Jakarta (ANTARA) - Rizky Suryarandika, wartawan dari Harian Umum Republika jadi korban pemukulan yang dilakukan oleh salah seorang penumpang di dalam bus Transjakarta, Rabu.
Akibat pemukulan tersebut Rizky mengalami luka berdarah pada bagian hidung dan pelipis mata sehingga mengganggu penglihatannya.
Rizky saat dihubungi ANTARA di Jakarta, menceritakan peristiwa penganiayaan yang dialaminya terjadi sekitar pukul 15.10 WIB saat dirinya berada dalam bus Transjakarta rute 6C Stasiun Tebet PP menuju Ragunan.
Wartawan yang biasa meliput di Kementerian Riset dan Teknologi itu melihat ada kursi kosong yang sebelahnya diduduki oleh pelaku pemukulan.
Perlakuan tidak menyenangkan sudah diterima oleh Rizky saat dirinya menduduki kursi kosong tersebut selama diperjalanan.
Penumpang yang mengenakan baju Polo abu-abu tersebut berusaha mendorong tubuh Rizky agar beranjak dari tempat duduk tersebut.
"Badan penumpang itu lebih besar dari saya, dia menduduki dua kursi sekaligus," kata Rizky.
Rizky yang pada saat itu sibuk mengetik berita melalui ponselnya tetap bertahap duduk di bangku dan tidak mengindahkan keinginan penumpang laki-laki tersebut.
Selang 15 menit bus melaju, penumpang tersebut hendak turun di Halte Patra Kuningan. Saat berdiri dari bangku, sikut penumpang tersebut menghantam wajah Rizky.
Mendapat perlakuan tersebut, Rizky kesal dan menanyai maksud penumpang tersebut berprilaku demikian. Tetapi bukan permintaan maaf yang didapatkannya, justru penumpang tersebut mendorong tubuh Rizky hingga terjatuh ke bagian kursi khusus wanita.
"Sempat kesel juga dibuatnya, saya tanya maksud dia apa kok kayak gitu," kata Rizky.
Penumpang tersebut tidak menjawab lantas memukul wajah Rizky hingga mengakibatkan hidungnya luka robek dan berdarah, juga luka pada pelipis mata kiri.
Tindakan penumpang tersebut dilerai oleh petugas di dalam busway. Dan Rizky memilih mengabaikan.
Sementara itu, selama insiden itu, penumpang lain yang ada di dalam bus memilih diam.
"Menyayangkan saja, saat kejadian penumpang lain pada apatis," kata Rizky.
Demi memenuhi rasa keadilannya, Rizky ditemani oleh petugas Transjakarta memproses kejadian tersebut dengan melaporkannya ke pihak kepolisian terdekat.
"Tadi sudah ke Polsek Setiabudi, sekarang diarahkan untuk melapor ke Polres Jaksel," kata Rizky.
Hingga berita ini diturunkan Rizky sedang mengarah ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk membuat laporan atas insiden yang dialaminya.
Rizky berharap kasus tersebut ditindaklanjuti karena insiden pemukulan di transportasi publik sangat disayangkan terjadi. Apalagi tanpa sebab yang jelas.
"Ingin memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku, takutnya kejadian serupa terulang lagi," kata Rizky.
Akibat pemukulan tersebut Rizky mengalami luka berdarah pada bagian hidung dan pelipis mata sehingga mengganggu penglihatannya.
Rizky saat dihubungi ANTARA di Jakarta, menceritakan peristiwa penganiayaan yang dialaminya terjadi sekitar pukul 15.10 WIB saat dirinya berada dalam bus Transjakarta rute 6C Stasiun Tebet PP menuju Ragunan.
Wartawan yang biasa meliput di Kementerian Riset dan Teknologi itu melihat ada kursi kosong yang sebelahnya diduduki oleh pelaku pemukulan.
Perlakuan tidak menyenangkan sudah diterima oleh Rizky saat dirinya menduduki kursi kosong tersebut selama diperjalanan.
Penumpang yang mengenakan baju Polo abu-abu tersebut berusaha mendorong tubuh Rizky agar beranjak dari tempat duduk tersebut.
"Badan penumpang itu lebih besar dari saya, dia menduduki dua kursi sekaligus," kata Rizky.
Rizky yang pada saat itu sibuk mengetik berita melalui ponselnya tetap bertahap duduk di bangku dan tidak mengindahkan keinginan penumpang laki-laki tersebut.
Selang 15 menit bus melaju, penumpang tersebut hendak turun di Halte Patra Kuningan. Saat berdiri dari bangku, sikut penumpang tersebut menghantam wajah Rizky.
Mendapat perlakuan tersebut, Rizky kesal dan menanyai maksud penumpang tersebut berprilaku demikian. Tetapi bukan permintaan maaf yang didapatkannya, justru penumpang tersebut mendorong tubuh Rizky hingga terjatuh ke bagian kursi khusus wanita.
"Sempat kesel juga dibuatnya, saya tanya maksud dia apa kok kayak gitu," kata Rizky.
Penumpang tersebut tidak menjawab lantas memukul wajah Rizky hingga mengakibatkan hidungnya luka robek dan berdarah, juga luka pada pelipis mata kiri.
Tindakan penumpang tersebut dilerai oleh petugas di dalam busway. Dan Rizky memilih mengabaikan.
Sementara itu, selama insiden itu, penumpang lain yang ada di dalam bus memilih diam.
"Menyayangkan saja, saat kejadian penumpang lain pada apatis," kata Rizky.
Demi memenuhi rasa keadilannya, Rizky ditemani oleh petugas Transjakarta memproses kejadian tersebut dengan melaporkannya ke pihak kepolisian terdekat.
"Tadi sudah ke Polsek Setiabudi, sekarang diarahkan untuk melapor ke Polres Jaksel," kata Rizky.
Hingga berita ini diturunkan Rizky sedang mengarah ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk membuat laporan atas insiden yang dialaminya.
Rizky berharap kasus tersebut ditindaklanjuti karena insiden pemukulan di transportasi publik sangat disayangkan terjadi. Apalagi tanpa sebab yang jelas.
"Ingin memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku, takutnya kejadian serupa terulang lagi," kata Rizky.