Padang, (ANTARA) - Guru besar Universitas Andalas (Unand) Padang Prof Maria Endo Mahata menemukan limbah nenas dapat menjadi bahan pakan alternatif unggas dan ketersediannya cukup terjamin di Indonesia.

"Limbah nenas dapat jadi salah satu bajan pakan alternatif dalam ransum ayam pedaging dan petelur  karena ketersediannya melimpah,"  kata dia di Padang, Kamis.

Ia menyampaikan hal itu pada pengukuhan guru besar tetap dalam bidang Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Unggas  pada Fakultas Peternakan Unand dengan tema Pengolahan Limbah Nenas dengan Mikro Organisme Lokasl Untuk Pakan Ternak Unggas.

Menurut dia bahan pakan ternak akan menentukan kualitas ransum ternak.

Ia menjelaskan ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi suatu bahan agar bisa menjadi pakan ternak yaitu mengandung zat yang dibutuhkan ternak, disukai ternak, dapat dicerna dan diserap, ketersediaan berlanjut, tidak bersaing dengan manusia, tidak mengandung nutrisi beracun dan harganya murah.

Limbah nenas tergolong mudah diperoleh apalagi Indonesia merupakan negara penghasil nomor sembilan terbesar di dunia, kata dia.

Maria menyebutkan pada 2018 produksi nenas di Tanah Air mencapai 1,8 juta ton dan limbahnya dapat dijadikan pakan karena jumlahnya tersedia dalam jumlah banyak.

Berdasarkan hasil analisis kandungan zat makanan dan gross energi limbah nenas yang telah dikeringkan mengandung 93,79  persen bahan kering, 5,76 persen protein, 24 persen serat kasar, 0,93 persen lemak, 6,08 persen abu.

Terkait dengan persoalan kandungan serat kasar pada limbah nenas yang cukup tinggi dan kandungan energi yang rendah dapat dikurangi dengan metode pengolahan fermentasi.

Metode fermentasi menggunakan enzim selulotik yang dihasilkan larutan mikroorganisme lokal dari tanaman rebung, kata dia.

Ia menceritakan saat dilakukan percobaan pemberian limbah nenas yang difermentasi dengan rebung terjadi peningkatan bobot badan.

Limbah nenas tersebut dapat digunakan 12 persen dalam ransum broiler dan 20 persen dalam ransum ayam petelur tanpa mengurangi performa optimal.

 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024