Padang (ANTARA) - Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Ganefri, Ph.D memberikan kata sambutan pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam tema penguatan peran Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam penyiapan guru Indonesia yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI Prof. Ma'ruf Amin.
Penyelenggaraan pendidikan profesi guru tetap dilaksanakan oleh LPTK karena LPTK sudah mempunyai pengalaman panjang dalam mendidik dan mempersiapkan calon guru, .kata Rektor dalam sambutan secara virtual di Padang, Selasa.
"Lebih baik kita perkuat lembaga-lembaga yang ada daripada membuat atau mencari bentuk yang baru," ujar Rektor yang juga Ketua Perkumpulan Perguruan Tinggi Kependidikan Negeri Indonesia tersebut.
Ia mengatakan dalam upaya mendukung terwujudnya visi Indonesia maju dan Indonesia emas tahun 2045, LPTK sebagai lembaga pencetak guru profesional di Indonesia dan core bisnisnya pendidikan guru bertekad untuk melakukan akselerasi dalam peningkatan mutu SDM, kurikulum dan tata kelola secara berkelanjutan.
"Hal ini terlihat dari kualitas LPTK yang telah meningkat signifikan beberapa tahun belakangan ini bahkan dari 12 LPTK negeri, 11 diantaranya telah terakreditasi unggul atau A oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT) dan beberapa diantaranya sudah sedang berupaya mendapatkan sertifikasi dan akreditasi internasional.
Menurutnya hal itu sejalan dengan program Kemendikbud saat ini yang mendorong pendidikan tinggi di Indonesia untuk bisa bersaing di level internasional. Beberapa LPTK swastapun sudah terakreditasi unggul dan bagi LPTK lain yang masih proses tentu memerlukan pendampingan dan pembinaan oleh LPTK unggul dengan dukungan pemerintah.
"kita berharap dampak positif program profesi guru dan sertifikasi yang diselenggarakan oleh LPTK dengan dukungan pemerintah selama ini semakin kita rasakan terutama dalam hal meningkatkan kualitas pendidikan.
Lebih lanjut ia mengatakan tantangan LPTK sebagai lembaga pencetak guru profesional di Indonesia akan semakin berat. LPTK harus memperkuat kompetensi kebijakan pendidikan terutama terkait digital culture. LPTK menyadari dengan sepenuh hati bahwa pendidikan adalah proses yang tidak bisa diulang. Kesalahan kebijakan sektor pendidikan ibarat bom waktu dimasa datang.
Oleh sebab itu tambahnya, LPTK membutuhkan penguatan dan dukungan penuh dari pemerintah agar mampu memenuhi harapan masyarakat sebagai pencetak guru profesional di Indonesia. Penguatan dukungan pemerintah kepada LPTK sebagai leading sektor, peningkatan kualitas guru di Indonesia akan meningkatkan kapabilitas LPTK dalam mengemban tugas dan fungsinya serta menangkap peluang yang ada.
"Dalam forum ini kami sangat mengharapkan arahan dari Wakil Presiden Indonesia Prof. Ma'ruf Amin agar menjadi pedoman dan motivasi bagi kami untuk terus berbenah guna mengemban tugas utama sebagai pencetak guru profesional di Indonesia," harapnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Presiden RI Prof. Ma'ruf Amin mendorong tenaga pendidik profesional untuk menjadikan inovasi sebagai basis utama.
"Saya mengambil contoh perusahaan Apple, kita dapat menyimpulkan bahwa inovasi jauh lebih bernilai dari sumber daya alam (SDA) lain, sebab SDA dapat habis tapi inovasi tidak terbatas," ucapnya.
Kemudian ia mengatakan bahwa satu hal yang sangat penting adalah kondisi kualitas pendidikan kita masih sangat bervariasi, tidak hanya antar daerah tapi juga antar lembaga pendidikan. oleh karena itu dalam menyiapkan guru Indonesia, LPTK harus mempertimbangkan kondisi nyata dunia pendidikan kita.
"Misalnya 10 persen guru bukan PNS, 6.7 persen guru PNS yang belum memiliki gelar sarjana S1 selain itu lembaga pendidikan kita antar daerah belum seluruhnya memiliki standar mutu yang sama," tambahnya.
Selain itu menurutnya nilai-nilai nasionalisme tidak boleh diabaikan sebab hal itu mutlak untuk dipahami bersama karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku agama dan ras kita harus teguh berpegang pada kesepakatan para pendiri negara ini untuk mendirikan sebuah negara yang menjamin kemajemukan tersebut.
Kemudian terakhir ia menghimbau LPTK untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang adaptif dimasa pandemi ini sekaligus dalam rangka menghadapi era teknologi 4.0 dengan menerapkan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). untuk itu guru perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan digital sehingga dapat menyajikan bahan ajaran yang sesuai dengan metode PJJ yang efektif.
