Jayapura, (ANTARA) - Pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua menyebutkan tiga rumah sakit di wilayahnya yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika, Youwari, dan RSUD Mamberamo Raya mengirim tiga dokter spesialis untuk membantu penanganan pelayanan kesehatan korban demo anarkis yang berujung rusuh di Wamena, Kabupaten Jayawijaya pada Senin 23 September 2019.
Kepala Seksi Rujukan Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Papua, Darwin Rumbiak yang diberi tanggung jawab untuk mengurus tim kesehatan tersebut di Jayapura, Kamis malam, menyebutkan tiga dokter spesialis yang diberangkatkan ke Wamena yakni dr Jems Laly spesialis bedah dari Rumah Sakit Mamberamo Raya, dr Mervin Yakarmilena spesialis ortopedi dari Rumah Sakit Youwari, Kabupaten Jayapura, dr Rein spesialis anastesi dari Rumah Sakit Timika.
Tiga dokter spesialis itu dikirim bersamaan dengan tim kesehatan yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan Papua untuk dikirim ke Wamena dengan menggunakan pesawat Hercules, hari ini.
Tenaga kesehatan yang dikirim bersama tiga dokter spesialis itu yakni dua perawat penata anastesi, dua tenaga penata instrumen, dan 10 tenaga perawat bedah. Sepuluh perawat yang dikirim berasal dari RSUD Jayapura, RSUD Abepura, RSUD Youwari, dan Rumah Sakit Marthen Indey.
"Jadi jumlah total tenaga yang dikirim hari ini ke Wamena itu sebanyak 16 orang, mereka diback-up dari perawat dan dokter dari Rumah Sakit Marthen Indey," ujar Darwin.
Darwin menjelaskan, semua pembiayaan keberangkatan tiga dokter spesialis beserta 10 perawat ke Wamena ini dibiayai oleh Dinas Kesehatan Papua atas kebijakan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg Aloysius Giyai.
"Sebagai rasa solidaritas kemanusiaan tapi juga sebagai pembina kesehatan di tanah Papua, Kepala Dinas Kesehatan Papua dengan kebijakannya menginstrusikan kami untuk mengumpulkan tenaga kesehatan dan dokter untuk di kirim ke Wamena," terangnya.
Menurut dia, tim kesehatan yang dikirim akan bertugas selama seminggu di Wamena untuk membantu pelayanan kesehatan di Wamena. Tim yang kirim membawa semua fasilitas kesehatan, obat dan peralatan kesehatan lainnya guna mendukung pelayanan kesehatan selama di Wamena.
Selain pembentukan tim kesehatan, tambah dia Dinas Kesehatan Provinsi Papua juga mengirim tim krisis center dari sub regional 11 Papua ke Wamena, tim ini dibawah pimpinan dr Beeri Wopari dan Angganita Mandawen.
Demonstrasi anarkis yang berujung rusuh pada Senin (23/9) itu menyebabkan ratusan bangunan rusak dibakar oleh pendemo, baik milik pemerintah maupun swasta dan warga sipil di wilayah tersebut.
Aksi unjuk rasa itu juga mengakibatkan setidaknya 30 orang meninggal dunia, sebagian warga mengungsi ke Jayapura. (*)
Kepala Seksi Rujukan Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Papua, Darwin Rumbiak yang diberi tanggung jawab untuk mengurus tim kesehatan tersebut di Jayapura, Kamis malam, menyebutkan tiga dokter spesialis yang diberangkatkan ke Wamena yakni dr Jems Laly spesialis bedah dari Rumah Sakit Mamberamo Raya, dr Mervin Yakarmilena spesialis ortopedi dari Rumah Sakit Youwari, Kabupaten Jayapura, dr Rein spesialis anastesi dari Rumah Sakit Timika.
Tiga dokter spesialis itu dikirim bersamaan dengan tim kesehatan yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan Papua untuk dikirim ke Wamena dengan menggunakan pesawat Hercules, hari ini.
Tenaga kesehatan yang dikirim bersama tiga dokter spesialis itu yakni dua perawat penata anastesi, dua tenaga penata instrumen, dan 10 tenaga perawat bedah. Sepuluh perawat yang dikirim berasal dari RSUD Jayapura, RSUD Abepura, RSUD Youwari, dan Rumah Sakit Marthen Indey.
"Jadi jumlah total tenaga yang dikirim hari ini ke Wamena itu sebanyak 16 orang, mereka diback-up dari perawat dan dokter dari Rumah Sakit Marthen Indey," ujar Darwin.
Darwin menjelaskan, semua pembiayaan keberangkatan tiga dokter spesialis beserta 10 perawat ke Wamena ini dibiayai oleh Dinas Kesehatan Papua atas kebijakan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg Aloysius Giyai.
"Sebagai rasa solidaritas kemanusiaan tapi juga sebagai pembina kesehatan di tanah Papua, Kepala Dinas Kesehatan Papua dengan kebijakannya menginstrusikan kami untuk mengumpulkan tenaga kesehatan dan dokter untuk di kirim ke Wamena," terangnya.
Menurut dia, tim kesehatan yang dikirim akan bertugas selama seminggu di Wamena untuk membantu pelayanan kesehatan di Wamena. Tim yang kirim membawa semua fasilitas kesehatan, obat dan peralatan kesehatan lainnya guna mendukung pelayanan kesehatan selama di Wamena.
Selain pembentukan tim kesehatan, tambah dia Dinas Kesehatan Provinsi Papua juga mengirim tim krisis center dari sub regional 11 Papua ke Wamena, tim ini dibawah pimpinan dr Beeri Wopari dan Angganita Mandawen.
Demonstrasi anarkis yang berujung rusuh pada Senin (23/9) itu menyebabkan ratusan bangunan rusak dibakar oleh pendemo, baik milik pemerintah maupun swasta dan warga sipil di wilayah tersebut.
Aksi unjuk rasa itu juga mengakibatkan setidaknya 30 orang meninggal dunia, sebagian warga mengungsi ke Jayapura. (*)