Painan (ANTARA) - Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Desa (Kemendes), Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menilai Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terkait penerapan Smart Village.
"Kehadiran kami di Pesisir Selatan untuk melihat secara langsung penerapan aplikasi berbasis teknologi informasi dalam mendukung pelaksanaan roda pemerintahan di nagari," kata pimpinan rombongan, Adelia Oktarina di Painan, Selasa.
Berdasarkan pemaparan dan tinjauannya, ia menyebut 182 nagari di Pesisir Selatan telah menggunakan teknologi informasi dalam mendukung pelaksanaan roda pemerintahan.
Ia menyebut pemanfaatan teknologi informasi diera saat ini merupakan keniscayaan, dan hal itu telah berjalan di Pesisir Selatan.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pesisir Selatan, Junaidi menjelaskan, salah aplikasi yang telah dijalankan, yakni, SINar. Aplikasi tersebut mampu menjawab kebutuhan informasi yang dibutuhkan pihak terkait kapanpun.
"Kebutuhan yang bisa diakses di SINar ialah jumlah penduduk, dan data kependudukan secara realtime. Selain itu pada aplikasi SINar, realisasi APB Desa juga bisa dipantau secara langsung," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia ialah aplikasi Siskeudes dan semenjak 2018, hanya ada tujuh kabupaten/kota di Indonesia yang menggunakannya.
Bahkan dari catatannya, Nagari Lunang sudah bisa menjalankan pemerintahan secara online dan menjadi percontohan bagi nagari di kabupaten setempat.
"Kehadiran kami di Pesisir Selatan untuk melihat secara langsung penerapan aplikasi berbasis teknologi informasi dalam mendukung pelaksanaan roda pemerintahan di nagari," kata pimpinan rombongan, Adelia Oktarina di Painan, Selasa.
Berdasarkan pemaparan dan tinjauannya, ia menyebut 182 nagari di Pesisir Selatan telah menggunakan teknologi informasi dalam mendukung pelaksanaan roda pemerintahan.
Ia menyebut pemanfaatan teknologi informasi diera saat ini merupakan keniscayaan, dan hal itu telah berjalan di Pesisir Selatan.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pesisir Selatan, Junaidi menjelaskan, salah aplikasi yang telah dijalankan, yakni, SINar. Aplikasi tersebut mampu menjawab kebutuhan informasi yang dibutuhkan pihak terkait kapanpun.
"Kebutuhan yang bisa diakses di SINar ialah jumlah penduduk, dan data kependudukan secara realtime. Selain itu pada aplikasi SINar, realisasi APB Desa juga bisa dipantau secara langsung," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia ialah aplikasi Siskeudes dan semenjak 2018, hanya ada tujuh kabupaten/kota di Indonesia yang menggunakannya.
Bahkan dari catatannya, Nagari Lunang sudah bisa menjalankan pemerintahan secara online dan menjadi percontohan bagi nagari di kabupaten setempat.