Painan, (ANTARA) - Ribuan warga memadati rumah duka menunggu jenazah korban tewas kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua pada Senin (23/9) asal Kampung Padang Cupak, Nagari Lakitan Utara, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, Kamis malam.
Baca juga: Empat peti Jenazah korban kerusuhan Wamena tiba di Padang
Baca juga: Wagub Sumbar bertahan di Bandara tunggu jenazah dari Wamena
Rumah ini merupakan milik ahli waris dari almarhum Hendra Eka Putra (22), Safrianto (36), Jafriantoni (24) yang merupakan saudara kandung, serta rumah kakek dan nenek dari almarhum Riski (3,5) yang merupakan anak dari almarhum Safrianto.
Warga tidak hanya memadati rumah dan halamannya, namun juga terlihat berdiri di sepanjang jalan menuju rumah almarhum.
Baca juga: 327 keluarga perantau Minang di Wamena minta pulang
Baca juga: Delapan ambulans penjemput korban Wamena sudah tiba di BIM
"Usai shalat Magrib saya langsung menuju rumah duka, ternyata di sini sudah banyak warga yang datang," kata seorang warga di lokasi, Aidil (29).
Dirinya mengaku kenal baik dengan para korban dan mengaku kaget mendapat informasi yang menyebutkan ketiganya tewas dalam insiden berdarah tersebut.
Saking ramainya warga di lokasi, membuat arus lalu lintas macet ketika kendaraan roda empat melintas di lokasi, beberapa pemuda dengan sukarela terlihat aktif mengatur lalu lintas.
Baca juga: Wali Nagari: Jenazah korban Wamena akan dimakamkan Jumat
Baca juga: Dua jenazah korban Wamena tiba di Bandara Minangkabau
Sementara Wali Nagari Lakitan Utara, Aprizal Katik Datuak Bagindo Kayo yang juga paman dari para korban mengaku terharu dengan penyambutan yang luar biasa dari masyarakat.
"Kami atas nama ahli waris mengucapkan terimakasih atas kedatangan masyarakat, semoga keponakan kami mendapat tempat yang layak di sisi Allah," katanya. (*)
Baca juga: Ini jadwal kedatangan jenazah korban Wamena di BIM
Baca juga: Delapan jenazah korban Wamena asal Pesisir Selatan diangkut tiga pesawat
Baca juga: Bupati Hendrajoni sambut korban kerusuhan Wamena di BIM
Baca juga: Baznas Pesisir Selatan santuni korban insiden di Wamena
Baca juga: Tujuh korban tewas di Wamena merupakan dua keluarga asal Pesisir Selatan
Baca juga: Empat peti Jenazah korban kerusuhan Wamena tiba di Padang
Baca juga: Wagub Sumbar bertahan di Bandara tunggu jenazah dari Wamena
Rumah ini merupakan milik ahli waris dari almarhum Hendra Eka Putra (22), Safrianto (36), Jafriantoni (24) yang merupakan saudara kandung, serta rumah kakek dan nenek dari almarhum Riski (3,5) yang merupakan anak dari almarhum Safrianto.
Warga tidak hanya memadati rumah dan halamannya, namun juga terlihat berdiri di sepanjang jalan menuju rumah almarhum.
Baca juga: 327 keluarga perantau Minang di Wamena minta pulang
Baca juga: Delapan ambulans penjemput korban Wamena sudah tiba di BIM
"Usai shalat Magrib saya langsung menuju rumah duka, ternyata di sini sudah banyak warga yang datang," kata seorang warga di lokasi, Aidil (29).
Dirinya mengaku kenal baik dengan para korban dan mengaku kaget mendapat informasi yang menyebutkan ketiganya tewas dalam insiden berdarah tersebut.
Saking ramainya warga di lokasi, membuat arus lalu lintas macet ketika kendaraan roda empat melintas di lokasi, beberapa pemuda dengan sukarela terlihat aktif mengatur lalu lintas.
Baca juga: Wali Nagari: Jenazah korban Wamena akan dimakamkan Jumat
Baca juga: Dua jenazah korban Wamena tiba di Bandara Minangkabau
Sementara Wali Nagari Lakitan Utara, Aprizal Katik Datuak Bagindo Kayo yang juga paman dari para korban mengaku terharu dengan penyambutan yang luar biasa dari masyarakat.
"Kami atas nama ahli waris mengucapkan terimakasih atas kedatangan masyarakat, semoga keponakan kami mendapat tempat yang layak di sisi Allah," katanya. (*)
Baca juga: Ini jadwal kedatangan jenazah korban Wamena di BIM
Baca juga: Delapan jenazah korban Wamena asal Pesisir Selatan diangkut tiga pesawat
Baca juga: Bupati Hendrajoni sambut korban kerusuhan Wamena di BIM
Baca juga: Baznas Pesisir Selatan santuni korban insiden di Wamena
Baca juga: Tujuh korban tewas di Wamena merupakan dua keluarga asal Pesisir Selatan