Lubuksikaping (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Barat, berencana memasang alat pendeteksi gempa di Kabupaten Pasaman, karena termasuk daerah rawan gempa bumi.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Yudisial Padang Panjang dan Kordinator BMKG Sumatera Barat, Irwan Selamat saat bertemu Bupati Pasaman, Yusuf Lubis di Lubuksikaping, Jumat.
“Insya Allah, pada pertengahan September ini kita hadirkan pendeteksi gempa di Pasaman,” ujarnya, didampingi Kepala BPBD Pasaman, Ricky Riswandi.
Pemasangan alat pendeteksi gempa itu sebagai alat peringatan dini cukup tingginya potensi gempa darat di kabupaten paling Utara di Sumatera Barat itu. Ditambah lagi, gempa bumi pernah mengguncang daerah tersebut.
"Potensi Gempa di Pasaman terbilang tinggi. Apalagi, 2007 lalu daerah ini pernah diguncang gempa berkekuatan 5.6 Skala Rechter," ujarnya.
Kecilnya aktifitas kegempaan itu serta tidak adanya sensor mengakibatkan peristiwa itu tidak terdeteksi dengan alat yang ada di BMKG Padang Panjang.
"Berawal dari hal itulah, BMKG untuk tahun 2019 ini akan memasang alat pendeteksi gempa di Kabupaten Pasaman," ungkapnya.
Pihak BMKG, kata dia, akan memasang dua unit alat pendeteksi gempa, yakni di Kecamatan Simpati dan Kecamatan Mapat Tunggul. Demi keamanan, alat pendeteksi itu akan dipasang di Kantor Kecamatan masing-masing.
Bupati Pasaman, Yusuf Lubis menyambut baik rencana BMKG memasang alat pendeteksi gempa di wilayahnya. Pemasangan alat tersebut, ungkap dia, dapat meminimalisir resiko bencana di tengah masyarakat.
"Kami ucapkan banyak terimakasih kepada pihak BMKG, karena telah memilih Pasaman sebagai tempat pendeteksian Gempa. Adanya alat ini akan dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat," katanya.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Yudisial Padang Panjang dan Kordinator BMKG Sumatera Barat, Irwan Selamat saat bertemu Bupati Pasaman, Yusuf Lubis di Lubuksikaping, Jumat.
“Insya Allah, pada pertengahan September ini kita hadirkan pendeteksi gempa di Pasaman,” ujarnya, didampingi Kepala BPBD Pasaman, Ricky Riswandi.
Pemasangan alat pendeteksi gempa itu sebagai alat peringatan dini cukup tingginya potensi gempa darat di kabupaten paling Utara di Sumatera Barat itu. Ditambah lagi, gempa bumi pernah mengguncang daerah tersebut.
"Potensi Gempa di Pasaman terbilang tinggi. Apalagi, 2007 lalu daerah ini pernah diguncang gempa berkekuatan 5.6 Skala Rechter," ujarnya.
Kecilnya aktifitas kegempaan itu serta tidak adanya sensor mengakibatkan peristiwa itu tidak terdeteksi dengan alat yang ada di BMKG Padang Panjang.
"Berawal dari hal itulah, BMKG untuk tahun 2019 ini akan memasang alat pendeteksi gempa di Kabupaten Pasaman," ungkapnya.
Pihak BMKG, kata dia, akan memasang dua unit alat pendeteksi gempa, yakni di Kecamatan Simpati dan Kecamatan Mapat Tunggul. Demi keamanan, alat pendeteksi itu akan dipasang di Kantor Kecamatan masing-masing.
Bupati Pasaman, Yusuf Lubis menyambut baik rencana BMKG memasang alat pendeteksi gempa di wilayahnya. Pemasangan alat tersebut, ungkap dia, dapat meminimalisir resiko bencana di tengah masyarakat.
"Kami ucapkan banyak terimakasih kepada pihak BMKG, karena telah memilih Pasaman sebagai tempat pendeteksian Gempa. Adanya alat ini akan dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat," katanya.