Lubukbasung, (ANTARA) - Sabarudin (66) petani tebu di Palambean, Jorong Padang Gelanggang, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ditemukan meninggal dunia tergantung di pohon salam di kebun milik korban sekitar rumahnya, Rabu sekitar 06.30 WIB.
Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi di Lubukbasung, Rabu, mengatakan korban pertama kali ditemukan istrinya, Ernawati (55).
"Saksi melihat korban telah tergantung pada sebuah pohon salam dengan leher terikat dengan seutas tali plastik dalam posisi bersimpuh dan sudah tidak bergerak lagi," katanya didampingi Paur Humas Polres Agam Aiptu Sapta Beni.
Ernawati histeris melihat kondisi suaminya tersebut dan tak lama datang keluarga korban yang lain beserta warga sekitar.
Baca juga: Mayat di kebun cabai, polisi temukan gelas plastik berisi racun dekat Sabarudin
Anggota Polsek Matur datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi setelah mendapatkan informasi dari warga sekitar.
"Jasad korban langsung di bawah ke rumahnya dan tim medis dari Puskesmas Matur melakukan visum jasad korban," katanya.
Dari hasil visum tidak ditemukan kejanggalan-kejanggalan lain yang terdapat pada tubuh korban. Selanjutnya korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
"Keluarga korban menerima kejadian ini dengan ikhlas dan tidak mempermasalahkan kejadian tersebut secara hukum," katanya.
Ia menambahkan, dari keterangan anak korban bahwa orang tuanya itu masih ada di rumahnya, Rabu (14/8) sekitar pukul 03.00 WIB.
Anak korban masih berbicara dengannya, korban bercerita bahwa korban merasa masih dikejar-kejar orang.
Baca juga: Warga Solok Selatan temukan mayat asal Jawa Timur di kebun cabai, ditutupi kain dan mulut berbusa
"Korban sempat bertanya kepada anaknya apakah masih lama pengobatannya dilakukan," katanya.
Saat akan melakukan Sholat Subuh sekitar pukul 05.00 WIB, istri korban melihat Sabarudin sudah tidak ada lagi di kamarnya dan setelah Sholat Subuh dilakukan pencarian di sekitar rumah korban.
Namun tidak kunjung ditemukan dan istri korban mencari di kebun tabu miliknya dan menemukan korban. (*)
Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi di Lubukbasung, Rabu, mengatakan korban pertama kali ditemukan istrinya, Ernawati (55).
"Saksi melihat korban telah tergantung pada sebuah pohon salam dengan leher terikat dengan seutas tali plastik dalam posisi bersimpuh dan sudah tidak bergerak lagi," katanya didampingi Paur Humas Polres Agam Aiptu Sapta Beni.
Ernawati histeris melihat kondisi suaminya tersebut dan tak lama datang keluarga korban yang lain beserta warga sekitar.
Baca juga: Mayat di kebun cabai, polisi temukan gelas plastik berisi racun dekat Sabarudin
Anggota Polsek Matur datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi setelah mendapatkan informasi dari warga sekitar.
"Jasad korban langsung di bawah ke rumahnya dan tim medis dari Puskesmas Matur melakukan visum jasad korban," katanya.
Dari hasil visum tidak ditemukan kejanggalan-kejanggalan lain yang terdapat pada tubuh korban. Selanjutnya korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
"Keluarga korban menerima kejadian ini dengan ikhlas dan tidak mempermasalahkan kejadian tersebut secara hukum," katanya.
Ia menambahkan, dari keterangan anak korban bahwa orang tuanya itu masih ada di rumahnya, Rabu (14/8) sekitar pukul 03.00 WIB.
Anak korban masih berbicara dengannya, korban bercerita bahwa korban merasa masih dikejar-kejar orang.
Baca juga: Warga Solok Selatan temukan mayat asal Jawa Timur di kebun cabai, ditutupi kain dan mulut berbusa
"Korban sempat bertanya kepada anaknya apakah masih lama pengobatannya dilakukan," katanya.
Saat akan melakukan Sholat Subuh sekitar pukul 05.00 WIB, istri korban melihat Sabarudin sudah tidak ada lagi di kamarnya dan setelah Sholat Subuh dilakukan pencarian di sekitar rumah korban.
Namun tidak kunjung ditemukan dan istri korban mencari di kebun tabu miliknya dan menemukan korban. (*)