Sarilamak (ANTARA) - Sebanyak 47 panghulu baru di Nagari Situjuah Batua, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dikukuhkan pada kegiatan Batagak Panghulu yang merupakan salah satu agenda dari Situjuah Batua Art and Culture Festival.
Wali Nagari Situjuah Batua Dt. Tan Marajo di Sarilamak, Senin, mengatakan selain dihadiri langsung oleh masyarakat, kegiatan pengukuhan 47 gelar adat ini juga langsung dihadiri perantau dan tamu penting lainnya.
"Pengambilan sumpah dipimpin langsung pucuak adat Dt. Marajo Kayo," kata dia.
Selain itu, ada dua agenda lain yang dilaksanakan di festival yang digelar sejak 12 Januari sampai 20 Januari mendatang.
"Kemarin dilaksanakan arak-iriang yang dilakukan perantau dan masyarakat. Tujuannya untuk mengenalkan budaya, adat dan wisata di daerah ini luar biasa," ujarnya
Agenda terakhir, yakni peringatan peristiwa Situjuah ke-71, Rabu (15/1).
Di kesempatan yang sama, Ketua Panitia Dt. Paduko Sindo mengatakan seluruh warga yang ikut memeriahkan acara tersebut karena ingin berkumpul dan memeriahkan kegiatan yang digelar tersebut.
"Sebanyak 47 Panghulu itu terdiri dari 11 orang Mangulipah, 29 orang mangambang nan talipek, 6 orang mangguntiang baju dan 1 orang manggungguang mambao tabang," sebutnya.
Mangulipah atau hidup bakurelaan, kata dia, adalah melanjutkan tanggung jawab dari panghulu yang masih hidup tapi diserahkan kepada yang lebih mampu. Sementara mangambang nan talipek adalah menggantikan gelar adat yang pemiliknya telah meninggal dunia.
"Mangguntiang baju adalah gelar adat baru, sementara manggungguang mambao tabang adalah gelar adat yang diberikan kepada satu kelompok atau suku yang telah lama menetap di Nagari Situjuah Batua," ujarnya.
Wali Nagari Situjuah Batua Dt. Tan Marajo di Sarilamak, Senin, mengatakan selain dihadiri langsung oleh masyarakat, kegiatan pengukuhan 47 gelar adat ini juga langsung dihadiri perantau dan tamu penting lainnya.
"Pengambilan sumpah dipimpin langsung pucuak adat Dt. Marajo Kayo," kata dia.
Selain itu, ada dua agenda lain yang dilaksanakan di festival yang digelar sejak 12 Januari sampai 20 Januari mendatang.
"Kemarin dilaksanakan arak-iriang yang dilakukan perantau dan masyarakat. Tujuannya untuk mengenalkan budaya, adat dan wisata di daerah ini luar biasa," ujarnya
Agenda terakhir, yakni peringatan peristiwa Situjuah ke-71, Rabu (15/1).
Di kesempatan yang sama, Ketua Panitia Dt. Paduko Sindo mengatakan seluruh warga yang ikut memeriahkan acara tersebut karena ingin berkumpul dan memeriahkan kegiatan yang digelar tersebut.
"Sebanyak 47 Panghulu itu terdiri dari 11 orang Mangulipah, 29 orang mangambang nan talipek, 6 orang mangguntiang baju dan 1 orang manggungguang mambao tabang," sebutnya.
Mangulipah atau hidup bakurelaan, kata dia, adalah melanjutkan tanggung jawab dari panghulu yang masih hidup tapi diserahkan kepada yang lebih mampu. Sementara mangambang nan talipek adalah menggantikan gelar adat yang pemiliknya telah meninggal dunia.
"Mangguntiang baju adalah gelar adat baru, sementara manggungguang mambao tabang adalah gelar adat yang diberikan kepada satu kelompok atau suku yang telah lama menetap di Nagari Situjuah Batua," ujarnya.