Yogyakarta, (Antara) - Perguruan tinggi perlu memperhatikan sistem penjaminan mutu untuk menghadapi persaingan dan memperoleh kepercayaan masyarakat, kata Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Edy Suandi Hamid. "Dalam konteks itu perguruan tinggi perlu dikelola menggunakan suatu sistem manajemen yang baik dan teruji serta memiliki jaminan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan. Perguruan tinggi dituntut memiliki kualitas dan memenuhi standar tertentu," katanya di Yogyakarta, Minggu (14/4). Menurut dia, hal itu menjadi menjadi tantangan karena hingga kini masih banyak perguruan tinggi yang belum mempunyai sistem penjaminan mutu. Hingga saat ini belum semua perguruan tinggi termasuk perguruan tinggi swasta memiliki Lembaga Penjaminan Mutu. "Oleh karena itu perguruan tinggi perlu memberikan perhatian lebih terhadap aspek-aspek yang terkait dengan penjaminan mutu," kata Edy yang juga Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Ia mengatakan, hal itu penting mengingat banyak perguruan tinggi yang telah menentukan standar dan janji pada masyarakat tetapi dalam perjalanannya jarang dipenuhi, di mana implementasi penjaminan mutu belum sepenuhnya dilakukan. "Berkaitan dengan hal itu dimilikinya sistem penjaminan mutu internal oleh perguruan tinggi saat ini sudah menjadi keniscayaan," katanya. Atas dasar itu, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) bekerja sama dengan UII mengadakan Pelatihan Penyusunan Instrumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Perguruan Tinggi di Batam, Kepulauan Riau, pada Kamis (11/4) hingga Sabtu (13/4). "Aptisi yang memiliki anggota lebih dari 3.100 perguruan tinggi swasta merasa bertanggung jawab agar semua anggotanya dapat mengimplementasikan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu yang tepat," katanya. Menurut dia, Aptisi dalam pelatihan itu menggandeng UII yang notabene pernah meraih predikat perguruan tinggi dengan Penjaminan Mutu Internal terbaik di Indonesia berdasarkan "site verivication" dan "technical assistance" versi Dirjen Dikti pada 2008. "Pelatihan diikuti pimpinan perguruan tinggi swasta, kepala unit atau lembaga sistem penjaminan mutu dari masing-masing perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan tenaga kependidikan lainnya yang terkait dengan sistem penjaminan mutu," katanya. Ia mengatakan, tujuan pelatihan di antaranya memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang model dan prinsip Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi. "Selain itu memberikan pengetahuan dan kemampuan untuk menyusun instrumen dan perangkat sistem dari model sistem penjaminan mutu perguruan tinggi berbasis Quality Management System ISO 9001:2008 serta mengimplementasikan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu internal di perguruan tinggi," katanya. (*/wij)

Pewarta : 34
Editor :
Copyright © ANTARA 2024