Padang (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menitipkan upaya pengentasan Kabupaten Kepulauan Mentawai dari status daerah tertinggal kepada pemimpin selanjutnya.
"Mentawai adalah salah satu prioritas kita karena dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar hanya daerah itu satu-satunya yang masih dalam status tertinggal,"katanya di Padang, Jumat.
Nasrul Abit yang menyudahi jabatannya sebagai Wakil Gubernur Sumbar periode 2016-2021 pada Jumat (12/2) pukul 10.30 WIB menyebut pemimpin Sumbar berikutnya harus bisa mengeluarkan Mentawai dari ketertinggalan.
Ia mengatakan upaya untuk melaksanakan hal itu sudah dimulai sejak 2016, awal kepemimpinannya bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Karena keterbatasan APBD baik kabupaten maupun provinsi, ia mengupayakan kucuran bantuan dari pemerintah pusat. Berkat usaha bersama Mentawai mendapat perhatian salah satunya difasilitasi oleh Kemenko Kemaritiman.
Akses jalan yang masih sangat kurang di Mentawai digenjot pembangunannya. "Akses jalan trans Mentawai ini sangat vital. Jika itu terbangun 100 persen, perekonomian akan menggeliat dan Mentawai keluar dari ketertinggalan," katanya.
Nasrul optimis, dalam dua atau tiga tahun ke depan paling lama, Mentawai sudah bisa mensejajarkan diri dengan kabupaten dan kota di provinsi itu.
"Mudah-mudahan ini bisa terealisasi karena Mentawai sebenarnya punya banyak potensi yang bisa dikembangkan. Potensi itu bahkan tidak dimiliki daerah lain di Sumbar," ujarnya.
Saat ini hasil Pemilu Gubernur Sumbar masih dalam tahap sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Pemenang akan ditetapkan setelah putusan MK.***1***
"Mentawai adalah salah satu prioritas kita karena dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar hanya daerah itu satu-satunya yang masih dalam status tertinggal,"katanya di Padang, Jumat.
Nasrul Abit yang menyudahi jabatannya sebagai Wakil Gubernur Sumbar periode 2016-2021 pada Jumat (12/2) pukul 10.30 WIB menyebut pemimpin Sumbar berikutnya harus bisa mengeluarkan Mentawai dari ketertinggalan.
Ia mengatakan upaya untuk melaksanakan hal itu sudah dimulai sejak 2016, awal kepemimpinannya bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Karena keterbatasan APBD baik kabupaten maupun provinsi, ia mengupayakan kucuran bantuan dari pemerintah pusat. Berkat usaha bersama Mentawai mendapat perhatian salah satunya difasilitasi oleh Kemenko Kemaritiman.
Akses jalan yang masih sangat kurang di Mentawai digenjot pembangunannya. "Akses jalan trans Mentawai ini sangat vital. Jika itu terbangun 100 persen, perekonomian akan menggeliat dan Mentawai keluar dari ketertinggalan," katanya.
Nasrul optimis, dalam dua atau tiga tahun ke depan paling lama, Mentawai sudah bisa mensejajarkan diri dengan kabupaten dan kota di provinsi itu.
"Mudah-mudahan ini bisa terealisasi karena Mentawai sebenarnya punya banyak potensi yang bisa dikembangkan. Potensi itu bahkan tidak dimiliki daerah lain di Sumbar," ujarnya.
Saat ini hasil Pemilu Gubernur Sumbar masih dalam tahap sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Pemenang akan ditetapkan setelah putusan MK.***1***