamatan Luak, Limapuluh Kota, Sumatera Barat berhasil ditangkap oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Limapuluh Kota pada Kamis (4/3) malam.
Kepala BKSDA Resor Limapuluh Kota Martias di Sarilamak, Jumat, membenarkan kalau ada satu ekor macan dahan yang berhasil ditangkap oleh pihaknya.
"Saat ini baru satu ekor macan dahan yang ditangkap, info dari warga masih ada macan dahan lainnya. Tapi yang masuk perangkap baru satu," katanya.
Ia mengatakan saat ini pihaknya tidak memasang perangkap karena perangkap masih dipakai untuk mengevakuasi macan daun yang telah tertangkap.
"Kami berharap agar masyarakat ikut berjaga-jaga di situ, bisa dengan melakukan bunyi-bunyian sebab perangkap masih kami pakai untuk evakuasi. Selanjutnya kita tunggu perkembangan," ujarnya.
Macan dahan yang tertangkap akan dilepas di kawasan konservasi yang ada di kawasan Kabupaten Limapuluh Kota karena kondisi dari macan daun masih sehat.
Diketahuinya ada hewan buas yang memangsa ternak warga pada Rabu (3/3) dan Kamis (4/3). Hal itu diketahui ketika pemilik ternak melihat leher hewan ternaknya seperti digigit oleh binatang buas.
Warga yang pemilik ternak yang mati selama dua hari berturut-turut itu melaporkan kejadian tersebut ke aparatur nagari dan ditindaklanjuti langsung oleh BKSDA.
Kawasan perkebunan warga di Ateh Padang, hanya berjarak sekitar 1 kilometer ke arah Barat dari pemukiman warga. Namun berada tepat di kawasan hutan di pinggir gunung Sago. Sehingga sangat memungkinkan menjadi tempat bersembunyi dan jadi habitat sejumlah satwa liar.
Bahkan sebelumnya, Beruang Madu juga pernah tersesat masuk kedalam pemukiman warga dan merusak penampung air nira petani.
"Alhamdulillah, Macan Dahan yang memangsa kambing warga berhasil terperangkap. Masuk dalam perangkap yang dipasang BKSDA, yang dipasang beberapa jam sebelumnya," sebut Kepala Jorong Sikabu-kabu, Alfitra Salam. (*)
Kepala BKSDA Resor Limapuluh Kota Martias di Sarilamak, Jumat, membenarkan kalau ada satu ekor macan dahan yang berhasil ditangkap oleh pihaknya.
"Saat ini baru satu ekor macan dahan yang ditangkap, info dari warga masih ada macan dahan lainnya. Tapi yang masuk perangkap baru satu," katanya.
Ia mengatakan saat ini pihaknya tidak memasang perangkap karena perangkap masih dipakai untuk mengevakuasi macan daun yang telah tertangkap.
"Kami berharap agar masyarakat ikut berjaga-jaga di situ, bisa dengan melakukan bunyi-bunyian sebab perangkap masih kami pakai untuk evakuasi. Selanjutnya kita tunggu perkembangan," ujarnya.
Macan dahan yang tertangkap akan dilepas di kawasan konservasi yang ada di kawasan Kabupaten Limapuluh Kota karena kondisi dari macan daun masih sehat.
Diketahuinya ada hewan buas yang memangsa ternak warga pada Rabu (3/3) dan Kamis (4/3). Hal itu diketahui ketika pemilik ternak melihat leher hewan ternaknya seperti digigit oleh binatang buas.
Warga yang pemilik ternak yang mati selama dua hari berturut-turut itu melaporkan kejadian tersebut ke aparatur nagari dan ditindaklanjuti langsung oleh BKSDA.
Kawasan perkebunan warga di Ateh Padang, hanya berjarak sekitar 1 kilometer ke arah Barat dari pemukiman warga. Namun berada tepat di kawasan hutan di pinggir gunung Sago. Sehingga sangat memungkinkan menjadi tempat bersembunyi dan jadi habitat sejumlah satwa liar.
Bahkan sebelumnya, Beruang Madu juga pernah tersesat masuk kedalam pemukiman warga dan merusak penampung air nira petani.
"Alhamdulillah, Macan Dahan yang memangsa kambing warga berhasil terperangkap. Masuk dalam perangkap yang dipasang BKSDA, yang dipasang beberapa jam sebelumnya," sebut Kepala Jorong Sikabu-kabu, Alfitra Salam. (*)