Padang (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah di kabupaten dan kota untuk terus menggali segala potensi daerah baik berupa destinasi baru maupun budaya untuk memperkuat pariwisata serta mendatangkan wisatawan.
"Khususnya untuk Kabupaten Tanah Datar sebagai Luak Nan Tuo di Minangkabau, kaya dengan peninggalan sejarah dan keragaman budaya. Ini adalah modal yang sangat besar untuk bisa dikembangkan," katanya saat menutup Festival Pesona Minangkabau di Batusangkar, Minggu malam.
Ia menilai atraksi seni budaya yang telah digelar selama kegiatan Festival Pesona Minangkabau 2019 memberikan suguhan yang mempesona kepada masyarakat di Tanah Datar, juga bagi pengunjung dari luar bahkan wisatawan mancanegara.
Mereka yang sedang berwisata maupun tamu yang sengaja untuk menghadiri atau melihat secara langsung even budaya dan pariwisata yang digelar setiap tahun ini diharapkan juga bisa memberikan efek ekonomi langsung bagi masyarakat.
Pada tahun ini, dalam rangkaian Festival Pesona Minangkabau juga dilakukan atraksi yang memecahkan Rekor MURI, alat musik minang yaitu Talempong Pacik yang dimainkan 1.599 orang.
"Ini bukan sekedar mendapat pengakuan tetapi lebih jauh memberi arti yang sangat positif, terutama dalam upaya pelestarian budaya dan memberikan spirit atau motivasi kepada generasi muda untuk mencintai, menyenangi serta mewarisi nilai-nilai budaya yang kita miliki," katanya.
Nasrul menambahkan kegiatan kepariwisataan intinya adalah pengembangan perekonomian daerah karena manfaatnya yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
"Jika kita amati dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun untuk angka kunjungan wisatawan ke Sumbar mengalami tren peningkatan. Kita ambil contoh pada bulan September dan Oktober 2019. Dari September hingga Oktober berdasarkan perhitungan BPS, angka kunjungan wisatawan mancanegara dari Bulan September (4.435) hingga Oktober (6.276) mengalami kenaikan 18,96 %," katanya.
Ia berharap seluruh komponen kepariwisataan di Sumbar bisa bersatu bahu-membahu sehingga jumlah kunjungan itu bisa terus meningkat. Apalagi potensi pariwisata Sumbar sangat bisa untuk menarik wisatawan berkunjung. Destinasi alam, seni budaya dan kuliner, semua dimiliki dengan kategori sangat memuaskan.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti mengatakan Sumbar memiliki ragam budaya yang masih hidup di tengah masyarakat. Budaya Minangkabau adalah yang terbesar, namun juga ada budaya dari etnis lain yang tumbuh dan berkembang secara turun temurun seperti budaya Mentawai, budaya keturunan Tionghoa, keturunan India.
Semua budaya itu merupakan kekayaan daerah yang berpotensi pula untuk menarik wisatawan untuk datang ke Sumbar. (*)
"Khususnya untuk Kabupaten Tanah Datar sebagai Luak Nan Tuo di Minangkabau, kaya dengan peninggalan sejarah dan keragaman budaya. Ini adalah modal yang sangat besar untuk bisa dikembangkan," katanya saat menutup Festival Pesona Minangkabau di Batusangkar, Minggu malam.
Ia menilai atraksi seni budaya yang telah digelar selama kegiatan Festival Pesona Minangkabau 2019 memberikan suguhan yang mempesona kepada masyarakat di Tanah Datar, juga bagi pengunjung dari luar bahkan wisatawan mancanegara.
Mereka yang sedang berwisata maupun tamu yang sengaja untuk menghadiri atau melihat secara langsung even budaya dan pariwisata yang digelar setiap tahun ini diharapkan juga bisa memberikan efek ekonomi langsung bagi masyarakat.
Pada tahun ini, dalam rangkaian Festival Pesona Minangkabau juga dilakukan atraksi yang memecahkan Rekor MURI, alat musik minang yaitu Talempong Pacik yang dimainkan 1.599 orang.
"Ini bukan sekedar mendapat pengakuan tetapi lebih jauh memberi arti yang sangat positif, terutama dalam upaya pelestarian budaya dan memberikan spirit atau motivasi kepada generasi muda untuk mencintai, menyenangi serta mewarisi nilai-nilai budaya yang kita miliki," katanya.
Nasrul menambahkan kegiatan kepariwisataan intinya adalah pengembangan perekonomian daerah karena manfaatnya yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
"Jika kita amati dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun untuk angka kunjungan wisatawan ke Sumbar mengalami tren peningkatan. Kita ambil contoh pada bulan September dan Oktober 2019. Dari September hingga Oktober berdasarkan perhitungan BPS, angka kunjungan wisatawan mancanegara dari Bulan September (4.435) hingga Oktober (6.276) mengalami kenaikan 18,96 %," katanya.
Ia berharap seluruh komponen kepariwisataan di Sumbar bisa bersatu bahu-membahu sehingga jumlah kunjungan itu bisa terus meningkat. Apalagi potensi pariwisata Sumbar sangat bisa untuk menarik wisatawan berkunjung. Destinasi alam, seni budaya dan kuliner, semua dimiliki dengan kategori sangat memuaskan.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti mengatakan Sumbar memiliki ragam budaya yang masih hidup di tengah masyarakat. Budaya Minangkabau adalah yang terbesar, namun juga ada budaya dari etnis lain yang tumbuh dan berkembang secara turun temurun seperti budaya Mentawai, budaya keturunan Tionghoa, keturunan India.
Semua budaya itu merupakan kekayaan daerah yang berpotensi pula untuk menarik wisatawan untuk datang ke Sumbar. (*)