Penyelenggaraan pendidikan profesi guru tetap dilaksanakan oleh LPTK karena LPTK sudah mempunyai pengalaman panjang dalam mendidik dan mempersiapkan calon guru, .kata Rektor dalam sambutan secara virtual di Padang, Selasa.
"Lebih baik kita perkuat lembaga-lembaga yang ada daripada membuat atau mencari bentuk yang baru," ujar Rektor yang juga Ketua Perkumpulan Perguruan Tinggi Kependidikan Negeri Indonesia tersebut.
Ia mengatakan dalam upaya mendukung terwujudnya visi Indonesia maju dan Indonesia emas tahun 2045, LPTK sebagai lembaga pencetak guru profesional di Indonesia dan core bisnisnya pendidikan guru bertekad untuk melakukan akselerasi dalam peningkatan mutu SDM, kurikulum dan tata kelola secara berkelanjutan.
"Hal ini terlihat dari kualitas LPTK yang telah meningkat signifikan beberapa tahun belakangan ini bahkan dari 12 LPTK negeri, 11 diantaranya telah terakreditasi unggul atau A oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT) dan beberapa diantaranya sudah sedang berupaya mendapatkan sertifikasi dan akreditasi internasional.
Menurutnya hal itu sejalan dengan program Kemendikbud saat ini yang mendorong pendidikan tinggi di Indonesia untuk bisa bersaing di level internasional. Beberapa LPTK swastapun sudah terakreditasi unggul dan bagi LPTK lain yang masih proses tentu memerlukan pendampingan dan pembinaan oleh LPTK unggul dengan dukungan pemerintah.
"kita berharap dampak positif program profesi guru dan sertifikasi yang diselenggarakan oleh LPTK dengan dukungan pemerintah selama ini semakin kita rasakan terutama dalam hal meningkatkan kualitas pendidikan.
Lebih lanjut ia mengatakan tantangan LPTK sebagai lembaga pencetak guru profesional di Indonesia akan semakin berat. LPTK harus memperkuat kompetensi kebijakan pendidikan terutama terkait digital culture. LPTK menyadari dengan sepenuh hati bahwa pendidikan adalah proses yang tidak bisa diulang. Kesalahan kebijakan sektor pendidikan ibarat bom waktu dimasa datang.
Oleh sebab itu tambahnya, LPTK membutuhkan penguatan dan dukungan penuh dari pemerintah agar mampu memenuhi harapan masyarakat sebagai pencetak guru profesional di Indonesia. Penguatan dukungan pemerintah kepada LPTK sebagai leading sektor, peningkatan kualitas guru di Indonesia akan meningkatkan kapabilitas LPTK dalam mengemban tugas dan fungsinya serta menangkap peluang yang ada.
"Dalam forum ini kami sangat mengharapkan arahan dari Wakil Presiden Indonesia Prof. Ma'ruf Amin agar menjadi pedoman dan motivasi bagi kami untuk terus berbenah guna mengemban tugas utama sebagai pencetak guru profesional di Indonesia," harapnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Presiden RI Prof. Ma'ruf Amin mendorong tenaga pendidik profesional untuk menjadikan inovasi sebagai basis utama.
"Saya mengambil contoh perusahaan Apple, kita dapat menyimpulkan bahwa inovasi jauh lebih bernilai dari sumber daya alam (SDA) lain, sebab SDA dapat habis tapi inovasi tidak terbatas," ucapnya.
Kemudian ia mengatakan bahwa satu hal yang sangat penting adalah kondisi kualitas pendidikan kita masih sangat bervariasi, tidak hanya antar daerah tapi juga antar lembaga pendidikan. oleh karena itu dalam menyiapkan guru Indonesia, LPTK harus mempertimbangkan kondisi nyata dunia pendidikan kita.
"Misalnya 10 persen guru bukan PNS, 6.7 persen guru PNS yang belum memiliki gelar sarjana S1 selain itu lembaga pendidikan kita antar daerah belum seluruhnya memiliki standar mutu yang sama," tambahnya.
Selain itu menurutnya nilai-nilai nasionalisme tidak boleh diabaikan sebab hal itu mutlak untuk dipahami bersama karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku agama dan ras kita harus teguh berpegang pada kesepakatan para pendiri negara ini untuk mendirikan sebuah negara yang menjamin kemajemukan tersebut.
Kemudian terakhir ia menghimbau LPTK untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang adaptif dimasa pandemi ini sekaligus dalam rangka menghadapi era teknologi 4.0 dengan menerapkan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). untuk itu guru perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan digital sehingga dapat menyajikan bahan ajaran yang sesuai dengan metode PJJ yang efektif.