Padang (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat memperingati Nuzulul Quran dengan sistem daring melalui aplikasi zoom dan memberi tauziah Gubernur Irwan Prayitno.
Dalam tauziah melalui video conference, Rabu, gubernur mengangkat tema "Sikap Menghadapi Musibah".
Gubernur menyampaikan, dalam berbagai bidang kehidupan ini tidak lepas dari ada masalah maupun musibah.
Misalnya seorang pekerja di tempat kerjanya mungkin gagal dalam menjalankan tugasnya. Kalau pelajar mungkin gagal dalam belajar dan mendapatkan prestasi.
"Dalam hidup tidak bisa dihindari musibah karena sudah merupakan takdir. Hidup ini tidak mungkin datar, seperti jalan tol saja tetapi ada mungkin bergelombang,"katanya.
Irwan menyontohkan lagi, begitu pula dengan pedagang mengalami rugi dalam menjalankan usaha yang mesti harus dihadapi dan disadari atas apa yang dialami adalah takdir dari Allah.
"Sesuai Hadist Nabi Muhammad, yang menyatakan bahwa Allah akan sesuai prasangkaan hambaNya. Maka bila kita berprasangka baik tidak akan jadi rugi. Sebaliknya kalau sudah berprasangka jelek, dikatakanlah Allah tak adil. Meratapi lagi dan dihantui pesimis sehingga makin para kondisinya. Ibarat jatuh tertimpa tangga lagi"jelasnya.
Begitu pula dengan pegawai gagal dapat jabatan, tidak lulus seleksi dalam proses lelang.
Namun, bila dipandang sesuatu dengan baik dan positif, tentu akan mendapatkan hasil baik.
Oleh karena itu, kata Irwan, tidak boleh bersedih dan bersikap negatif dalam menghadapi musibah, tapi harus tegar sebagai seorang muslim.
Dalam situasi wabah Covid-19 ada contoh orang tua berumur 80-an tahun positif terpapar corona, tapi ia menyikapi musibah yang menimpa dirinya bersama istri tidak bersedih sama sekali. Hasilnya ia bisa sembuh, begitu juga dengan istrinya. Padahal, secara teorinya mereka berdua pasien yang rentan dengan melihat seusianya.
Namun kenyataan, dengan selalu gembira dan tak bersedih atas penyakit tersebut, dampaknya imun tubuhnya stabil dan sudah dinyatakan sehat.
"Sikap sedih sangat manusiawi tetapi berkelanjutan dan selalu larut tidak boleh, karena bisa menurunkan imun tubuh. Kita harus cepat melakukan recovery sikap mental, jiwa dan pikiran agar bisa tetap obyektif dan berbaik sangka selalu kepada Allah,"katanya.
Sebab, banyak nikmat yang diberikan Allah yang patut disyukuri sehingga tak mesti larut dengan kesedihan dalam menghadapi musibah.
"Musibah Covid-19 juga sebagai ujian agar kita mengingat dan lebih dekat kepada Allah. Musibah yang dihadapi juga merupakan teguran. Terjadinya musibah juga ada faktor ulah manusia, misalnya kecelakaan mungkin kerana lupa pencet remnya. Begitu juga banjir akibat pohon di hutan yang ditebangi oleh manusia tanpa mempedulikan lingkungan,"ajak Irwan Prayitno.
General Manager PLN Sumbar Bambang Dwiyanto menyampaikan bahwa PLN senantiasa mendukung kebijakan Pemerintah dengan bersama-sama menanggulangi pandemi, baik mulai dari menerapkan kebijakan work from home untuk pegawai administrasi, tetap menjaga keandalan penyaluran tenaga listrik hingga memasang spanduk #diRumahAja yang tersebar di berbagai lokasi di Sumbar.
Ia mengatakan, terima kasih atas pencerahan yang disampaikan Bapak Gubernur Irwan Prayitno, semoga bermanfaat bagi semua.
