Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar menyatakan semua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang melalui Riau akibat kebijakan karantina wilayah di Malaysia, akan mendapat prioritas untuk tes cepat atau “rapid test” virus Corona di 12 kabupaten dan kota di provinsi tersebut.

“Saya minta dinas kesehatan tentang kesiapan rapid test sebanyak 448 orang orang dalam pemantauan di Pekanbaru yang akan dilakukan rapid test serentak hari Kamis,” kata Syamsuar pada pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu.

Ia meminta masyarakat Riau memaklumi jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang besar karena TKI yang datang dari Malaysia setiap hari bertambah. Selain itu, semua warga Riau yang pulang dari perjalanan ke Pulau Jawa juga dikategorikan ODP karena daerah seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta termasuk daerah penularan COVID-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, pada Rabu pagi jumlah ODP sudah mencapai 16.694 orang. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 115 orang.

“Mudah-mudahan bisa diketahui hasilnya tidak begitu lama, siang sudah tahu berapa positif negatif. Yang positif akan ditindaklanjuti pengobatan di rumah sakit ataupun tempat yang ditentukan sebagai tempat karantina,” kata Syamsuar.

Sebelumnya, Riau mendapat kiriman bantuan rapid test dari Kementerian Kesehatan pada akhir pekan lalu yang jumlahnya mencapai 6.800 unit. Alat tersebut sudah didistribusikan ke dinas kesehatan di semua 12 kabupaten dan kota.

Namun, alat yang tersedia tidak mencukupi untuk seluruh ODP yang terus bertambah. Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Riau, dr Indra Yovi Sp.P (K), menambahkan tes cepat akan diprioritaskan untuk TKI saja. “Khusus untuk TKI saja,” ujarnya.

Ribuan TKI yang pulang memang langsung ditetapkan sebagai ODP karena Malaysia termasuk negara penularan penyakit mematikan itu. Namun, ia mengatakan status ODP bukan berarti TKI tersebut positif COVID-19.

“Hal inilah yang bikin kita harus waspada, bukan takut. ODP tinggi menunjukkan kita mewaspadai, kita bekerja. TKI yang ODP itu bukan berarti mereka positif COVID-19,” ujarnya.

Sementara itu, daerah yang sudah melakukan rapid test pada Selasa (31/3/2020) adalah Kabupaten Bengkalis. Hasil tes cepat COVID-19 terhadap 186 TKI yang masuk melalui pelabuhan domestik Bandar Sri Laksama (BSL) dinyatakan negatif.

"Alhamdulillah, 186 ODP yang dilakukan rapid test hasilnya negatif, mereka tetap harus menjalani karantina mandiri dengan menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan physical distancing, " ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Bengkalis Imam Subchi.
 


Pewarta : FB Anggoro
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024