Dalam peringatan nuzulul quran melalui sistem daring ini diikuti sebanyak 200 orang peserta.
Dalam tauziah melalui video conference, Rabu, gubernur mengangkat tema "Sikap Menghadapi Musibah".
Gubernur menyampaikan, dalam berbagai bidang kehidupan ini tidak lepas dari ada masalah maupun musibah.
Misalnya seorang pekerja di tempat kerjanya mungkin gagal dalam menjalankan tugasnya. Kalau pelajar mungkin gagal dalam belajar dan mendapatkan prestasi.
"Dalam hidup tidak bisa dihindari musibah karena sudah merupakan takdir. Hidup ini tidak mungkin datar, seperti jalan tol saja tetapi ada mungkin bergelombang,"katanya.
Irwan menyontohkan lagi, begitu pula dengan pedagang mengalami rugi dalam menjalankan usaha yang mesti harus dihadapi dan disadari atas apa yang dialami adalah takdir dari Allah.
"Sesuai Hadist Nabi Muhammad, yang menyatakan bahwa Allah akan sesuai prasangkaan hambaNya. Maka bila kita berprasangka baik tidak akan jadi rugi. Sebaliknya kalau sudah berprasangka jelek, dikatakanlah Allah tak adil. Meratapi lagi dan dihantui pesimis sehingga makin para kondisinya. Ibarat jatuh tertimpa tangga lagi"jelasnya.
Begitu pula dengan pegawai gagal dapat jabatan, tidak lulus seleksi dalam proses lelang.
Namun, bila dipandang sesuatu dengan baik dan positif, tentu akan mendapatkan hasil baik.
Oleh karena itu, kata Irwan, tidak boleh bersedih dan bersikap negatif dalam menghadapi musibah, tapi harus tegar sebagai seorang muslim.
Dalam situasi wabah Covid-19 ada contoh orang tua berumur 80-an tahun positif terpapar corona, tapi ia menyikapi musibah yang menimpa dirinya bersama istri tidak bersedih sama sekali. Hasilnya ia bisa sembuh, begitu juga dengan istrinya. Padahal, secara teorinya mereka berdua pasien yang rentan dengan melihat seusianya.
Namun kenyataan, dengan selalu gembira dan tak bersedih atas penyakit tersebut, dampaknya imun tubuhnya stabil dan sudah dinyatakan sehat.
"Sikap sedih sangat manusiawi tetapi berkelanjutan dan selalu larut tidak boleh, karena bisa menurunkan imun tubuh. Kita harus cepat melakukan recovery sikap mental, jiwa dan pikiran agar bisa tetap obyektif dan berbaik sangka selalu kepada Allah,"katanya.
Sebab, banyak nikmat yang diberikan Allah yang patut disyukuri sehingga tak mesti larut dengan kesedihan dalam menghadapi musibah.
"Musibah Covid-19 juga sebagai ujian agar kita mengingat dan lebih dekat kepada Allah. Musibah yang dihadapi juga merupakan teguran. Terjadinya musibah juga ada faktor ulah manusia, misalnya kecelakaan mungkin kerana lupa pencet remnya. Begitu juga banjir akibat pohon di hutan yang ditebangi oleh manusia tanpa mempedulikan lingkungan,"ajak Irwan Prayitno.
General Manager PLN Sumbar Bambang Dwiyanto menyampaikan bahwa PLN senantiasa mendukung kebijakan Pemerintah dengan bersama-sama menanggulangi pandemi, baik mulai dari menerapkan kebijakan work from home untuk pegawai administrasi, tetap menjaga keandalan penyaluran tenaga listrik hingga memasang spanduk #diRumahAja yang tersebar di berbagai lokasi di Sumbar.
Ia mengatakan, terima kasih atas pencerahan yang disampaikan Bapak Gubernur Irwan Prayitno, semoga bermanfaat bagi semua.
Dalam peringatan nuzulul quran melalui sistem daring ini diikuti sebanyak 200 orang peserta.